Gerhana Bulan merupakan fenomena alam yang menjadi tanda kebesaran Allah. Sebagai umat muslim, kita dianjurkan melaksanakan shalat sunnah saat peristiwa tersebut terjadi.
Lantas, bagaimana tata cara shalat gerhana Bulan?
Disadur dari laman Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI), shalat yang dikerjakan pada saat gerhana bulan disebut dengan shalat khusuf. Pada dasarnya, pelaksanaannya tidak jauh berbeda dengan gerakan shalat sunnah pada umumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk lebih jelasnya, berikut ini tata cara shalat gerhana Bulan yang dapat jadi panduan bagi detikers. Simak yuk!
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan
Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain menjelaskan, ada tiga tingkatan dalam pelaksanaan shalat gerhana, yaitu:
• Tingkatan pertama yang paling minimal yaitu dua rakaat sebagaimana shalat sunnah Zuhur;
• Kedua, tingkat pertengahan dilaksanakan dengan dua kali rukuk dan dua kali sujud;
• Ketiga, yaitu tingkatan sempurna. Setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat-surat panjang sesuai kemampuan, misalnya Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa, dan Al-Ma'idah atau seukuran itu. Rukuk dan sujudnya juga dilakukan sesuai panjang bacaan surat yang dibaca.
Sebagai panduan, berikut ini tata cara pelaksanaan shalat gerhana Bulan tingkat pertengahan:
- Membaca niat yang dibarengi dengan takbiratul ihram;
- Membaca doa Iftitah;
- Membaca Ta'awudz dan Al-Fatihah;
- Membaca surat Al-Qur'an dengan jahr (lantang);
- Rukuk pertama (lama);
- Bangkit dari ruku (I'tidal);
- Membaca surat Al-Fatihah kembali;
- Membaca surat yang lebih pendek dari surat pada poin 4;
- Rukuk kedua (lebih singkat dari rukuk pertama);
- Bangkit dari rukuk (I'tidal);
- Sujud pertama;
- Duduk di antara dua sujud;
- Sujud kedua;
- Setelah itu, dilanjutkan berdiri untuk melaksanakan rakaat kedua. Untuk tata caranya, sama sebagaimana pada rakaat pertama, namun bacaan suratnya lebih pendek daripada bacaan surat pada rakaat pertama;
- Kemudian dilanjutkan dengan melakukan tasyahud akhir dan ditutup dengan salam.
Niat Shalat Gerhana Bulan
Adapun bacaan niat shalat gerhana Bulan adalah sebagaimana berikut:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
Arab Latin: Ushallî sunnatal khusûf rak'ataini lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT."
Ketentuan Shalat Gerhana Bulan
Setelah mengetahui tata caranya, detikers juga perlu memahami beberapa ketentuan yang berkaitan dengan pelaksanaan shalat Gerhana. Dinukil dari Jurnal Universitas Islam Bandung berjudul Fikih Salat Gerhana Menurut Imam Ibnu Hajar A-Haitami, berikut ini ketentuan shalat gerhana Bulan:
1. Boleh Dilakukan Sendiri/Berjemaah
Shalat gerhana Bulan dapat dikerjakan secara individu. Akan tetapi, shalat sunnah ini lebih utama jika dilakukan secara berjamaah meskipun bukan merupakan syarat sah dalam pelaksanaan shalat gerhana.
2. Tidak Ada Azan dan Iqamah
Dalam pelaksanaan shalat gerhana Bulan, tidak ada adzan maupun iqamah sebagaimana shalat wajib. Sehingga gantinya, panggilan shalat gerhana Bulan ini dilakukan dengan seruan "Ash-shalaatu jaami'ah" sebagai tanda bahwa shalat akan segera dilaksanakan secara berjamaah.
3. Dilakukan dengan Dua Kali Rukuk dalam 1 Rakaat
Mengutip laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), shalat gerhana Bulan dilaksanakan sebanyak dua rakaat dengan satu kali salam. Akan tetapi dalam shalat gerhana Bulan, dilakukan dua kali rukuk untuk setiap rakaat.
Hukum Shalat Gerhana
Kembali mengutip dari Jurnal Universitas Islam Bandung berjudul Fikih Salat Gerhana, para ulama sepakat hukum mengerjakan shalat gerhana Bulan adalah sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan.
Anjuran tersebut didasarkan pada hadits berikut ini:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لَا يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُو (رواه البخاري)
Artinya: Sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah dua ayat di antara ayat-ayat (tanda-tanda kebesaran) Allah. Keduanya tidak terjadi gerhana karena meninggal atau hidupnya seseorang. Apabila kamu melihat gerhana, maka berdoalah kepada Allah dan lakukanlah salat (gerhana) sehingga cerah. (HR Bukhari)
Nah, demikianlah penjelasan lengkap mengenai tata cara shalat gerhana Bulan. Semoga bermanfaat, detikers!
(urw/alk)