Polisi mengamankan 6 orang terkait demo mahasiswa berujung ricuh di depan Kantor DPRD Sulawesi Barat (Sulbar). Setelah diinterogasi, 5 orang merupakan massa aksi dan 1 lainnya penyusup dan provokator.
"Polresta Mamuju sempat mengamankan 6 orang peserta aksi yang terindikasi melakukan tindakan anarkis," ujar Kasi Humas Polresta Mamuju Ipda Herman Basir kepada wartawan, Senin (1/9/2025).
Herman mengatakan 6 orang yang diamankan sempat diperiksa di area gedung DPRD setelah unjuk rasa selesai. 5 orang kemudian dipulangkan karena terbukti bagian dari massa aksi dan bertindak kooperatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara satu orang yang dianggap penyusup dan provokator dibawa ke Mapolresta Mamuju," terangnya.
Herman belum membeberkan identitas dan peran satu orang yang diamankan itu. Ia mengaku pria tersebut masih dalam pemeriksaan tim Satreskrim Polresta Mamuju.
"Satu orang masih menjalani pemeriksaan," katanya.
Di sisi lain, ia menyebut ada 4 personel kepolisian mengalami luka akibat demo ricuh tersebut. Mereka terkena lemparan ban dan batu.
"Ada 4 orang termasuk salah satu anggota humas mengalami luka gores di daun telinga kena ban saat meliput," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, demonstrasi di depan pagar DPRD Sulbar berlangsung ricuh setelah sejumlah massa melempar batu dan air mineral botol ke arah aparat keamanan, Minggu (31/8) sore. Lemparan itu kemudian dibalas polisi dengan menembakkan gas air mata.
Massa aksi ini turun ke jalan dengan menyampaikan beberapa tuntutan. Mereka menolak tegas tarif pajak yang membebani masyarakat hingga tunjangan DPR RI yang berlebihan di tengah rakyat dalam himpitan ekonomi.
"Semua kena pajak, mulai dari makanan, minuman kena pajak, semua ada pajak. Sementara rakyat hidup saja susah, kondisi ekonomi terhimpit," kata orator.
(hsr/sar)