Bakal calon Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) periode 2026-2030 Prof Jamaluddin Jompa menyiapkan terobosan besar bagi 5 fakultas dalam rumpun pertanian. Pria yang akrab disapa Prof JJ menekankan pentingnya kontribusi nyata tiap fakultas untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Saya sudah siapkan khusus presentasi tentang 5 fakultas, tapi karena waktu maka saya hanya menyampaikan di slide saja," ujar Prof JJ usai penjaringan aspirasi bakal calon rektor di Aula Fakultas Kehutanan Unhas, Selasa (7/10/2025).
Prof JJ menyebut Fakultas Pertanian sebagai induk rumpun akan difokuskan pada pengembangan benih unggul. Langkah itu diharapkan dapat menopang ketahanan pangan nasional melalui inovasi varietas baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah punya jagung jago, kita akan menghasilkan beberapa varietas jagung lagi, karena ini salah satu sumber ekonomi dan juga untuk menopang ketahanan pangan," sebutnya.
Selain jagung, Fakultas Pertanian juga akan mengembangkan benih unggul lain seperti pisang cavendish. Produk pertanian lama yang belum tuntas juga akan diselesaikan hingga tahap akhir.
Untuk Fakultas Teknologi Pertanian, Prof JJ menekankan pentingnya hilirisasi produk pangan seperti kopi dan cokelat. Fakultas ini akan diperkuat lewat program inkubasi teknologi agar masyarakat memperoleh nilai tambah dari hasil olahan.
"Kita akan perkuat nanti peranannya di dalam penguatan inkubasi teknologi sehingga kita bisa membantu masyarakat menaikkan income dengan nilai tambah. Itu sudah banyak program yang kita sudah siapkan," ucapnya.
Untuk Fakultas Peternakan, Unhas berfokus pada pengembangan Ayam Alope yang kini diakui sebagai salah satu ayam nasional. Ayam tersebut menjadi inovasi nyata karya akademisi Unhas.
"Ayam Alope itu menjadi salah satu ayam nasional saat ini yang akan menjadi bagian dari upaya kami berkontribusi menghasilkan, menghadirkan, suatu benih unggul yang ini betul-betul riil buatan Unhas. Itu kebanggaan sekaligus solusi," bebernya.
Fakultas Peternakan juga disiapkan untuk berkontribusi dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Upaya ini diharapkan mendekatkan produksi pangan ke masyarakat.
Untuk Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Prof JJ menargetkan optimalisasi seluruh aset yang dimiliki Unhas. Fokusnya adalah memperkuat penguasaan bidang kelautan sebagai pusat biodiversitas dunia.
"Sudah ditambah kemarin stasion dan juga akan memperkuat kemampuan Unhas di dalam penguasaan marine yang merupakan pusat biodiversitas dunia. Jadi, harus bertransformasi masuk menjadi nilai ekonomi yang signifikan untuk masyarakat pesisir," paparnya.
Dia mencontohkan kerja sama Unhas dengan perusahaan Jepang bernama Oriental Consultants Global (OCG) dalam pembangunan pabrik es di Pulau Barrang Lompo, Kecamatan Sangkarrang, Makassar. Proyek itu dilakukan melalui perusahaan Unhas dengan skema joint venture.
Untuk Fakultas Kehutanan, Prof JJ menilai fakultas ini memiliki potensi besar dalam riset perubahan iklim. Selain itu, pengembangan hasil hutan non-kayu akan menjadi fokus riset lanjutan.
"Kita akan menjadikan hutan pendidikan ini sebagai laboratorium dunia untuk perubahan iklim. Kemudian untuk hasil-hasil hutan non-kayu, termasuk madu, dan produk-produk lainnya, termasuk gula aren, dan masih banyak yang lain. Termasuk bahkan mengarah kepada dukungan menghasilkan tanaman-tanaman obat dan ini kita sudah rintis," jelasnya.
Prof JJ menegaskan 5 fakultas rumpun pertanian, yakni Pertanian, Teknologi Pertanian, Peternakan, Ilmu Kelautan dan Perikanan, serta Kehutanan, akan menjadi pilar penting transformasi Unhas. Dia menyebut seluruh potensi itu akan didorong untuk memperkuat daya saing global kampus merah.
"Bangun dari apa yang telah kita capai untuk kita optimis bahwa kita bisa memberi, melakukan, yang lebih baik lagi. Sehingga saya mungkin salah seorang yang akan sangat optimis di dalam membawa Unhas lebih baik ke depan," pungkasnya.
(sar/asm)