Tanggal 27 November Memperingati Apa? Simak 4 Perayaan Menariknya

Osmawanti Panggalo - detikSulsel
Kamis, 27 Nov 2025 06:30 WIB
Foto: Istimewa
Makassar -

Sejumlah momen menarik dan penting diperingati setiap harinya di berbagai belahan dunia. Lantas, tanggal 27 November memperingati hari apa saja?

Tanggal 27 November 2025 jatuh pada hari Kamis keempat bulan ini. Di Indonesia tidak ada perayaan yang diperingati pada tanggal 27 November 2025.

Namun, di negara lain sedikitnya terdapat 5 peristiwa menarik yang diperingati, yaitu Hari Pengucapan Syukur dan Hari Berkabung Nasional di Amerika Serikat, Hari Lancashire di Inggris dan Pekan Perdamaian Mindanao di Filipina.


Masing-masing peringatan tersebut tentunya memiliki keunikan masing-masing. Nah, di bawah ini detikSulsel telah menyajikan ulasan masing-masing peringatannya.

Yuk, disimak!

Hari Pengucapan Syukur (Thanksgiving) di Amerika Serikat

Hari Pengucapan Syukur atau Thanksgiving diperingati setiap tahun pada hari Kamis keempat bulan November, dan pada tahun 2025 jatuh pada 27 November. Menurut National Today, Thanksgiving merupakan perayaan yang unik karena mengajak semua orang untuk bersyukur atas apa yang dimiliki tanpa unsur pemberian hadiah, berbeda dari kebanyakan hari raya lainnya.

Akar perayaan Thanksgiving dapat ditelusuri hingga tradisi upacara syukur di pemukiman Spanyol sekitar tahun 1500-an, di wilayah yang kini dikenal sebagai Florida dan New Mexico. Tradisi serupa juga tercatat di Virginia sejak tahun 1607.

Pada tahun 1621, para pemukim di Plymouth dan masyarakat asli Amerika dari suku Wampanoag mengadakan perayaan panen musim gugur. Acara inilah yang kemudian dikenal sebagai salah satu perayaan Thanksgiving pertama dalam sejarah Amerika.

Memasuki era Revolusi Amerika, Kongres Kontinental menetapkan satu atau lebih hari Thanksgiving setiap tahun sebagai bentuk syukur selama masa perang. Pada 1777, Jenderal George Washington menetapkan Thanksgiving pada bulan Desember untuk merayakan kemenangan pasukan Amerika atas Inggris di Saratoga.

Kemudian, pada masa Perang Saudara Amerika tahun 1863, Presiden Abraham Lincoln secara resmi menetapkan Kamis terakhir bulan November sebagai Hari Thanksgiving Nasional. Dalam deklarasinya, Lincoln mengajak warga Amerika untuk memohon kepada Tuhan agar "menyembuhkan luka-luka bangsa" di tengah konflik yang terjadi.

Presiden-presiden selanjutnya mengikuti contoh lincoln dengan mendeklarasikan Kamis terakhir di bulan November sebagai Hari Thanksgiving.

Hari Berkabung Nasional di Amerika Serikat

Selain Hari Pengucapan Syukur atau Thanksgiving di Amerika Serikat setiap hari Kamis keempat bulan November juga dirayakan Hari Berkabung Nasional. Setiap tahun pada hari tersebut, penduduk asli Amerika di New England akan berkumpul untuk berunjuk rasa.

Bagi mereka, Thanksgiving adalah pengingat atas perlakukan tidak adil yang diterima penduduk asli Amerika sejak pendaratan di Plymouth pada tahun 1620. Pada tahun itu para Pilgrim mendarat di Plymouth dan mendirikan koloni pertamanya, Plymouth adalah kotamadya tertua di New England.

Namun, banyak penduduk asli Amerika tidak merayakan kedatangan para Pilgrim dan pemukiman Eropa lainnya. Thanksgiving, bagi mereka, adalah pengingat akan genosida jutaan penduduk asli, perampasan tanah penduduk asli, dan serangan tanpa henti terhadap budaya penduduk asli.

Hari Berkabung Nasional pertama kali diadakan pada tahun 1970. Pada tahun 1970, penduduk asli Amerika berkumpul di Cole's Hill di Plymouth, Massachusetts, untuk memperingati Hari Berkabung Nasional pada Hari Thanksgiving.

Suku Indian Amerika Serikat di New England (UAINE) mensponsori acara ini. Mereka juga berpendapat bahwa para Pilgrim tiba di Amerika Utara dan mengklaim tanah suku sebagai milik mereka sendiri, alih-alih membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan penduduk setempat.

Hari Berkabung Nasional umumnya dimulai pada siang hari dan mencakup pawai melalui distrik bersejarah Plymouth. Hari tersebut dihadiri oleh semua kalangan namun hanya penduduk asli yang diundang untuk menyampaikan pidato tentang masa lalu, serta hambatan yang telah diatasi oleh masyarakat saat ini.

Hari Lancashire di Inggris

Hari Lancashire, atau yang juga dikenal sebagai Hari County Lancashire, diperingati setiap tahun pada 27 November. Tanggal ini dipilih untuk mengenang momen bersejarah pada tahun 1295, ketika perwakilan dari Lancashire untuk pertama kalinya dikirim ke Parlemen.

Mereka hadir dalam Perlemen Model Raja Edward I untuk memperjelas batas-batas wilayah Lancashire. Meskipun peristiwanya terjadi pada abad ke-13, Hari Lancashire sendiri baru pertama kali dirayakan pada 1996 oleh organisasi Friends of Real Lancashire.

Tradisi peringatannya biasanya dilakukan dengan memberikan penghormatan atau bersulang untuk Ratu sebagai Adipati Lancaster, dan dirayakan oleh masyarakat di seluruh wilayah county.

Secara historis, wilayah kekuasaan Lancashire mencakup area yang kini dikenal sebagai Liverpool, Manchester, Furness, dan Cartmel. Lancashire didirikan pada abad ke-12, tetapi beberapa wilayahnya masih berada di wilayah Yorkshire.

Lancashire berkembang pesat pada masa Revolusi Industri, menjadi salah satu pusat perdagangan dan industri terbesar di Inggris. Liverpool dan Manchester tumbuh menjadi dua kota utama dengan kedatangan para pekerja dari berbagai daerah serta para industrialis yang mendirikan pabrik dan pusat produksi.

Sejak era Victoria, Lancashire mengalami berbagai reformasi dalam struktur pemerintahan daerah. Banyak kota di wilayah ini kemudian memiliki badan administrasi sendiri dalam bentuk borough dan dewan lokal.

Wilayah ini menjadi semakin urban pada tahun 1900-an, menjadikannya wilayah terpadat di seluruh Inggris. Saat ini, wilayah Lancashire juga mencakup perbatasan Cumbria, Yorkshire Utara, Yorkshire Barat, Manchester Raya, dan Merseyside.

Pekan Perdamaian Mindanao di Filipina

Pekan Perdamaian Mindanao dirayakan dari Kamis terakhir bulan November hingga Rabu pertama bulan Desember. Tahun ini, Pekan Perdamaian berlangsung dari 27 November.

Perayaan ini berlangsung selama seminggu untuk mewujudkan impian masyarakat Mindanao untuk hidup damai, bersatu, dan harmonis satu sama lain tanpa memandang status, agama, atau budaya. Mindanao sendiri adalah pulau terbesar kedua di Filipina yang menjadi saksi penyebaran bangsa Austronesia di seluruh Filipina, migrasi pengaruh Hindu dan Buddha, munculnya kesultanan, serta perkembangan Islam, kolonisasi Spanyol, dan permukiman Kristen.

Masyarakat Mindanao adalah komunitas yang cinta damai dan menganut beragam agama dan budaya. Pekan ini bertujuan untuk menyatukan mereka semua demi satu tujuan dan menciptakan suasana damai di seluruh komunitas.

Berkat sejarahnya yang kaya, Mindanao telah menjadi pusat keragaman agama dan budaya. Namun, setiap peleburan budaya memiliki kelemahan, terutama di Mindanao karena bentrokan antar komunitas sering terjadi, dan perdamaian tidak pernah terwujud bagi mereka.

Menghadapi konflik tersebut, pada tahun 2001, Presiden Gloria Macapagal Arroyo memulai perayaan tahunan Pekan Perdamaian Mindanao. Perayaan ini termulai dalam perintah Proklamasi No. 127 yang mengakui aspirasi bersama masyarakat Mindanao untuk hidup dalam damai, bersatu, dan harmonis satu sama lain tanpa memandang status, agama, atau budaya.

Itulah ulasan mengenai daftar peringatan pada 27 November 2025. Semoga menambah wawasan ya, detikers!



Simak Video "Video: Presiden Trump Mengampuni 2 Kalkun, Kenapa?"

(urw/urw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork