Kasus TBC di Sulsel Tembus 19.834 hingga September 2025, Makassar Terbanyak

Kasus TBC di Sulsel Tembus 19.834 hingga September 2025, Makassar Terbanyak

Adhe Junaedi Sholat - detikSulsel
Jumat, 26 Sep 2025 16:30 WIB
Lungs made of white and black pills on pink background. World Tuberculosis Day concept
Ilustrasi TBC. Foto: Getty Images/iStockphoto/Liliia Lysenko
Makassar -

Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatatkan 19.834 kasus Tuberkulosis (TBC) hingga September 2025. Sulsel menjadi salah satu dari delapan provinsi dengan beban atau target temuan TBC tertinggi di Indonesia.

"Saat ini dari Januari sampai September ada 19.834 kasus TBC dari target 45.472 kasus di tahun ini," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel dr Ishaq Iskandar kepada detikSulsel, Jumat (26/9/2025).

Kasus paling banyak terjadi yakni di Kota Makassar dengan 6.627 kasus, lalu disusul Kabupaten Gowa 1.234 kasus dan Kabupaten Bone 1.185 kasus. Tingginya kasus di wilayah tersebut disinyalir karena jumlah penduduk yang juga tinggi dibanding wilayah lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ishaq menambahkan, dari 19.834 kasus sudah ada 18.366 yang mendapat pengobatan. Namun 724 pasien atau 3,94 persen di antaranya meninggal dunia.

"Yang meninggal adalah pasien yang sementara dalam pengobatan. Pasien meninggal biasa dari rawat inap yang sudah dalam kondisi parah dan adanya komorbid lainnya," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Ishaq menjelaskan, ada 8 provinsi dengan target tertinggi penemuan TBC di Indonesia. Masing-masing Jawa Barat (234.280), Jawa Timur (116.538), Jawa Tengah (107.488), Sumatera Utara (74.297), DKI Jakarta (70.258), Banten (50.298), Sulsel (45.472) dan Nusa Tenggara Timur (17.928). Sulsel berada di urutan 7 dari 8 provinsi.

"Karena Sulsel salah satu provinsi dengan beban TBC tertinggi, maka menjadi fokus untuk dilakukan intervensi lebih banyak dari Kemenkes. Namun permasalahannya capaian belum sesuai dengan yang diharapkan," jelasnya.

Sehingga, lanjut dia, penemuan kasus secara masif pun mesti terus dilakukan dengan cara melakukan Skrining X-Ray terhadap orang yang diduga kontak langsung dengan pengidap TBC. Termasuk melakukan penyisiran kasus aktif TBC di rumah sakit, klinik, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter (TPMD).

"Kami juga imbau agar jangan malu karena ini takdir Allah, penyakit ini bisa disembuhkan asal berobat yang teratur sampai tuntas, obatnya gratis di puskesmas. Cukup rawat jalan saja. Penderita batuk yang tidak biasa segera ke puskesmas untuk periksa," ucap Ishaq.

Meski begitu, Ishaq tak menampik jika terjadi sejumlah kendala dalam penanganan TBC. Seperti tenaga medis terlatih pada pelayanan TBC Resisten Obat yang masih kurang di rumah sakit.

"Masih tingginya angka putus berobat pasien karena stigma masyarakat dan alternatif pengobatan tradisional. Kurang patutnya pasien dalam pengobatan karena kurangnya pendampingan pasien oleh keluarga dan tenaga kesehatan," jelasnya.

Kasus TBC di Sulsel Januari-September 2025

  1. Kota Makassar 6.627
  2. Kabupaten Gowa 1.234
  3. Kabupaten Bone 1.185
  4. Kabupaten Wajo 784
  5. Kota Palopo 758
  6. Kabupaten Jeneponto 739
  7. Kabupaten Pangkep 706
  8. Kabupaten Takalar 703
  9. Kabupaten Bulukumba 687
  10. Kabupaten Maros 639
  11. Kota Parepare 630
  12. Kabupaten Bantaeng 628
  13. Kabupaten Pinrang 617
  14. Kabupaten Luwu 491
  15. Kabupaten Sidrap 477
  16. Kabupaten Sinjai 452
  17. Kabupaten Luwu Timur 407
  18. Kabupaten Luwu Utara 383
  19. Kabupaten Soppeng 366
  20. Kabupaten Barru 332
  21. Kabupaten Toraja Utara 295
  22. Kabupaten Kepulauan Selayar 267
  23. Kabupaten Tana Toraja 255
  24. Kabupaten Enrekang 172
  • Total 19.834 orang
  • Target 45.472 orang
  • Kasus diobati 18.366 orang
  • Meninggal 724 orang



(asm/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads