.webp)
Tanggal 31 Agustus 2025 jatuh pada hari Minggu berdasarkan kalender Masehi. Hari ini menyimpan sejumlah peringatan penting di baliknya, baik di Indonesia maupun di negara lain.
Lantas, tanggal 31 Agustus memperingati hari apa saja?
Di Indonesia, tanggal 31 Agustus diperingati sebagai Hari Pengesahan UU Istimewa Yogyakarta. Sementara di skala global dirayakan sebagai Hari Kesadaran Overdosis Internasional dan Hari Internasional untuk Orang Keturunan Afrika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di belahan dunia lainnya, 31 Agustus menjadi hari penting dan bersejarah bagi masyarakat setempat. Sebab hari ini ditetapkan sebagai Hari Kemerdekaan Malaysia, Hari Kemerdekaan Kirgistan, dan Hari Kemerdekaan Trinidad dan Tobago.
Nah berikut makna dan sejarah di balik masing-masing peringatan tersebut. Yuk disimak!
Hari Pengesahan UU Istimewa Yogyakarta
Dilansir dari laman Badan Kepegawaian Daerah Istimewa Yogyakarta (BKD DIY), Hari Pengesahan UU Istimewa Yogyakarta diperingati setiap tanggal 31 Agustus. UU keistimewaan ini diatur dalam UU RI Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hari ini biasanya diperingati oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintah daerah dengan menggunakan pakaian adat Yogyakarta. Adapun penggunaan pakaian adat ini diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur DIY nomor 87 tahun 2014 tentang Penggunaan Pakaian Tradisional Jawa Yogyakarta bagi Pegawai pada Hari Tertentu di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tujuan dari peringatan ini adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai keistimewaan daerah yang diakui dengan lahirnya UU Keistimewaan. Selain itu, perayaan Hari Pengesahan UU Istimewa Yogyakarta juga dapat menanamkan dan menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya Jawa.
Hari Kesadaran Overdosis Internasional
Tanggal 31 Agustus diperingati sebagai Hari Kesadaran Overdosis Internasional. Hari ini bertujuan untuk mengenang korban overdosis serta orang-orang yang telah berhasil pulih berkat dukungan orang terdekat.
Dilansir dari laman National Today, peringatan ini diinisiasi oleh Sally J Finn di Melbourne, Australia, bersama rekannya Peter Streker dan dirayakan untuk pertama kali pada 2001. Tujuan awalnya adalah meningkatkan kesadaran publik tentang dampak emosional yang dirasakan keluarga korban serta mengurangi ketidakpedulian masyarakat terhadap korban overdosis.
Overdosis terjadi saat seseorang mengonsumsi zat, dalam kasus ini berkaitan dengan narkoba, secara berlebihan baik secara sengaja maupun tidak. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh korban, tetapi juga membawa beban sosial dan ekonomi yang besar bagi keluarga dan lingkungan sekitar.
Pada tahun 1968-2019, lebih dari satu juta orang di Amerika meninggal karena overdosis, dengan puncak krisis terjadi pada tahun 2017 akibat penggunaan opioid seperti fentanil. Maka dengan adanya ruang diskusi dan dukungan, menyelamatkan satu nyawa dari ancaman overdosis sudah menjadi langkah besar menuju perubahan.
Hari Internasional untuk Orang Keturunan Afrika
Di skala global, tanggal 31 juga diperingati sebagai Hari Internasional untuk Orang Keturunan Afrika. Hari ini ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menghargai warisan budaya dan kontribusi penting dari masyarakat keturunan Afrika di berbagai bidang.
Menukil situs National Today, peringatan ini merupakan bagian dari Dekade Internasional untuk Orang Keturunan Afrika yang digagas oleh PBB. Tahun 2020 dianggap sebagai momen penting dalam perubahan global terhadap isu diskriminasi dan marginalisasi terhadap kelompok ini.
Selama beberapa dekade terakhir, berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan tantangan yang dihadapi komunitas keturunan Afrika. Orang-orang keturunan Afrika tersebut dinilai telah memberikan sumbangsih besar dalam seni, sastra, sains, dan bidang lainnya di berbagai belahan dunia.
Diperkirakan ada sekitar 200 juta orang keturunan Afrika di Benua Amerika. Melalui perayaan ini, PBB ingin mendorong tiga pilar utama yaitu pengakuan, keadilan, dan pembangunan, sekaligus memperkenalkan budaya Afrika melalui seni, musik, film, dan pertunjukan seni lainnya.
Hari Kemerdekaan Malaysia
Hari Kemerdekaan Malaysia atau yang juga dikenal dalam bahasa Melayu "Hari Merdeka" diperingati setiap tanggal 31 Agustus. Pada tahun ini, peringatan Hari Kemerdekaan Malaysia ini telah memasuki usia ke-68 tahun.
Disadur dari laman National Today, perjuangan menuju Hari Kemerdekaan Malaysia dipimpin oleh Perdana Menteri pertama, Tunku Abdul Rahman. Ia memimpin delegasi yang terdiri dari menteri dan tokoh politik Malaya untuk bernegosiasi dengan pihak Inggris demi kemerdekaan.
Setelah ancaman pemberontakan komunis selama Darurat Malaya mulai mereda, kesepakatan kemerdekaan dicapai pada 8 Februari 1956. Namun karena alasan administratif dan logistik, kemerdekaan resmi baru diumumkan pada 31 Agustus 1957.
Pada malam 30 Agustus 1957, masyarakat berkumpul di Dataran Merdeka, Kuala Lumpur, untuk menyaksikan penyerahan kekuasaan dari Inggris. Tepat tengah malam, bendera Inggris diturunkan dan digantikan dengan pengibaran bendera Malaysia.
Lagu kebangsaan "Negaraku" dikumandangkan sebagai simbol resmi kemerdekaan. Perayaan tersebut ditutup dengan seruan "Merdeka" sebanyak tujuh kali oleh para hadirin sebagai bentuk semangat nasionalisme.
Hari Kemerdekaan Kirgistan
Hari Kemerdekaan Kirgistan diperingati setiap tanggal 31 Agustus sebagai penanda berdirinya Republik Kirgistan setelah runtuhnya Uni Soviet. Kirgistan sendiri adalah sebuah negara yang terletak di Asia Tengah yang cakupan wilayahnya berada di sepanjang jalur pegunungan Tian Shan.
Mengutip laman resmi National Today, Kirgistan dikenal akan keindahan alamnya, mulai dari pegunungan bersalju hingga padang rumput luas yang dihuni oleh masyarakat semi-nomaden. Keunikan budaya dan sejarah panjangnya menjadikan negara ini sebagai salah satu permata tersembunyi di dunia.
Wilayah Kirgistan telah lama dihuni oleh suku-suku nomaden dan berada di jalur peradaban penting Asia Tengah. Jejak sejarahnya dapat dilihat dari situs-situs bersejarah, termasuk tiga yang diakui sebagai warisan dunia UNESCO.
Setelah berada di bawah kekuasaan Rusia dan Uni Soviet, Kirgistan menyatakan kemerdekaannya pada tahun 1991. Meski sempat mengalami revolusi politik pada 2005, negara ini terus berkembang dalam membentuk identitas dan sistem pemerintahannya sendiri.
Hari Kemerdekaan Trinidad dan Tobago
Tanggal 31 Agustus juga diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Trinidad dan Tobago. Hari ini biasanya dirayakan dengan kegiatan parade, musik, dan tarian, yang dihadiri oleh pejabat tinggi seperti Gubernur Jenderal.
Dilansir dari situs National Today, Trinidad dan Tobago merupakan negara kepulauan di Karibia yang terletak paling selatan dan berbatasan maritim dengan Venezuela. Nama "Trinidad" diberikan oleh Christopher Columbus pada tahun 1498, setelah ia melihat tiga puncak bukit yang menginspirasinya saat kekurangan air di tengah pelayaran.
Kepulauan ini terbentuk sekitar 150 juta tahun lalu akibat aktivitas vulkanik di lempeng Karibia, dan telah dihuni sejak masa prasejarah. Penjajahan dimulai oleh Spanyol pada 1777, kemudian direbut oleh Inggris pada tahun 1797 tanpa perlawanan besar.
Saat kekuasaan Spanyol, pemerintah memberikan insentif untuk menarik penduduk baru. Bagi orang-orang yang bersedia tinggal selama 10 tahun di pulau tersebut, akan dikenakan bebas pajak. Setelah diambil alih oleh Inggris, tenaga kerja dari Afrika dan India didatangkan untuk mengurus perkebunan.
Dua kelompok etnis ini kemudian menjadi mayoritas dan membentuk identitas budaya Trinidad dan Tobago hingga akhirnya merdeka pada 31 Agustus 1962. Dan peringatan tahun ini, telah memasuki usia yang ke-63 tahun.
Itulah ulasan mengenai momen bersejarah dan menarik yang diperingati pada 31 Agustus 2025. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(alk/alk)
