Bank Unhas Sasar 55 Ribu Dosen-Mahasiswa Jadi Pasar Awal Usai Akuisisi

Bank Unhas Sasar 55 Ribu Dosen-Mahasiswa Jadi Pasar Awal Usai Akuisisi

Adhe Junaedi Sholat - detikSulsel
Minggu, 14 Sep 2025 13:30 WIB
Direktur Utama Bank Unhas, Henry Kissinger Sappetaw
Foto: Direktur Utama Bank Unhas, Henry Kissinger Sappetaw. (Adhe Junaedi Sholat/detikSulsel)
Makassar -

Universitas Hasanuddin (Unhas) resmi mengakuisisi PT Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Harapan Sejahtera Malili menjaid Bank Unhas. Bank itu kini menyasar dosen dan mahasiswa yang jumlahnya sekitar 55 ribu sebagai pasar awal.

"Untuk langkah awal kita akan fokus di internal-internal Unhas dulu. Kalau saya tidak salah dengar itu ada sekitar 5 ribu, terdiri dari dosen dan pegawai. Dan jumlah mahasiswa kalau tidak salah 50 ribu juga. Itulah semua potensi-potensi pasar yang akan kami garap ke depan," kata Direktur Utama Bank Unhas, Henry Kissinger Sappetaw usai Fun Walk and Family Gathering Unhas, Minggu (14/9/2025).

Dia mengatakan Unhas berinvestasi senilai Rp 20 miliar untuk menyasar perbankan yang diharapkan menjadi laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unhas. Jumlah tersebut sudah termasuk biaya suntikan modal dan biaya akuisisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya kalau kita berhitung dengan biaya modal yang Unhas sudah keluarkan, itu sudah sekitar Rp 20 miliar. Jadi Unhas sudah investasi Rp 20 miliar," jelas Henry.

ADVERTISEMENT

Dia menuturkan Bank Unhas tidak hanya akan merangkul segmen konsumtif, tetapi menyasar segmen produktif dari pelaku-pelaku usaha di Unhas. Henry membuka diri bagi yang ingin berkolaborasi dengan Bank Unhas.

"Selain daripada kita mendukung juga program pendidikan, kita pun akan berkolaborasi dengan beberapa unit usaha yang ada di Unhas. Kita artinya sama-sama membangun, karena di Unhas ini ada beberapa unit usaha yang bergerak di usaha-usaha produktif," sebut dia.

Henry mengatakan pihaknya tidak hanya fokus di internal Unhas. Ke depan Bank Unhas akan mencoba ekspansi ke luar Unhas dan menjangkau pasar di skala Kota Makassar.

"Karena Bank Perekonomian Rakyat ini memang diharuskan untuk bagaimana mengambil bagian dalam untuk pengembangan usaha kerakyatan yang ada di Sulawesi Selatan, khusus di Kota Makassar," ungkap Henry.

Saat ini, kata dia, Bank Unhas masih menunggu izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ketika izin sudah ada, Bank Unhas sudah bisa memulai langkah ekspansinya.

"Kita berharap paling lambat, kalau bisa September ini sudah ada izin. Sehingga kami sudah bisa melakukan ekspansi. Baik di internal Unhas maupun nanti di luar daripada Unhas," tuturnya.

Henry menerangkan, Bank Unhas masih skala lokal sehingga berbeda dengan bank-bank konvensional. Meski begitu, ia tetap optimis bisa membesarkan Bank Unhas karena telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Bank Mandiri.

"Kita satu saat kalau BPR ini akan berkembang, tidak menutup kemungkinan kami akan ada juga di kantor-kantor cabang di beberapa daerah," ujarnya.

Sementara itu, Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa mengatakan Bank Unhas dapat menjadi laboratorium bagi FEB Unhas. Mahasiswa FEB Unhas diharapkan mampu memahami proses perbankan.

"Ya, jadi Bank Unhas ini sebenarnya pertama itu berskala laboratorium. Kita anggap ini adalah laboratorium fakultas ekonomi. Supaya antara kita, Fakultas Ekonomi dan Bisnis juga ada tempat untuk eksersais di situ, memahami proses banking," ungkapnya.

Prof JJ, sapaannya, juga optimis Bank Unhas bisa mengembangkan berbagai macam inovasi startup dan menumbuhkan ekosistem perekonomian di Unhas. Dirinya mengaku akan terus memberikan dukungan.

"Dan mudah-mudahan nanti kelak, itu lebih mudah untuk menggunakan Bank Unhas ini untuk membangun sektor-sektor kecil dan menengah," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(hsr/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads