Dalih Rektor UPA DO Mahasiswa Penerima Beasiswa karena Jarang ke Kampus

Dalih Rektor UPA DO Mahasiswa Penerima Beasiswa karena Jarang ke Kampus

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 27 Okt 2025 07:00 WIB
Universitas Patria Artha (UPA) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel)
Foto: Universitas Patria Artha di Kabupaten Gowa. (dok. istimewa)
Gowa -

Rektor Universitas Patria Artha (UPA), Bastian Lubis menjatuhkan sanksi drop out (DO) ke sejumlah mahasiswa penerima beasiswa yayasan. Dia berdalih para mahasiswa tersebut melanggar ketentuan beasiswa seperti jarang ke kampus mengikuti proses perkuliahan.

Kebijakan tersebut mendapat protes mahasiswa dengan melakukan demonstrasi di kampus UPA, Jalan Tun Abdul Razak, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (23/10). Bastian menyebut ada lebih dari 5 mahasiswa yang di-DO.

"Banyak (mahasiswa di-DO). Ada beberapa orang itu. Lima ... saya ndak tahu pasti. Yang jelas beberapa orang tuh," kata Bastian kepada detikSulsel, Sabtu (25/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menuturkan mahasiswa penerima beasiswa yayasan terikat sejumlah aturan sama halnya dengan beasiswa pada umumnya. Pihak kampus pun mengambil langkah tegas dengan menjatuhkan sanksi DO.

"Beasiswa yayasan kan terikat (ketentuan), sama dengan program beasiswa Dikti-lah, tapi kita dari yayasan. Kan ada aturannya di Patria Artha tuh. Anak ini jarang masuk kampus, tidak ikuti mata pelajaran. Terus? Di-DO-lah," bebernya.

ADVERTISEMENT

Bastian menyampaikan keputusan DO sudah sesuai prosedur yang berlaku di kampus. Dia memastikan tidak ada keputusan sepihak dalam proses tersebut.

"Sangat sesuai prosedur. Tidak mungkin DO sembarangan mahasiswa," ujarnya.

Dia mengungkapkan keputusan DO sudah melalui pemeriksaan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah IX Makassar. Dia mengklaim pihak LL Dikti membenarkan keputusan kampus memberikan sanksi DO.

"Sudah, sepengetahuan saya itu. Kan saya diperiksa juga di LL Dikti. LL Dikti (sampaikan), 'Oh, jelas ini. betul'. Gitu loh. Jadi, memang mahasiswanya rewel terus aja. LL Dikti sudah konfirmasi," tuturnya.

Dia pun membantah isu yang menyebut DO itu dilakukan karena mahasiswa tersebut mengkritik birokrasi kampus. Menurutnya, keputusan itu murni karena pelanggaran aturan beasiswa.

"Ndak, ndak ada urusan itu, ndak ada. Itu beasiswa. Di mana-mana juga terikat (kalau) beasiswa. Sedangkan bukan beasiswa, kalau dia tidak masuk, (bisa) DO," katanya.

Keputusan DO Tak Bisa Dibatalkan

Menurut Bastian, tidak ada peluang pembatalan keputusan DO sebagaimana disuarakan mahasiswa dalam aksi demo. Dia menilai prosedur DO telah dilakukan secara bertahap dan berstandar.

"Ndak ada. Itu (prosedur DO) sudah bertahap-tahap di Patria Artha. Kan kita punya standar ISO kuat tuh," sebutnya.

Dia menambahkan mahasiswa yang di-DO akan difasilitasi pindah ke kampus lain. Namun, beasiswa yang bersumber dari yayasan tidak dapat dialihkan ke tempat lain.

"Kelihatannya ada mahasiswa, ini kan program beasiswa Patria Artha, dia sekarang di-DO mau pindah ke tempat lain, dikasih surat pindah. Tapi, beasiswa di tempat ndak ada lah. Ini beasiswa yayasan kok," paparnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Detik-detik Truk Rombongan Siswa SMP di Gowa Gagal Nanjak-Terguling"
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads