- Waktu Sholat Gerhana Bulan
- Ketentuan Sholat Gerhana Bulan
- Bacaan Niat Sholat Gerhana Bulan Lengkap Arab, Latin, dan Artinya 1. Niat Sholat Gerhana Bulan untuk Imam 2. Niat Sholat Gerhana Bulan untuk Makmum 3. Niat Sholat Gerhana Bulan untuk Sendiri
- Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Rakaat Pertama Rakaat Kedua
Sholat gerhana Bulan menjadi salah satu amalan sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam saat terjadinya fenomena tersebut. Fenomena langit ini akan terjadi pada hari ini, Minggu, 7 September hingga Senin, 8 September 2025.
Dalam buku Panduan Muslim Sehari-hari oleh M Hamdan Rasyid, disebutkan bahwa hukum melaksanakan sholat gerhana Bulan atau sholat khusuf adalah sunnah muakkad atau sangat dianjurkan. Anjurannya didasarkan pada hadits riwayat Bukhari dan Muslim berikut:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ ، لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ. فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَصَلُّوا. (رواه البخاري و مسلم)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah dua bukti kebesaran Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian dan kehidupan seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka shalatlah." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Lantas, kapankah waktu yang tepat untuk mengerjakan sholat gerhana Bulan?
Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini!
Waktu Sholat Gerhana Bulan
Masih mengacu pada sumber yang sama, sholat gerhana Bulan dilaksanakan sejak awal terjadinya gerhana hingga gerhana tersebut berakhir. Artinya, waktu pelaksanaan sholat gerhana Bulan adalah selama gerhana Bulan berlangsung hingga Bulan kembali normal.
Berdasarkan data dari BMKG, gerhana Bulan akan berlangsung selama 5 jam 29 menit 48 detik. Adapun waktu tepatnya yakni pada Minggu, 7 September 2025, mulai pukul 22.26 WIB hingga 03.56 WIB keesokan harinya.
Dengan demikian, shalat gerhana Bulan dapat dilaksanakan mulai Minggu, 7 September 2025 pukul 22.26 WIB hingga Senin, 8 September 2025 sekitar pukul 03.56 WIB.
Ketentuan Sholat Gerhana Bulan
Melansir buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet karya Ibnu Watniyah, sholat gerhana Bulan bisa dikerjakan sendiri-sendiri maupun berjamaah. Meski demikian, sholat secara berjamaah di masjid lebih utama sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Sholat gerhana Bulan dikerjakan sebanyak dua rakaat, dengan setiap rakaat terdiri dari dua kali rukuk. Selain itu, Rasulullah SAW melaksanakan sholat ini dengan membaca surah Al-Fatihah dan surah lainnya dengan suara yang lantang.
Hal ini sebagaimana kata Aisyah yang dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَهَرَ فِي صَلَاةِ الْخُسُوفِ بِقِرَاءَتِهِ فَصَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فِي رَكْعَتَيْنِ وَأَرْبَعَ سَجَدَاتٍ
Artinya: "Sesungguhnya Nabi mengeraskan bacaannya saat salat Gerhana Bulan; beliau mengerjakan salat empat kali rukuk dan empat kali sujud." (HR al-Bukhari).
Pada pelaksanaan sholat gerhana Bulan, tidak ada azan maupun iqamah seperti pada sholat wajib. Sebagai gantinya, panggilan untuk sholat ini disampaikan dengan seruan "Ash-shalaatu jaami'ah" sebagai tanda bahwa sholat akan segera dimulai secara berjamaah.
Bacaan Niat Sholat Gerhana Bulan Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
Berikut bacaan niat sholat gerhana Bulan lengkap bagi imam, makmum, dan yang mengerjakannya sendiri:
1. Niat Sholat Gerhana Bulan untuk Imam
أُصَلَّى سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushallii sunnatal khusuufi rakataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi taʼaalaa.
Artinya: "Saya niat salat sunah khusuf (gerhana Bulan) dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai imam, karena Allah Taala."
2. Niat Sholat Gerhana Bulan untuk Makmum
أُصَلَّى سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushallii sunnatal khusuufi rak'ataini mustaqbilal qiblati maʻmuuman lillaahi taʼaalaa.
Artinya: "Saya niat salat sunah khusuf (gerhana Bulan) dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai makmum, karena Allah Taala."
3. Niat Sholat Gerhana Bulan untuk Sendiri
أُصَلَّى سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushallii sunnatal khusuufi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillaahi taʼaalaa.
Artinya: "Saya niat salat sunah khusuf (gerhana Bulan) dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala."
Tata Cara Sholat Gerhana Bulan
Adapun tata cara shalat gerhana Bulan yang dirangkum dari laman MUI dan Kementerian Agama (Kemenag) RI adalah sebagai berikut:
Rakaat Pertama
- Takbiratul ihram, disertai niat dalam hati untuk melaksanakan shalat gerhana Bulan;
- Membaca doa iftitah, kemudian ta'awudz dan dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah;
- Setelah itu, membaca surat panjang secara jahar atau lantang, misalnya surat Al-Baqarah;
- Rukuk pertama dengan membaca tasbih secara panjang, sebanding dengan waktu membaca 100 ayat dari Surat Al-Baqarah;
- Bangkit dari rukuk (i'tidal) sambil mengucapkan "Sami'allahu liman hamidah, rabbana wa lakal hamd";
- Kemudian membaca kembali surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan surat yang lebih pendek dari yang pertama, seperti Ali Imran;
- Rukuk kedua dengan durasi lebih singkat, yakni lamanya seperti membaca 80 ayat surat Al-Baqarah;
- Bangkit dari rukuk dan membaca doa i'tidal;
- Sujud pertama dengan membaca tasbih dengan durasi panjang, seperti rukuk pertama sebelumnya;
- Duduk di antara dua sujud;
- Sujud kedua dengan membaca tasbih yang lamanya sama seperti rukuk kedua;
Rakaat Kedua
- Bangkit dari sujud dan memulai rakaat ketiga;
- Membaca surat Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan surat lainnya, misalnya surat An-Nisa;
- Rukuk ketiga sambil membaca tasbih yang lamanya seperti membaca 70 ayat surat Al-Baqarah;
- Bangkit dari rukuk atau i'tidal;
- Kembali membaca surat Al-Fatihah, lalu surat yang lebih pendek seperti surat Al-Maidah;
- Rukuk keempat dengan membaca tasbih yang sebanding dengan membaca 50 ayat surat Al-Baqarah;
- Bangkit dari rukuk dan membaca doa i'tidal;
- Sujud ketiga dan membaca tasbih yang durasinya seperti rakaat ketiga;
- Duduk di antara dua sujud;
- Sujud keempat dengan membaca tasbih yang lamanya seperti rukuk keempat atau setara dengan membaca 50 ayat surat Al-Baqarah;
- Bangkit dari sujud dan duduk untuk tahiyat akhir, lalu menutup shalat dengan salam.
Demikianlah ulasan mengenai waktu sholat gerhana Bulan lengkap dengan tata cara sholatnya. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(edr/alk)