BMKG mengungkap Kabupaten Nabire, Papua Tengah, patut mewaspadai ancaman gempa bumi pascagempa berkekuatan magnitudo (M) 6,5 dini hari tadi. Pada 2004 silam, BMKG mencatat Nabire pernah diguncang gempa dahsyat sebanyak 3 kali hingga mengakibatkan total 71 orang tewas.
"Sejarah gempa mematikan di Nabire Papua Tengah, terakhir gempa Nabire 5 Februari 2004 (Mw 7,0): 37 orang meninggal," ungkap Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam akun X-nya dikutip detikSulsel, Jumat (19/9/2025).
Daryono melaporkan, Nabire kembali diguncang gempa berkekuatan M 6,7 pada 8 Februari 2004. Gempa saat itu mengakibatkan 2 orang meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gempa Nabire 26 November 2004 (Mw 7,1): 32 orang meninggal," tambah Daryono.
Menurut Daryono, Nabire dan sekitarnya memang sangat aktif secara seismik. Hal ini berdasarkan peta seismisitas Papua periode 2009-2024.
"Hingga pukul 07.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan pascagempa Nabire M 6,5 telah terjadi 49 aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 5,1," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meminta masyarakat di Nabire tetap waspada. Dia turut mengingatkan riwayat Nabire yang pernah diguncang gempa mematikan.
Dia mengungkap, Nabire pernah diguncang gempa berskala M 6,4 pada 2004 yang menyebabkan korban jiwa 32 orang meninggal dunia dan 213 lainnya mengalami luka-luka. Insiden itu juga mengakibatkan 178 rumah warga terbakar dan 150 lainnya roboh akibat guncangan gempa.
"Kita patut waspada. Pada tahun 2004 pernah terjadi di Nabire berkekuatan M 6.4 dan banyak memakan korban jiwa meninggal dunia dan kerusakan infrastruktur," ucap Suharyanto dalam keterangannya.
Diketahui, gempa di Nabire terjadi pada Jumat (19/9) pukul 01.19 WIB. Dari data sementara BNPB, gempa mengakibatkan 2 unit rumah rusak, fasilitas bandara rusak di bagian kaca-kaca dan kantor bupati rusak di bagian plafon.
Selain itu gereja katolik KR Malompo rusak di bagian langit-langit, jembatan Sriwani amblas dan jaringan telepon serta komunikasi sempat lumpuh. BNPB melaporkan tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
(sar/hsr)