Viral di media sosial sejumlah guru perempuan di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar), bertaruh nyawa menyeberangi sungai berarus deras demi mengajar di sekolah. Sungai itu juga dilalui siswa untuk ke sekolah selama beberapa tahun terakhir.
"Iya (kami menyeberangi sungai untuk ke sekolah)," ujar guru SMP Negeri 7 Bambalamotu, Wahyuni kepada detikcom, Selasa (7/10/2025).
Momen Wahyuni melewati sungai bersama rekannya terjadi di Desa Wulai 2, Kecamatan Bambalamotu pada Senin (6/10). Wahyuni mengaku harus melewati dua sungai untuk sampai ke sekolah.
"Ada dua sungai yang harus kami lewati," katanya.
Dia mengatakan sungai pertama antara bendungan dan Desa Wulai 1 sudah dibangun jembatan sekitar setahun yang lalu. Sementara sungai penghubung Desa Wulai 1 dan Wulai 2 belum dibangun jembatan.
"Sekarang tinggal sungai antara Wulai 1 dan Wulai 2 yang belum ada jembatan," bebernya.
Wahyuni mengaku guru maupun siswa yang harus berjalan kaki menyeberang sungai sudah terjadi bertahun-tahun. Jika memasuki musim penghujan, debit air sungai semakin tinggi hingga tidak bisa dilewati.
"Selagi kami masih bisa nyeberang, kami usahakan nyeberang. Tapi jika kami sudah coba nyeberang dan terlalu berisiko kami tidak lanjut, terkecuali memang urgen, kami tetap usahakan bisa masuk ke sekolah," tuturnya.
Wahyuni berharap pemerintah bisa segera membangun jembatan di Desa Wulai 2. Dia menyebut para guru akan bisa bekerja lebih optimal tanpa perlu khawatir setiap musim hujan.
"Harapan kami pemerintah dapat memberi solusi yang terbaik buat desa Wulai 2, agar kami para guru bisa bekerja dengan optimal tanpa ada rasa khawatir. Kantor Desa Wulai juga berada di wilayah kami," ucapnya.
Sementara siswa SMP Negeri 6 Bambalamotu yang menetap di Desa Wulai 2 juga setiap hari harus menyeberangi sungai. Para siswa biasanya tidak bersekolah jika debit air sungai tinggi.
"Biasanya dua hari (tidak bisa ke sekolah), karena kita tunggu dulu airnya surut," kata siswi SMP Negeri 6 Bambalamotu, Asmiranda.
Asmiranda mengaku sudah menyeberang sungai sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Dia berharap kondisi di desanya mendapat perhatian dari pemerintah.
"Banyak teman (siswa), kan di Wulai 2 banyak. Harapannya semoga pemerintah segera bangun jembatan untuk kami siswa-siswa supaya bisa menyeberang," tandasnya.
Dalam video beredar, tampak dua guru perempuan melewati sungai berarus deras dalam kondisi hujan. Tangan masing-masing guru itu dituntun dua pria agar tidak terseret arus.
Tampak ketinggian air sungai mencapai paha orang dewasa. Kedua guru itu bahkan beberapa kali terdorong arus.
Simak Video "Video: Guru-Siswa di Pasangkayu Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai Deras"
(sar/asm)