Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka menyoroti kasus guru yang meminta maaf usai memvideokan atap dan plafon SDN 156 Kalukubodo ambruk di Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel). Rieke menilai persoalan ini menjadi contoh bullying atau perundungan terhadap orang dewasa.
"Ada kasus yang menurut aku contoh bullying dewasa kepada orang dewasa. Apa masalahnya? Ada sekolah di Bulukumba yang rusak lalu diviralkan sama gurunya dipanggil sama satgas dari dinas pendidikan. Habis itu meminta maaf dibacakan sambil gemetar," ucap Rieke di instagram pribadinya dilihat detikSulsel, Selasa (18/11/20254).
Rieke mengaku tidak terima seorang guru bernama Ahmad Firman DM sampai meminta maaf. Dia menganggap Dinas Pendidikan (Disdik) Bulukumba harusnya tidak bereaksi berlebihan dengan meminta guru tersebut meminta maaf.
"Aku nggak terima, ini bukan persoalan bahwa ada satgas yang mencoba meluruskan. Harusnya satgas itu adalah mencoba untuk segera memperbaiki sekolah yang rusak," katanya.
"Itu sekolah negeri loh. Jadi kenapa aku merasa bahwa, perasaanku aja sih, bahwa itu contoh bullying yang terjadi pada orang dewasa, sampai gemeteran," tambah Rieke.
Rieke sempat menampilkan klarifikasi Disdik Bulukumba terkait kejadian itu. Namun dia menilai instansi setempat harusnya menjawab persoalan realisasi anggaran untuk perbaikan gedung sekolah.
"Buat aku bukan persoalan klarifikasi apakah itu sesuatu yang etis atau tidak etis videonya, tapi lebih pada apakah sebetulnya adakah anggaran untuk memperbaiki infrastruktur pendidikan di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan," jelasnya.
Sebelumnya, kasus guru SDN 156 Kalukubodo bernama Ahmad Firman DM viral di media sosial setelah memvideokan plafon dan atap sekolah yang ambruk. Atap dan plafon sekolah roboh diterpa angin kencang pada Selasa (11/11).
Belakangan, Ahmad menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf atas rekaman video tersebut. Ahmad mengaku menyesal dan siap menerima konsekuensi atas perbuatannya.
Kepala Disdik Bulukumba Andi Buyung Saputra mengaku sempat memanggil guru itu sejak videonya viral. Dia menilai ada kekeliruan informasinya yang disampaikan Ahmad dalam videonya.
"Nah, setelah kita klarifikasi, ternyata memang ada disinformasi yang disampaikan," kata Andi Buyung saat dihubungi, Jumat (14/11).
Buyung juga menyampaikan satgas di Bulukumba turut melakukan klarifikasi terkait informasi yang disampaikan guru tersebut. Dia kembali menyebut permintaan maaf dari guru itu dilakukan secara sadar.
"Di Bulukumba itu ada satgas. Satgas ini langsung melakukan klarifikasi terhadap berita yang disampaikan (guru)," tambah Andi Buyung.
Simak Video "Video Alasan Guru Pandeglang Karaoke di Sekolah: Coba TV Bantuan Pemerintah"
(sar/sar)