Dua siswi SMK Negeri 1 Gowa berinisial R dan N diberi sanksi drop out (DO) atau dikeluarkan dari sekolah buntut viral mengacungkan jari tengah ke gurunya di kelas. Keduanya pun telah menyampaikan permintaan maaf atas perbuatannya.
Permintaan maaf itu disampaikan R dan N di hadapan kepala sekolah, guru, dan komite sekolah yang direkam dalam sebuah video pada Jumat (1/8). Permintaan maaf awalnya disampaikan oleh R.
"Saya selaku siswi yang viral di media sosial yang telah menghina guruku dengan menggunakan jari tengah, dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan, memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada guruku tersebut," kata R dalam video dikutip detikSulsel, Sabtu (2/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut R, permintaan maafnya juga ditujukan kepada warganet dan alumni SMKN 1 Gowa. Dia menyadari perbuatannya merupakan tindakan tak terpuji dan tak patut dicontoh.
"Saya juga memohon maaf kepada pihak sekolah serta, netizen dan seluruh alumni sekolah, karena telah berbuat yang tidak mengenakkan, dan telah mencoreng nama baik sekolah," ucap R.
R berharap pihak sekolah dan masyarakat bisa memberikan maaf atas tindakannya. Ia juga siap menanggung semua konsekuensi atas apa yang telah terjadi, termasuk ikhlas dikeluarkan dari sekolah.
"Olehnya sekali lagi saya memohon maaf sebesar-besarnya atas apa yang terjadi dan saya siap dikeluarkan dari sekolah ini untuk menanggung apa yang telah saya lakukan. Semoga saya dapat dimaafkan pihak sekolah, netizen dan alumni sekolah karena perbuatan saya," tutupnya.
Sementara siswi N yang berperan merekam dan menyebarkan video tersebut, juga menyampaikan permohonan maaf secara terbuka. Dia mengaku menyesali perbuatannya itu.
"Saya pelaku yang merekam dan menyebarkan video siswi yang viral di media sosial, yang telah menghina guruku dengan mengacungkan jari tengah, juga dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada guruku tersebut," kata N.
N turut menyadari apa yang telah diperbuat membuat kemarahan dari banyak pihak. Terutama para alumni SMKN 1 Gowa. Akibat perbuatannya juga nama sekolah dan dunia pendidikan ikut tercoreng.
"Saya yakin banyak pihak yang marah dan merasa dirugikan dengan perbuatan saya. Terutama pihak SMK Negeri 1 Gowa. Olehnya saya sekali lagi memohon maaf yang sebesar-besarnya dan saya siap dikeluarkan dari sekolah ini," bebernya.
2 Siswi Disanksi DO
Aksi tak terpuji yang dilakukan R dan direkam oleh N itu bermula ketika guru yang bersangkutan memberikan tugas kepada siswa melalui grup WhatsApp beberapa hari sebelumnya. Saat itu, sang guru salah menekan emotikon yang dikiranya adalah jempol.
"Waktu itu gurunya memberikan tugas kepada siswanya lewat grup WA. Di akhir tugasnya dia katakan, selamat menjalankan tugas, dia kasih emotikon jempol. Tapi gurunya salah tindis, emot jari tengah yang tertekan," kata Kepala Sekolah SMKN 1 Gowa Muchlis Jufri kepada detikSulsel, Jumat (1/8/2025).
Belakangan saat memasuki jadwal mengajar sang guru pada Rabu (30/7), aksi tersebut dilakukan oleh R. Muchlis menyebut R mempraktikkan emotikan yang dikirimkan oleh gurunya itu di dalam kelas dan direkam oleh N hingga videonya viral.
"Dia praktikkan kenapa di WA ada emot begini (jari tengah), lancang sekali di mukanya gurunya praktikkan jari tengah, di depan gurunya," tutur Muchlis.
"Ini anak yang bersangkutan, dia bilang, 'Pak kenapa waktu kasih tugas di WA, kita kasih emot jari tengah'. Dia mau menanyakan itu ke gurunya begitu ceritanya," imbuhnya.
Pihak sekolah yang mengetahui video tersebut viral kemudian memanggil kedua orang tua siswi. Muchlis mengatakan pihaknya langsung menjatuhkan sanksi tegas kepada keduanya berupa DO.
"Tapi caranya, memang anak-anak ini yang spontan. Itu yang saya tidak terima juga anak yang video merekam. Jadi dua-duanya dikeluarkan. Sudah dikeluarkan," ungkap Muchlis.
Simak Video "Video: Tangis Bocah di Sulteng Tak Bisa Sekolah Karena Ayah Lumpuh"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/asm)