Viral Siswa SD di Gowa Bawa Bekal Ubi Bakar karena Tak Punya Uang Jajan

Viral Siswa SD di Gowa Bawa Bekal Ubi Bakar karena Tak Punya Uang Jajan

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 08 Okt 2025 12:24 WIB
Siswa SD di Gowa membawa bekal ubi bakar ke sekolah karena tidak punya uang jajan.
Foto: Siswa SD di Gowa membawa bekal ubi bakar ke sekolah karena tidak punya uang jajan. (dok. Istimewa)
Gowa -

Viral siswa SD bernama Rangga di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), membawa bekal ubi bakar ke sekolah. Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Dinas Sosial (Dinsos) Sulsel pun turun tangan memberikan bantuan.

Diketahui, Rangga merupakan siswa SD Inpres Borongbulo di Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa. Rangga tinggal bersama kakeknya di sebuah rumah sederhana bermaterial kayu.

Dalam video beredar, tampak Rangga mengeluarkan dua ubi bakar terbungkus plastik dari dalam tas sekolahnya. Seorang wanita kemudian membuka bungkusan plastik dan mengeluarkan ubi bakar tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam narasi video beredar, Rangga membawa bekal ubi bakar dari kakeknya karena tidak memiliki uang jajan. Rangga tinggal bersama kakeknya setelah ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi.

Tim dari Pemprov Sulsel turun memberikan bantuan kepada Rangga, siswa SD yang viral membawa bekal ubi bakar di Gowa.Foto: Tim dari Pemprov Sulsel turun memberikan bantuan kepada Rangga, siswa SD yang viral membawa bekal ubi bakar di Gowa. (dok. Istimewa)

Kisah Rangga membuat Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman tersentuh. Dia menilai perjuangan Rangga mencerminkan semangat pantang menyerah anak-anak Sulsel dalam mengejar pendidikan.

ADVERTISEMENT

"Kisah ananda Rangga adalah potret nyata keteguhan hati. Terima kasih kepada Dinas Sosial Provinsi, Pemkab Gowa serta relawan Andalan Peduli yang cepat turun tangan membantu," ujar Andi Sudirman dalam keterangannya, Rabu (7/10/2025).

Dinsos Sulsel bersama UPZ Baznas Sulsel telah turun memberikan bantuan kepada Rangga. Pemkab Gowa bersama relawan Andalan Peduli juga turun memberikan bantuan kebutuhan pokok dan perlengkapan sekolah untuk Rangga.

Keluarga Rangga juga telah masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH). Hal ini untuk memastikan adanya pendampingan dan bantuan berkelanjutan.

Diketahui, sekolah tempat Rangga menimba ilmu berada di pelosok dengan akses jalan yang jauh. Medan yang dilalui kerap menjadi lumpur saat hujan turun.

"Inilah yang harus kita dukung bersama. Pemerintah hadir untuk memastikan tidak ada anak yang putus sekolah hanya karena keterbatasan ekonomi," tandas Andi Sudirman.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads