Tanggal 5 November Memperingati Apa? Ada 1 Hari Internasional dan 3 Nasional

Tanggal 5 November Memperingati Apa? Ada 1 Hari Internasional dan 3 Nasional

Osmawanti Panggalo - detikSulsel
Rabu, 05 Nov 2025 07:00 WIB
Kalender November
Ilustrasi (Foto: Freepik/freepik)
Makassar -

Tanggal 5 November 2025 diperingati dengan sejumlah perayaan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Lantas, tanggal 5 November tahun ini memperingati hari apa saja?

Setidaknya, ada empat perayaan yang jatuh pada hari ini, salah satunya Hari Kesadaran Tsunami Sedunia yang diperingati secara global. Sementara itu, di tingkat nasional dan regional, terdapat Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional di Indonesia, Festival Yi Peng di Thailand, serta Dev Diwali di India.

Masing-masing perayaan memiliki cerita dan sejarah unik di baliknya. Nah, berikut ini ulasan lengkap daftar peringatan internasional maupun nasional yang jatuh pada tanggal 5 November 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuk, simak selengkapnya!

Hari Kesadaran Tsunami Sedunia

Secara internasional, tanggal 5 November 2025 diperingati sebagai Hari Kesadaran Tsunami Sedunia. Menyadur laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), peringatan ini bertujuan untuk menyoroti pentingnya membangun komunitas yang tangguh terhadap bencana melalui Program Siap Tsunami, yaitu sebuah inisiatif global yang mengubah kesadaran menjadi tindakan nyata.

ADVERTISEMENT

Hari Kesadaran Tsunami Sedunia pertama kali diresmikan pada Desember 2015. Pada saat itu, Majelis Umum PBB melalui Resolusi 70/23 menetapkan tanggal 5 November sebagai hari untuk meningkatkan kesadaran global akan bahaya tsunami.

Gagasan ini berasal dari Jepang, negara yang kerap mengalami tsunami dan memiliki pengalaman panjang dalam mitigasi bencana. Jepang telah lama mengembangkan sistem peringatan dini tsunami, pendidikan publik, serta membangun kembali dengan lebih baik setelah bencana terjadi.

Meskipun tsunami merupakan peristiwa yang jarang terjadi, namun dampaknya dapat sangat besar. Dalam 100 tahun terakhir, tercatat 58 peristiwa tsunami yang telah menelan sekitar 260.000 korban jiwa, atau rata-rata 4.600 jiwa per bencana, menjadikannya salah satu bencana alam paling mematikan di dunia.

Dalam hari peringatannya, setiap tahunnya diangkat tema khusus dalam rangka Hari Kesadaran Tsunami Sedunia. Adapun tema Hari Kesadaran Tsunami Sedunia 2025 adalah "Siap Menghadapi Tsunami: Berinvestasi dalam Kesiapsiagaan Tsunami." Tema ini sejalan dengan Hari Internasional untuk Pengurangan Risiko Bencana serta Konferensi Internasional ke-4 tentang Pembiayaan Pembangunan.

Melalui kampanye ini, dunia diajak untuk berinvestasi secara cerdas dalam ketahanan dan memperkuat tanggung jawab bersama demi menciptakan wilayah pesisir yang lebih aman dan berkelanjutan.

Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional

Di Indonesia, tanggal 5 November diperingati sebagai Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN). Peringatan ini pertama kali diprakarsai oleh Presiden Soeharto pada tahun 1993 melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional.

Melansir laman resmi Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan, peringatan HCPSN bertujuan untuk meningkatkan kepedulian, perlindungan, dan pelestarian puspa serta satwa nasional. Selain itu, momentum ini juga dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran puspa dan satwa dalam kehidupan manusia.

Berdasarkan Keppres Nomor 4 Tahun 1993, ditetapkan tiga jenis satwa dan tiga jenis puspa sebagai simbol nasional Indonesia, yaitu:

Satwa Nasional

  • Komodo (Varanus komodoensis) sebagai Satwa Nasional
  • Ikan Siluk Merah (Scleropages formosus) sebagai Satwa Pesona
  • Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) sebagai Satwa Langka

Puspa Nasional

  • Melati (Jasminum sambac) sebagai Puspa Bangsa
  • Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) sebagai Puspa Pesona
  • Padma Raksasa (Rafflesia arnoldii) sebagai Puspa Langka

Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional menjadi momentum bagi individu, komunitas, dan pemerintah untuk mengampanyekan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Melestarikan puspa dan satwa berarti menjaga keanekaragaman hayati, yang merupakan modal penting bagi keseimbangan ekosistem dan keberlangsungan hidup manusia.

Festival Yi Peng di Thailand

Pada tanggal 5 November 2025, Thailand juga merayakan salah satu perayaan penting, yakni Festival Yi Peng. Dilansir dari National Today, Festival Yi Peng adalah perayaan tradisional Thailand yang diadakan pada malam bulan purnama kedua belas dalam kalender lunar tradisional.

Perayaan ini merupakan tradisi kuno yang diadaptasi dari ajaran Brahmana dan memiliki kaitan erat dengan budaya Lanna Thailand, budaya yang berasal dari abad ke-13 dan berakar pada adat istiadat Buddha dan Hindu.

Awalnya, Festival Yi Peng dirayakan sebagai acara tunggal untuk menandai berakhirnya musim berangin dan dimulainya musim dingin. Kini, Yi Peng diselenggarakan bersamaan dengan Festival Loy Krathong. Selama perayaan berlangsung, berbagai pertunjukan cahaya dan prosesi lentera digelar di seluruh Chiang Mai.

Pertunjukan utama biasanya diadakan di Monumen Tiga Raja, Gerbang Tha Phae, serta di berbagai pintu dan jembatan di sekitar kanal yang mengelilingi kawasan Kota Tua Chiang Mai. Pada saat festival, masyarakat juga menyalakan lilin atau lampu dan menempatkannya di pintu masuk rumah, toko, maupun kuil sebagai simbol harapan dan pencerahan.

Dev Diwali di India

Tanggal 5 November tahun ini menandai peringatan Dev Diwali di India. Perayaan yang juga sebagai Dev Deepawali ini jatuh pada malam bulan purnama di bulan Kartika menurut kalender Hindu.

Tahun ini, Dev Deepawali diperingati pada 5 November 2025. Perayaannya dilaksanakan 15 hari setelah Diwali, festival cahaya umat Hindu.

Dev Diwali dikenal sebagai festival para dewa dan berlangsung di Varanasi, salah satu kota tersuci dalam mitologi Hindu. Umat Hindu percaya bahwa pada hari ini para dewa turun ke bumi untuk merayakan kemenangan Dewa Siwa atas iblis Tripurasura.

Untuk memperingati hari suci ini, umat Hindu menyalakan jutaan lampu tanah liat (diya) yang menghiasi ghat-ghtat (anak tangga) di Varanasi. Suasana menjadi khidmat sekaligus meriah dengan nyanyian himne, tiupan kerang, dan tabuhan genderang yang bergema di seluruh kota.

Selain itu, banyak umat yang berendam di air suci Sungai Gangga karena mereka meyakini bahwa mandi di sungai tersebut akan menghapus dosa dan mendekatkan diri kepada para dewa.

Itulah ulasan peringatan yang dirayakan pada tanggal 5 November 2025. Semoga menambah wawasan ya, detikers!




(urw/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads