Rumah yang terbakar di wilayah Sorowako, Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel), bertambah dari 46 unit menjadi 48 rumah. Sebanyak 384 warga terdampak kebakaran terpaksa harus mengungsi.
"Sebanyak 48 rumah warga di Jalan Tambeha dan Jalan Menara yang terbakar. Sekitar 106 kepala keluarga (KK) dan total 384 jiwa yang mengungsi," kata Kabid Pemadaman, Penyelamatan dan Sarana Prasarana Damkar Lutim, Hendro Prabowo kepada detikSulsel, Kamis (28/8/2025).
Menurut Hendro, korban kebakaran tersebut terdiri dari 190 laki-laki dan 194 perempuan. Dia menjelaskan posko induk saat ini dipusatkan pada dermaga Danau Matano.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi pengungsi alhamdulillah sudah aman, tenda-tenda untuk pengungsi sudah tersedia di dermaga Danau Matano, dari PMI, BPBD, Baznas, Polres Lutim, Dinsos, Sat Pol PP, PT. Vale," jelasnya.
Adapun terkait kebutuhan makanan dan pakai para korban, Hendro menyebut bantuan dari Pemda Lutim dan relawan terus berdatangan. Saat ini Pemkab Lutim fokus kepada pengadaan listrik untuk setiap poskonya.
"Bantuan makanan juga masih terus berdatangan, ada sebagian pengungsi tidak tinggal di tenda pengungsian, mereka tinggal di rumah keluarga mereka," terangnya.
"Di lapangan masih sementara on progress untuk instalasi listrik oleh PLN dan pemasangan toilet portable dan musalah," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, insiden kebakaran tersebut terjadi di Kelurahan Sorowako, Kecamatan Nuha, Luwu Timur pada Rabu (27/8) sekitar pukul 14.00 Wita. Kebakaran diduga dipicu korsleting listrik.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengaku prihatin dengan insiden tersebut. Pihaknya pun menyiapkan bantuan kedaruratan Rp 1 miliar untuk penanganan kebakaran.
"Tentu rasa prihatin atas musibah yang terjadi di Luwu Timur siang tadi, kami akan segera menyalurkan bantuan untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak," kata Andi Sudirman.
Andi Sudirman mengaku menunggu permohonan dari Pemkab Luwu Timur. Pihaknya memastikan bantuan segera disalurkan sembari menunggu pendataan dari pemerintah setempat.
"Kami menunggu surat resmi permohonan kedaruratan dari Bupati dan kita siapkan dana kurang lebih 1 miliar. Kita akan verifikasi cepat data-data korban yang masuk," tambah Andi Sudirman.
(sar/hsr)