- Kapan Gerhana Matahari Total Terjadi?
- 4 Peristiwa Gerhana di Tahun 2025
- Cara Melihat Gerhana Matahari Total 1. Gunakan Kacamata Gerhana 2. Lepas Kacamata Hanya saat Gerhana Total 3. Jangan Melihat Lewat Alat Optik Tanpa Filter Surya Khusus 4. Periksa Kondisi Kacamata Gerhana 5. Gunakan Metode Tidak Langsung
Media sosial baru-baru ini diramaikan oleh kabar tentang gerhana Matahari yang terjadi pada 2 Agustus 2025. Disebutkan bahwa fenomena ini akan menyebabkan langit gelap karena Bulan menutupi cahaya Matahari.
Namun, informasi tersebut tidak benar alias hoaks. Melalui unggahan di akun Instagram resminya, @infoBMKG, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa gerhana Matahari hanya terjadi saat fase bulan baru, ketika posisi Matahari, Bulan, dan Bumi berada dalam satu garis lurus.
Di bulan Agustus 2025, fase bulan baru jatuh pada 23 Agustus. Tidak ada gerhana Matahari yang terjadi pada tanggal tersebut, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, kapan gerhana Matahari sebenarnya terjadi? Simak ulasannya berikut ini!
Kapan Gerhana Matahari Total Terjadi?
Melansir laman resmi NASA, Gerhana Matahari Total akan terjadi pada 2 Agustus 2027. Jadi, bukan 2 Agustus 2025 seperti yang heboh dibicarakan belakangan ini.
NASA menjelaskan fenomena Gerhana Matahari Total 2027 ini akan menyebabkan bumi menjadi gelap di sebagian wilayah. Durasinya diperkirakan mencapai 6 menit 23,2 detik.
Sayangnya, Gerhana Matahari Total ini tidak dapat disaksikan di Indonesia. Dilihat dari peta interaktif NASA, berikut daftar negara yang dilintasi gerhana Matahari total dan rincian wilayahnya:
- Maroko (Tanger)
- Spanyol (Cádiz)
- Algeria (Oran)
- Libya (Benghazi)
- Mesir (Luxor)
- Arab Saudi (Mekkah)
- Yaman (Sana'a)
- Somalia (Tepi Timur Laut di Bosaso/Garowe)
Negara-negara yang disebutkan di atas berada di jalur total gerhana Matahari. Pada 2 Agustus 2027, wilayah dari Maroko hingga Somalia akan mengalami langit gelap di siang hari karena tertutupnya Matahari oleh Bulan.
Selain itu, gerhana Matahari Sebagian juga akan terlihat di beberapa wilayah lain, seperti sebagian Eropa, Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, dan wilayah laut tertentu.
4 Peristiwa Gerhana di Tahun 2025
BMKG mencatat bahwa sepanjang tahun 2025, hanya terjadi empat fenomena gerhana, baik gerhana Bulan maupun gerhana Matahari. Berikut ini daftarnya:
- Gerhana Bulan Total - 14 Maret 2025, dapat diamati dari sebagian wilayah Indonesia bagian timur (fase total berakhir).
- Gerhana Matahari Sebagian - 29 Maret 2025, tidak dapat diamati dari Indonesia.
- Gerhana Bulan Total - 7 September 2025, dapat dilihat dari Indonesia.
- Gerhana Matahari Sebagian - 21 September 2025, tidak tampak dari Indonesia.
Dengan demikian, gerhana Matahari terdekat akan terjadi pada 21 September 2025 yang merupakan Gerhana Matahari Sebagian.
Berbeda dengan gerhana Matahari total, di mana Bulan sepenuhnya menutupi permukaan Matahari, gerhana Matahari sebagian terjadi saat Bulan hanya menutupi sebagian permukaannya.
Fenomena gerhana Matahari ini juga tidak dapat disaksikan di Indonesia. Jalur gerhana ini hanya melewati wilayah Samudera Pasifik, Selandia Baru, dan Antartika.
Cara Melihat Gerhana Matahari Total
Mengutip laman resmi UGM, gerhana Matahari tidak boleh diamati secara langsung. Pasalnya, radiasi sinar ultravioletnya dapat menyebabkan kerusakan mata.
"Melihat Matahari secara langsung untuk waktu yang lama dapat membakar retina atau makula dan merusak saraf mata yang merupakan sentral penglihatan," ujar Dokter Spesialis Mata RSUP Dr Sardjito dan Fakultas Kedokteran UGM Prof dr Suhardjo dikutip pada Jumat (1/8).
Namun, jika detikers ingin menyaksikan gerhana, dianjurkan untuk mengenakan alat pelindung mata khusus. Berikut ini cara melihat gerhana Matahari dikutip dari laman resmi Science Nasa:
1. Gunakan Kacamata Gerhana
Hanya kacamata gerhana atau solar viewer yang memenuhi standar ISO 12312-2 yang aman digunakan untuk melihat matahari. Kacamata biasa, film rontgen, atau kaca hitam tidak memberikan perlindungan yang cukup.
2. Lepas Kacamata Hanya saat Gerhana Total
Boleh melihat gerhana tanpa kacamata hanya saat matahari tertutup sepenuhnya oleh bulan (fase totalitas). Segera pakai kembali kacamata setelah cahaya matahari mulai tampak lagi.
3. Jangan Melihat Lewat Alat Optik Tanpa Filter Surya Khusus
Jangan gunakan alat optik apa pun seperti teleskop, binokular, atau kamera tanpa filter surya meskipun memakai kacamata gerhana. Cahaya terkonsentrasi dari alat optik dapat merusak kacamata dan menyebabkan cedera mata serius.
4. Periksa Kondisi Kacamata Gerhana
Pastikan lensa kacamata tidak sobek, tergores, atau rusak sebelum digunakan. Kacamata dengan kerusakan dapat membiarkan cahaya berbahaya masuk ke mata.
5. Gunakan Metode Tidak Langsung
Gunakan metode tidak langsung seperti proyeksi lubang jarum jika tidak punya pelindung mata. Proyeksi lubang jarum (pinhole projection) bisa digunakan untuk melihat gerhana secara tidak langsung.
Metode ini memproyeksikan bayangan Matahari ke permukaan datar tanpa menatap matahari langsung.
Nah demikianlah informasi lengkap terkait kapan Gerhana Matahari terjadi. Semoga bermanfaat!
(edr/urw)