- Natal 2025 Tanggal Berapa?
- Kenapa Natal Tanggal 25 Desember? 1. Kronograf (354) 2. The Coptic Didascalia Apostolorum 3. Hippolitus dari Rome dan Julius Africanus 4. Abba Demetrius: Anno Martyri (189-232 Masehi) 5. Stromata - Klemens dari Aleksandria (185 M) 6. The Apostolic Constitutions (70 Masehi) 7. Evodius dari Antiokhia
Hari Natal Merupakan salah satu perayaan besar yang dinantikan umat Kristen di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Selain menjadi momen spiritual untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus, Hari Natal juga identik dengan suasana penuh kasih, kebersamaan, dan liburan keluarga.
Sebagai perayaan hari besar keagamaan, Natal ditetapkan sebagai hari libur nasional di Indonesia. Selain itu, biasanya juga disertai dengan cuti bersama.
Tak heran, jika jadwal Natal dicari secara umum oleh masyarakat Indonesia. Lantas kapan Natal 2025?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, untuk mengetahui tanggal Natal 2025 berikut ulasannya lengkap dengan jadwal libur dan sejarah perayaannya. Yuk simak!
Natal 2025 Tanggal Berapa?
Hari Natal diperingati pada tanggal 25 Desember setiap tahunnya. Pada tahun ini, Hari Natal jatuh pada Kamis, 25 Desember 2025.
Sementara jadwal libur Natal 2025 di Indonesia telah ditetapkan dalam SKB 3 Menteri Nomor 933, 1, dan 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1017, 2, 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025. Berikut rincian jadwal lengkap libur Natal 2025:
- Kamis, 25 Desember 2025: Libur Nasional Kelahiran Yesus Kristus
- Jumat, 26 Desember 2025: Cuti Bersama Kelahiran Yesus Kristus.
Lantas, Natal 2025 berapa hari lagi?
Berdasarkan kalender Masehi tahun ini, per hari ini Minggu, 12 Oktober 2025 masih tersisa 73 hari lagi menuju Natal 2025.
Kenapa Natal Tanggal 25 Desember?
Perayaan Natal setiap tanggal 25 Desember bukan ditetapkan tanpa dasar. Sejumlah bukti sejarah menunjukkan bahwa tanggal tersebut sudah dikenal sejak masa gereja mula-mula sebagai hari kelahiran Yesus Kristus.
Melansir Jurnal "Natal sebagai Peristiwa Historis: Menelusuri Sejarah Natal 25 Desember" karya William Wahyu Sembiring yang diterbitkan dalam Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, secara etimologi kata "Natal" sendiri berasal dari bahasa Latin yakni "Dies Natalis" yang artinya "hari lahir".
Dalam bahasa Arab, hari raya ini disebut Idul Milad. sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Christmas yang bermakna Mass of Christ atau perayaan kelahiran Kristus.
Secara historis, banyak penulis menyebut penetapan 25 Desember baru berkembang pada abad ke-4 sebagai upaya untuk mengadopsi dan menyerap tradisi Festival Saturnalia Pangan yang dikaitkan dengan kebiasaan kafir. Namun, berbagai dokumen kuno justru menunjukkan bahwa peringatan kelahiran Yesus pada tanggal tersebut sudah dikenal jauh lebih awal.
Berikut beberapa dokumen dan penelitian yang mencatat tentang hari kelahiran Yesus:
1. Kronograf (354)
Kronograf adalah tulisan-tulisan yang sudah berusia 1600 tahun, berisi tentang peristiwa serta kalender Romawi Kuno. Di dalam dokumen itu secara khusus pada bagian 12 Kronograf terdapat judul "Commemoration Dates of Martyrs", ada tertulis "VIII kal. Ian. Natus Christus di Betlehem Iudeae" yang artinya "Hari ke-8 sebelum kalender Januari, Natal Yesus Kristus di Betlehem Yudea".
Rita Wahyu seorang pengajar dan pemerhati kebudayaan Yahudi menjelaskan bahwa, sesuai perjanjian antara Allah dan Abraham dan sesuai tertulis dalam Hukum Israel, semua bayi Yahudi disunat dan diberi nama pada hari ke-8 (Kej. 17:9-14). Demikian pula ketika Yesus lahir, ia disunat dan diberi nama pada hari ke-8, seperti tertulis dalam Lukas 2:21.
Jika dihitung mundur, delapan hari dari hari penyunatan Yesus setelah lahir, maka didapati tanggal kelahiran Yesus sebagai berikut:
- 1 Januari: Hari kedelapan
- 31 Desember: Hari ketujuh
- 30 Desember: Hari keenam
- 29 Desember: Hari kelima
- 28 Desember: Hari Keempat
- 27 Desember: Hari ketiga
- 26 Desember: Hari Kedua
- 25 Desember: Hari Pertama
Dengan urutan tersebut, maka makna dari kalimat dalam Kronograf diatas adalah hari pertama yang merujuk kepada kelahiran Yesus Kristus jatuh pada tanggal 25 Desember.
2. The Coptic Didascalia Apostolorum
Didascalia Apostolorum merupakan catatan mengenai peraturan-peraturan Kristen atau bisa pula disebut sebagai hukum gereja di abad permulaan yang dicatat pada abad ke-3 sekitar tahun 230-250 M. Tulisan ini diedit oleh seorang Bapa Gereja, Hipolitus pada tahun 250 M.
Pada salah satu bagian dari dokumen ada tertulis: "Saudara-saudaraku, peliharalah perayaan kelahiranNya (Natal) setiap tahun pada tanggal 25 bulan ke 9 Ibrani (disebut bulan Kislev, yaitu tanggal 29 bulan ke 4 Mesir (disebut bulan Khiyah)."
3. Hippolitus dari Rome dan Julius Africanus
Hippolytus dari Roma lahir pada tahun 170-an. Konon ia adalah murid Irenaeus, yang merupakan murid Polikarpus, murid Rasul Yohanes. Pada masa pemerintahan Paus Zephryne (199-217), Hippolytus adalah seorang teolog yang cerdas dan solid pada masanya.
Pada tahun 225 M, Hippolitus pernah menulis tafsiran untuk Kitab Daniel, dan salah satu bagian bukunya tertulis: "For the first advent of our Lord in the flesh, when he was born in Bethlehem, was December 25th Wednesday, while Augustus was in his forty-second year, but from Adam, five thousand and five hundred years." Hippolitus menganggap penciptaan dari Kristus dan kematiannya adalah pada waktu yang sama, yaitu tanggal 25 Maret.
Jika, kita menghitung lamanya kandungan rata-rata janin sebelum dia dilahirkan selama sembilan bulan, maka didapati tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Kristus.
Selain Hippolitus, ada juga seorang sejarawan Kristen yang hidup di antara akhir abad ke-2 dan awal abad ke-3, yaitu Sextus Julius Africanus. Julius Africanus, menghitung bahwa jika Yesus dikandung pada 25 Maret tanggal yang ia yakini sebagai hari penciptaan maka kelahiran-Nya jatuh sembilan bulan kemudian, yaitu 25 Desember.
4. Abba Demetrius: Anno Martyri (189-232 Masehi)
Pada tahun 198 seorang Bapa Gereja Mesir bernama Abba Demetris menyatakan hari kelahiran Yesus pada salah satu dokumen yang dia sebut sebagai Anno Martyry. Ia memerintahkan seorang astronom Koptik bernama Batlimeus untuk menghitung waktu kelahiran Yesus.
Penghitungan tersebut berdasarkan penampakan bintang Sirius dan Kalender Mesir. Ia akhirnya menemukan kelahiran Yesus terjadi pada tanggal 29 pada bulan Khiahk, atau pada tanggal 25 bulan Tebeth.
5. Stromata - Klemens dari Aleksandria (185 M)
Stromata atau bunga rampai adalah karya ketiga Klemens dari Alexandria, karya trilogi yang dipakai gereja pada masanya. Stromata terbit secara modern pertama kali pada tahun 1900 dalam bahasa Prancis.
Dalam Sromata tertulis bahwa Kristus lahir pada hari ke-25 bulan ke-9, artinya tanggal 25 Pachon menurut kalender Mesir atau 25 Desember menurut kalender Romawi. Perhitungan ini berasal dari pemerintahan Kaisar Agustus secara tunggal setelah kematian Markus Antonius.
6. The Apostolic Constitutions (70 Masehi)
Salah satu dokumen tertua dari abad mula-mula juga pernah mencatat secara eksplisit tanggal perayaan yang amat penting bagi pengikut Kristus. Dokumen tersebut adalah "The Apostolic Constitutions," yang merupakan kumpulan Konstitusi Rasuli.
Dalam salah satu bagiannya, yaitu buku ke-5 bagian 3, ditemukan kalimat sebagai berikut: "Brethren, observe the festival days; and first of all, the birthday which you are to celebrate on the twenty-fifth of the ninth month."
Sebagaimana tradisi kalender, maka tanggal 25 bulan ke-9 dihitung dari bulan Nisan (April) adalah Kislev dalam Kalender Ibrani. Dan apabila dikonversi ke Kalender Romawi, maka tanggal 25 bulan ke-9 adalah 25 Desember.
7. Evodius dari Antiokhia
Evodius adalah Uskup yang menggantikan Petrus di kota Antiokia. Menurut tradisi, ia juga adalah salah seorang murid dari 70 orang murid yang diutus oleh Yesus (Luk. 10:1) untuk memberitakan Injil. Jadi, Evodius hidup sezaman dengan Yesus.
Dikatakan bahwa Evodius meninggal pada masa persekusi besar yang dilakukan oleh Kaisar Nero sekitar tahun 64-68 M. Seorang ahli sejarah gereja dari Yunani, Nikeforus Kalistus Santofulus, mengutip kata-kata Evodius yang menyatakan bahwa " However, she gave birth to Light of this World, the twenty-fifth day of the month of December being fifteen years of age.
Rangkaian bukti historis tersebut memperkuat bahwa penetapan 25 Desember sebagai Hari Natal bukanlah hasil adopsi dari budaya pangan, melainkan telah berakar kuat dalam tradisi gereja mula-mula. Hingga kini, tanggal 25 Desember tetap menjadi momen sakral bagi umat Kristiani di seluruh dunia untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus.
Nah, itulah informasi mengenai Hari Natal tanggal berapa beserta sejarah penetapannya. Semoga menambah wawasan ya, detikers!
(alk/alk)