Muncul Rencana Program Barak Militer Buntut Siswa SMA di Kendari Dikeroyok

Sulawesi Tenggara

Muncul Rencana Program Barak Militer Buntut Siswa SMA di Kendari Dikeroyok

Tim detikcom - detikSulsel
Rabu, 20 Agu 2025 08:30 WIB
Gubernur Sultra Andi Sumangerukka saat memimpin apel bersama siswa SMKN 2 Kendari di pelataran kantor Gubernur Sultra.
Foto: Gubernur Sultra Andi Sumangerukka saat memimpin apel bersama siswa SMKN 2 Kendari di pelataran kantor Gubernur Sultra. (Dok. Istimewa)
Kendari -

Siswa SMAN 12 Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) berinisial ANR (16) menjadi korban pengeroyokan sejumlah siswa hingga mengalami luka serius usai mengikuti upacara HUT ke-80 RI di sekolah. Kasus ini memicu munculnya rencana mengirim pelajar nakal ke barak militer.

Korban dikeroyok sejumlah pelajar dari sekolah lain di Jalan Budi Utomo, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wuawua, Minggu (17/8) siang. Polisi kemudian mengamankan 11 orang terduga pelaku di lokasi berbeda, pada Senin (18/8) dini hari.

"Iya benar (siswa dikeroyok). Sebanyak 11 orang ditangkap tadi subuh," ujar Kasatreskrim Polresta Kendari AKP Welliwanto Malau kepada detikcom, Senin (18/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Welliwanto mengatakan pihaknya total mengamankan 20 orang terkait kasus tersebut. Namun dari pemeriksaan awal, cuma 11 orang yang diduga melakukan pengeroyokan.

"Tadi subuh sekitar pukul 03.00 Wita kita amankan sebanyak 20 orang dan ada 11 orang yang mengarah ke terduga pelaku," bebernya.

ADVERTISEMENT

Korban dari Upacara HUT RI

Ayah ANR, Purwo Setiono mengatakan peristiwa itu bermula saat anaknya mengikuti upacara HUT ke-80 RI di sekolahnya. Saat pulang, anaknya dibuntuti para pelaku.

"Dia ini dibuntuti sama para pelaku pengeroyokan ini," kata Purwo kepada wartawan, Selasa (19/8).

Purwo mengungkapkan saat pulang sekolah, anaknya hendak mengantar temannya ke rumah. Saat itu, korban memang mengendarai motor ke sekolah.

"Dia ini awalnya kan antar pulang temannya karena temannya ini tidak ada motornya, mereka habis upacara di sekolah," bebernya.

Lanjut Purwo, saat itu anaknya yang dibonceng oleh temannya. Para pelaku kemudian menarik tas korban hingga terjatuh ke jalan.

"Posisinya anak saya ini yang dibonceng, nah para pelaku ini yang membuntuti dari belakang langsung menarik ranselnya dan langsung terjatuh," ungkap dia.

"Setelah jatuh itu langsung dia dikeroyok," tambahnya.

Purwo menduga para pelaku salah sasaran. Menurutnya anaknya merupakan sosok yang pendiam dan tidak memiliki musuh.

"Dia ini kasian anaknya pendiam, jadi pasti salah sasaran," imbuhnya.

Gubernur Sultra Kaji Program Barak Militer

Gubernur Sultra Andi Sumangerukka tengah mengkaji rencana mengirim pelajar nakal ke barak militer buntut kasus pengeroyokan terhadap ANR. Kebijakan ini menjadi salah satu permintaan dari para siswa sendiri untuk mengatasi perbuatan menyimpang.

"Itu (program barak militer) bagian dari kajian kita ke depan, itu permintaan mereka tadi (siswa)," kata Andi Sumangerukka usai apel perdana bersama pelajar di kantor Gubernur Sultra, Selasa (19/8/).

Andi Sumangerukka menegaskan keputusan itu belum final dan masih sebatas kajian awal. Pihaknya masih akan mengkaji opsi lain untuk mendisiplinkan siswa yang nakal.

"Itu belum saya tentukan. Tapi saya akan lihat apa kira-kira solusi yang paling bagus untuk mereka yang memang perilakunya menyimpang," bebernya.

Dia menyebut perilaku menyimpang pelajar bisa dipicu kurangnya pengawasan keluarga maupun sekolah. Untuk itu, dia menegaskan sweeping siswa bolos akan digencarkan.

"Karena kan asal mulanya bisa dari rumah, pengawasan kurang, atau sekolah lalai. Makanya kita akan giatkan sweeping agar mereka tidak ada di jalan," beber Andi.

Andi Sumangerukka juga mewajibkan siswa SMA dan SMK di Kendari melaksanakan apel pagi bergiliran di kantor gubernur. Para siswa juga akan diberikan penanganan terkait kenakalan remaja.

"Semua saya tunggu di kantor gubernur, kendaraan akan kami siapkan. Supaya disiplin, nanti saya suruh latihan baris-berbaris dengan Danrem," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(hsr/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads