Anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Papua Barat Daya bernama Karisto Gideon Dimar (17), oleng hingga nyaris jatuh atau pingsan saat upacara HUT ke-80 RI. Setelah berhasil menyelesaikan tugas dengan dramatis, Karisto rupanya menerima kabar duka bahwa sang ayah meninggal dunia.
Karisto menceritakan situasi yang dialaminya saat insiden hampir pingsan itu usai menerima hadiah sepeda motor bersama dua temannya yang membantunya di Kantor Gubernur Papua Barat Daya, Rabu (20/8). Dia mengaku mendapatkan kabar duka itu tepat setelah ia menuntaskan tugas Paskibra.
"Saya juga mendapatkan informasi bahwa ayah telah meninggal dunia setelah upacara bendera di Lantamal. Saya mendapat kabar ayah meninggal setelah pengibaran bendera," kata Karisto kepada wartawan usai menerima hadiah dari Presiden Prabowo di Kantor Gubernur Papua Barat Daya, Rabu (20/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karisto mengungkapkan, sebelumnya ibunya juga meninggal dunia pada tanggal yang sama dengan ayahnya, yakni pada 17 Agustus 2023 lalu. Meski diselimuti duka, Karisto mengaku tetap bangga karena telah berhasil mengibarkan bendera Merah Putih.
"Ibu saya juga pada 2023, tepat di tanggal 17 Agustus meninggal, meninggal dunia. Saya harus kuat. Saya bangga bisa menjalankan tugas demi Merah Putih," ucapnya.
Karisto dan 2 Temannya Dapat Motor dari Prabowo
Atas insiden yang dialaminya viral karena hampir pingsan dan harus dipapah oleh dua teman di kiri dan kanannya, ketiganya mendapat hadiah dari Presiden Prabowo Subianto. Masing-masing mendapatkan satu unit sepeda motor.
"Presiden sangat bangga atas semangat juang dan dedikasi kalian bertiga. Kalian telah menunjukkan arti sebenarnya dari persatuan dan loyalitas bagi bangsa," kata Menteri Hukum Republik Indonesia, Supratman Andi Agtas melalui video call, Rabu (20/8).
Penyerahan hadiah itu berlangsung di Main Hall Kantor Gubernur Papua Barat Daya pada Rabu (20/8). Selain hadiah motor, ketiganya juga mendapat kesempatan khusus untuk mengikuti pendidikan kedinasan Kementerian Hukum.
"Kita menepati janji dengan memberikan tiga unit sepeda motor kepada tiga Paskibraka Papua Barat Daya yang viral di media sosial. Penyerahan hadiah dilakukan langsung oleh Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu," katanya.
Ketiga anggota Paskibraka yang menerima hadiah adalah Karisto Gideon Dimara, Afgan Sapulete, dan Frans Beto Kolowa. Ketiganya menjadi sorotan publik setelah menunjukkan solidaritas dan kebersamaan saat Karisto hampir tumbang usai pengibaran bendera pada HUT ke-80 RI.
Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, mengatakan aksi ketiga Paskibrak tersebut sebagai contoh inspiratif bagi generasi muda. Menurutnya, aksi mereka luar biasa dan itulah merupakan buah dari latihan disiplin dan kebersamaan.
"Kisah ini menjadi teladan, bukan hanya untuk Papua Barat Daya, tetapi juga untuk seluruh Indonesia. Ketiganya juga akan mendapatkan beasiswa kuliah, bahkan peluang untuk bergabung di TNI atau Polri bila berkeinginan," ungkapnya.
Elisa melanjutkan, selain itu, seluruh 46 anggota Paskibraka Papua Barat Daya juga menerima bantuan tunai Rp 6 juta per orang dari pemerintah provinsi.
Momen Karisto Hampir Pingsan
Karisto juga sebelumnya menceritakan momen dirinya nyaris jatuh saat upacara peringatan HUT ke-80 RI. Beruntung dua orang temannya membantunya.
Peristiwa itu dialami Karisto saat upacara pengibaran bendera dalam rangka HUT ke-80 RI di Markas Komando Lantamal XIV, Kota Sorong, Minggu (17/8). Siswa SMK YPK Bukit Zaitun Waisai itu mengaku dalam kondisi sehat saat bertugas.
"Jadi awalnya saya biasa-biasa saja pada saat pengibaran hingga saya bertahan hingga merah putih sudah berkibar. Pada saat keluar, saya mulai tegang," kata Kristo kepada wartawan, Senin (18/8).
Kristo merasa pusing dan hilang keseimbangan setelah bendera merah putih berkibar. Dua orang rekannya yang berada di samping kiri dan kanan kemudian membantunya.
"Saya keseimbangan hilang, tiba-tiba di situ saya pusing. Dan di sebelah kiri dan kanan saya ada teman yang bisa membantu saya hingga saya bisa bertahan sampai keluar," ujarnya.
Saat itu, Kristo mengaku kondisinya sangat lemas. Namun dia berusaha bertahan karena rasa bangga setelah mengibarkan bendera merah putih dan mendapat bantuan dari rekannya.
"Saya berasa bangga, meskipun saya sudah lemas dan tidak kuat di dalam barisan. Tapi ada teman saya yang masih berusaha untuk menahan saya," ungkapnya.
Dia pun salut kepada kedua temannya yang membantunya meski kesulitan saat berjalan. Berkat bantuan temannya itu, Kristo tetap berada di barisan hingga keluar lapangan upacara.
"Cita-cita saya jadi Brimob. Untuk adik-adik yang mau masuk Paskibra harus ikuti aturan yang disampaikan oleh pelatih atau pembina," tutupnya.
Saksikan Live DetikPagi :