Unhas Top 500 Dunia di Bidang Sains Interdisipliner Versi THE Rankings 2026

Unhas Top 500 Dunia di Bidang Sains Interdisipliner Versi THE Rankings 2026

Fuad Jauhary - detikSulsel
Rabu, 17 Sep 2025 17:23 WIB
Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Jamaluddin Jompa. Dokumen Istimewa
Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Jamaluddin Jompa. Foto: Dokumen Istimewa
Makassar -

Universitas Hasanuddin (Unhas) sukses menembus Top 500 dunia pada bidang Sains Interdisipliner dalam Times Higher Education (THE) Rankings 2026. Unhas berada di peringkat dunia 401 dari 500 kampus kategori riset lintas disiplin.

Rektor Unhas Jamaluddin Jompa (Prof JJ) mengatakan capaian tersebut menunjukkan Unhas telah di jalur yang tepat. Dia menegaskan akan terus bekerja keras demi meningkatkan reputasi global itu.

"Capaian demi capaian di tingkat global merupakan bukti bahwa pendekatan yang kita lakukan telah berada di jalur yang tepat. Kita perlu bekerja tanpa henti untuk terus memperbaiki reputasi global ini," ujar Prof JJ dalam keterangannya, Rabu (17/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Peningkatan Reputasi Unhas Rohani Ambo Rappe menuturkan capaian tersebut merupakan lompatan besar bagi Unhas di kancah internasional. Dia mengatakan hal itu menandakan peningkatan signifikan bagi Unhas.

"Pada tahun 2024 Unhas masih berada di posisi 800 dunia. Alhamdulillah, tahun 2025 kita sudah masuk Top 500. Ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan," kata Rohani.

ADVERTISEMENT

Rohani menerangkan aspek utama penilaian THE adalah pendanaan riset dari industri dan kualitas penelitian interdisipliner. Dia mengatakan hal itu juga yang membuat Unhas masuk 10 besar perguruan tinggi terbaik skala nasional.

"Unhas memang banyak menjalin kerja sama dengan industri. Dari sinilah kita mendapatkan penguatan sehingga bisa masuk 10 besar perguruan tinggi terbaik Indonesia di bidang ini," ungkap Rohani.

Rohani mengungkapkan pentingnya memperluas sumber pendanaan eksternal agar prestasinya terus meningkat. Dia menyarankan agar dana pusat penelitian dan pengembangan tidak hanya tersalurkan ke pemerintah daerah (Pemda).

"Yang harus kita lakukan adalah memperbanyak funding dari industri. Ini bukan hal yang sulit karena Unhas punya banyak pusat penelitian dan pengembangan (puslitbang). Seharusnya setiap puslitbang diberi target untuk membawa dana penelitian masuk ke Unhas, bukan hanya menyalurkannya ke pemda atau mitra industri," terangnya.

Rohani juga menyoroti peran Thematic Research Group (TRG) sebagai media potensial untuk memperkuat kolaborasi riset interdisipliner. Dia menilai TRG tidak hanya menghasilkan proyek tapi juga publikasi.

"TRG sudah interdisipliner sejak awal. Melalui TRG kita bisa menjalin lebih banyak kerja sama dengan industri, tidak hanya menghasilkan proyek, tapi juga publikasi. Alhamdulillah publikasi interdisipliner kita juga terus meningkat," imbuh Rohani.

Rohani menjelaskan inti dari riset adalah publikasi. Dia menegaskan Unhas harus memaksimalkan puslitbang dan TRG demi meningkatkan prestasinya.

"Inti dari penilaian adalah pendanaan riset dari industri dan output penelitian berupa publikasi. Jadi kunci kita adalah meningkatkan funding industri dan memperbanyak publikasi dari hasil kerja sama tersebut. Unhas sudah punya fasilitas, puslitbang, dan TRG. Jadi bagaimana kita maksimalkan untuk menjaga sekaligus meningkatkan capaian ini," pungkasnya.




(asm/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads