25 Puisi tentang Kemerdekaan Singkat dan Menyentuh Hati

25 Puisi tentang Kemerdekaan Singkat dan Menyentuh Hati

Osmawanti Panggalo - detikSulsel
Sabtu, 02 Agu 2025 21:30 WIB
17 Puisi Hari Pendidikan Nasional 2025 untuk Memaknai Hardiknas 2 Mei
Foto: freepik/Freepik
Makassar -

Puisi tentang kemerdekaan menjadi salah satu bentuk ekspresi cinta tanah air. selain itu juga sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Bangsa Indonesia akan merayakan HUT Kemerdekaan yang ke-80 tahun pada 17 Agustus 2025 mendatang. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk turut memeriahkan perayaannya, salah satunya dengan mempersembahkan puisi.

Puisi tentang kemerdekaan dapat dibacakan dalam upacara, lomba, dan kegiatan peringatan HUT RI lainnya. Selain itu, di tengah era digital, puisi tentang kemerdekaan juga relevan untuk dibagikan di media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, bagi detikers yang sedang mencari puisi bertema kemerdekaan untuk memeriahkan HUT RI, berikut detiSulsel menyajikan kumpulan puisinya. Puisi-puisi di bawah ini dikutip dari Buku Antologi Puisi Kemerdekaan (2021) karya Alfin Nirhayatul Islamiyah, dkk dan Buku Deru Hampir Debu (1987) karya Chairil Anwar.

Yuk simak!

ADVERTISEMENT

1. Prajurit Jaga Malam

Karya: Chairil Anwar

Waktu jalan...
Aku tidak tahu apa nasib waktu
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua tua keras, bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian
Ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu
Waktu jalan...
Aku tidak tahu apa nasib waktu!

2. Dirgahayu Negeriku

Karya: Joeti

Kami mencintaimu
Dengan ribuan gugusan
Pulau-pulaunya
Kami mencintaimu
Dengan jutaan
Keanekaragaman budayanya
Lahir di tanah ibu pertiwi
Dan akan tetap menjaga
Keindahan negeri
Hingga tulang belulang
Kami menyatu dengan
Tanah negeri ini

3. Kita Merdeka

Karya: Agil Ramadhan

Pandemi masih membayangi tiap jiwa dan raga para pribumi
Walau riuh terdengar menggema di seluruh penjuru
Dan sang saka merah putih dengan gagahnya berkibar
Mengobarkan semangat para pemuda dan pemudi bangsa

Untuk tiap tetes keringat dan darah yang dikorbankan para pejuang bangsa
Menopang, hingga bumi pertiwi ini berdiri kokoh
Tak satupun yang berhak merampas semangat kemerdekaan ini
Walau pandemi yang perlahan membatasi ruang gerak kita
Dan merebut kebahagiaan dengan orang-orang terkasih

Hari ini kita merdeka!
Bentengi diri dengan nyala semangat yang tak kenal lelah
Tunjukkan kepada para pejuang bangsa, kita layak merdeka
Karena aku, kau dan kita semua adalah Indonesia
Merdeka, merdeka, merdeka!

4. Merdeka, Kini dan Nanti

Karya: Ahmad Suryadi

Mereka ini adalah upaya yang tak kenal lelah
Usaha yang tak pernah menyerah
Mereka ini adalah cucuran keringat dan dara
Yang setia mencucur hingga melimpah ruah

Mereka ini adalah lelah
Lelah yang dirasakan oleh setiap raga
Merdeka ini tak mudah digapai
Karena berjuta ton darah raib serta tergadai
Merdeka didapat dengan taruhan nyawa

Demi merdeka jutaan nyawa dan jiwa melayang
Demi merdeka untuk senyum esok yang lebih
Demi merdeka untuk senyum bangsa Indonesia
Demi merdeka ibu pertiwi, kini dan nanti

5. Riwayatmu Kini

Karya: Aldi Mubarok

Pertiwi di usia renta genap tujuh puluh enam tahun
Masih menjadi budak nafsu bagi mereka si hidung belang
Gunung menyembul, ranum nan rimbun
Sebelum diremas tangan-tangan binal

Bibir sensual, mengalir sungai
Dilumat hingga kering kerontang
Meringis tatkala beton menancap pada tubuh
Derai air mata tak bisa dibendung

Meluap membasahi pori-pori tiap kota
Berontak dari dekapan galak
Berjalan lunglai setengah sadar
Sambil bergumam:
"aku ingin kebebasan; kesejahteraan"

6. Merah Putih untuk Pertiwi

Karya: Alfin Nihayatul Islamiyah

Guratan tinta emas dalam kertas bekas
Memori masa kelam terlintas
Dalam balutan darah yang masih menggenang
Melaju melewati masa menjadi kenangan

Maksud terbuai dalam hati yang luluh
Kisa puluhan tahun yang beradu dalam pelu
Kelu; rasanya hati berdayuh-dayuh
Kertas bekas waktu menjadi rapuh

Merdeka! Diiringi Indonesia raya yang menggema
Air mata yang siap meluncur kapan saja
Penantian di penghujung usia
Akhir kata yang menjadi lega seluruh warga bumiputera

7. Mentari Indonesia

Karya:Bunda Azki

Derap langkah para penjaga paksa
Letupan senjata tanpa aksama
Ribuan nyawa hilang tanpa dosa
Hanya derai air mata yang berkuasa
Ketika doa dan air mata bersama
Penjuru bumi langit berkuasa
Sebilah bambu runcing mencakar angkasa
Kekuatan besar mencabar bumi seisinya

Merdeka, merdeka, merdeka
Peluh dan lara berganti indahnya nirwana
Luka tikam menganga berganti senyuman sukma
Ribuan dera tergantikan secercah sinar khatulistiwa
Kisah romansa akan indah pada waktunya
Bukan karena kamu dan aku saja
Namun korelasi keduanya
Karena kita sama, kita adalah Indonesia

8. Indonesia

Karya: Chatya Fawziyah

Tujuh puluh enam tahun Indonesia merdeka
Meninggalkan segala cerita lama yang penuh duka
Ratusan tahun dijajah dengan kejamnya
Hingga tak sedikit yang gugur karenanya
Indonesia

Sejarah perjuangan tak mungkin dilupa
17 Agustus 1945
Proklamasi atas nama bangsa Indonesia berkumandang ke penjuru dunia
Indonesia usiamu tak lagi muda
Namun semangatmu harus tetap membara

Demi segala cita-cita para pejuang bangsa
Majulah Indonesia
Jayalah bangsa dengan beragam suku dan budaya
Kepakkan sayapmu setinggi angkasa
Tunjukkan gagahmu di mata dunia

9. Hargai Para Pahlawan

Karya: Deni Tri Risawati

Mengenang 76 tahun silam atas jasa para pahlawan
Kemerdekaan bisa diproklamasikan, Indonesia bisa dipersatukan
Banyak darah yang ditumpahkan
Banyak nyawa yang dikorbankan

Semua demi mencari keadilan dan menghapus penjajahan
Kini, telah tiba bulan istimewa bagi rakyat Indonesia
Merah putih berkibar di sepanjang jalan
Sebagai tanda peringatan kemerdekaan
Mari kawan kita jaga persatuan jangan ada perpecahan

Hargai pengorbanan para pahlawan
Kebebasan jangan disalahgunakan
Boleh berdebat adu pendapat tapi untuk meraih mufakat
Bukan untuk tipu muslihat karena kita adalah generasi hebat
Demi Indonesia yang kuat

10. Sebuah Mimpi

Karya: Dewi Ramadhanti

Apa itu merdeka?
Kata bebas yang diimpikan
Indonesia berjuang
Ikhtiar Tawakal tak terhenti
Tangis darah air mata
350 tahun lamanya
Buih indah itu datang
Tangis haru bahagia
Berkah kesabaran nan perjuangan

Kini waktu berlalu
Definisi bebas penuh makna
Perjuangan kita berbeda
Nafkah, rezeki, sehat
Tetaplah melangkah menuju harap
Merdeka 'kan kita dapat

11. Bara

Karya: Ellyana Dwi Jayanti

Merdeka!
Satu kata yang diucapkan oleh seorang pahlawan
satu kata yang penuh makana
satu kata yang membuat kami bergetar
Satu kaya yang membuat kami menangis

Tapi apakah kita sudah benar-benar merdeka!
Wahai pahlawan bukalah matamu
Ada noda yang tak bisa kau lihat secara langsung
Ada noda yang kau anggap itu sebuah hiasan
Ada noda yang sebenarnya ingin kau hapus
Namun mengapa engkau mendiamkannya

Merah darahku putih tulangku
Meski kami harus merasakan sakit
Kami ingin kau kembali
Seperti arti merdeka yang sesungguhnya
Saat kau memerdekakan neberiku Indonesia

12. Merah Putih Cerbebas Jerat

Karya: Fadilla Dewi Brilliantsya

Kala itu manusia-manusia picik mengadopsi pertiwi
Saksana keibuan berlagak mengayomi
Menebar lakon, merecap janji-janji
Merenggut, meraup segala jati diri
Tiada belas, tiada pantas dikata manusiawi
Hingga tumpah ruah darah juang negeri
Demi melepas jerat, membebaskan NKRI

Gelora jiwa terbakar ditengahterik matahari
Raga mengacu, meluruh bagai diatas bara api
Menyibak, menerjang diantara semak duri
Tapi tak gentar meski minim senjata api
Demi perwujudan secarik naskah yang kau sebut
PROKLAMASI

13. Bela Negara

Karya: Dilla Hardina Agustiani

Kobar semangat terus membara
Menyulut asa tuk bela negara
Berkorban jiwa serta raga
Usir penjajah dari tanah air kita

Ratusan nyawa pahlawan telah melayang
Mereka dengan gagah berani berperang
Menebas ketidakadilan walau penuh rintang
Agar tak ada lagi rakyat yang terkekang

17 Agustus kita telah merdeka
Perjuangan para pahlawan tak sia-sia
Terluka parah bahkan hilang nyawa pun rela
Demi melihat generasinya hidup damai sentosa

14. Merah Darah Putih Tulang

Karya: Fransiskus Dika Sidabutar

Merdeka telah diperjuangkan
Eulogi kami panjatkan bagi para pahlawan
Rela tinggalkan keluarga
Air mata dan darah pun diikhlaskan
Hanya untuk kemerdekaan

Perjuangan takkan ku henti
Untuk memperjuangkan tanah air
Tekad akan ku jahit
Intuisi akan terus berlari
Hanya tuk mengharumkan negeri

15. Untuk Indonesia

Karya: Khoirul Hasanah

Tujuh puluh enam tahun lalu Negara kita merdeka
tidak lagi ada peperangan dengan serdadu Belanda
Serta pertumpahan darah yang merajalela
Kemerdekaan ini adalah nyawa
Dari para pejuang, untuk Indonesia

Tak peduli seberapa banyak peluru menghunjam dada
Meski melawan tanpa senjata,
Tak sedikitpun goyah demi bangsa

Tujuh puluh enam tahun lalu bangsa yang besar telah
lahir
Beribu kisah para pahlawan terus mengalir
Jasanya semerbak harus di sela-sela tanah air
Aku mencintai bangsa ini sampai akhir

16. Untukmu

Karya: M. Said As'ad

Untukmu terima kasih ku ucapkan
Dirimu yang setia
Setia menemani jiwa
Jiwa 270 juta nyawa

Tetap setia, tanpa mengusir mereka
Walaupun sekarang kau sedang tidak baik-baik saja
Banyak virus yang menerpa mengancam nyawa
Terakhir...kata maaf ku ucapkan
Karena diriku tak ikut serta mengangkatmu dari
keterpurukan

Sekarang, disaat dirimu mulai tergoncang
Ijinkan aku belajar memahami dirimu yang sekarang
Hingga mampu menggandengmu jauh dari virus hitam
Semoga lekas membaik negriku dihari jadimu.
Dirgahayu Indonesiaku..

17. Bulan Agustus

Karya: Nani Setyawati

Pagi yang cerah penuh warna
Paginya Indonesia merdeka merah putih
Gelak tawa dan senyum sepanjang Agustus
Persahabatan menyatu melawan kesibukan
Kemakmuran mengadirkan anak-anak polos berlarian

Indahnya negeriku bulan ini
Merah putih berkibar
Tanda senyum bahagia nyata
Tuhanku, aku terlena karena bulan Agustus
Terlena akan limpahan keberkahan dari-Mu

Agustus hanya satu bulan lamanya
Aku sadar sesaatnya suatu kebahagiaan
Bukan bahagia ingkar yang ku mau
Namun, bahagia selamanya seperti bulan Agustus

18. Merdeka

Karya: Raden Ali

Aku berterima kasih
Pada tuhan dan juga para pahlawan
Yang telah memperjuangkan kemerdekaan
Hingga mereka rela menghilang dari kehidupan

Di madura ada sakera juga para kiai
Yang selalu siap berperang demi merebut kembali NKRI
Selama 350 tahun mereka tak pernah tidur
Untuk memerangi para tentara sekutu

Terima kasih pahlawanku
Sampai sekarang jasamu kan kukenang selalu
Semoga NKRI tetap tegak berdiri
Hingga ribuan agustus mendatang

19. Satu Kata

Karya: Rosida Puti Sahara

Untuk siapa kemerdekaan ini?
Bila pekik kemerdekaan itu terdengan dari perut anak bangsa
yang kelaparan
Saat teriakan "merdeka" terucap

Naiknya merah putih membawa peluh serta rintih
Satu bangsa yang tersakiti terseok maupun terbantai
Bambu Runcing, golok pun belati mulai bangkit walau tertatih
Hidup dan mati demi satu kata, Diulangi, demi satu kata
Merdeka

20. Merah Tabah

Karya: Shofiyah

Atas jajah yang berebut taktha
Kuasa dengan nobat sementara
Yang singgah tentu harus kembali pulang
Tapi, mengapa kian tertantang?

Mendiamkan suatu peta daratan
Adalah kesempatan yang kadang membinasakan
Nyali yang ciut juga ketidakadilan direnggut
Ia yang menamatkan namanya
Pada sebuah nisan bersamaan dengan pejuang lain
Mengukir Indonesia tiada terbuai

Seperti tombak memancang kedukaan
Seperti pelarian tapi masih disegel keadaan
Maka, di tanah yang masih menyimpan air mata
Di situlah namanya takkan pernah alpa

21. Merah Putih si Sanubari

Karya: Siska Dewi Siregar

Hamparan danau ranau yang luas
Sawah penduduk yang menghijau
Bagaikan permadani di bawah gunung Seminung
Inilah tempat kami, bagian dari Negara kita
Subur tanahnya, luas pulaunya dan melimpah airnya
Namun, alangkah malang rakyatnya
Sebutan kata sudah merdeka

Tapi banyak jiwa yang terkorbankan
Musibah demi musibah wabah demi wabah silih berganti.
Bangkitlah rakyat Indonesia! Mari mencintai negara ini
Tanamkan merah putih di sanubari
Tumbuhkan kesadaran
Buktikan perkataan dan perbuatan
Demi tanah air Indonesia
Merdeka!

22. Merdeka

Karya: Siti Wahyu Nurlail

Semoga tak kulihat lagi
Mereka yang menangis darah
Mereka yang menjerit kesakitan
Mereka yang kosong tanpa jiwanya
Mereka yang kering tanpa oase dalam hidupnya

Karena jika aku jadi mereka
Tak kuasa aku menangis darah
Tak kuasa aku menjerit kesakitan
Tak kuasa aku kosong tanpa jiwa
Tak kuasa aku kering tanpa oase dalam hidupku

Karena sesungguhnya yang dikatakan merdeka itu
Tak ada tangis kesedihan
Tak ada jerit kesakitan
Tak ada raga kosong tanpa jiwanya
Tak ada hidup yang kekeringan

23. Kepak Sayapku Menghadapu Dunia

Karya: Ulfa Khairina

Aku bukanlah burung yang terbang di langit
tapi kupunya sayap taj terlihat nan kokoh
Aku bukanlah langit yang menaungi seisi alam
Tapi kuselalu coba berikan yang terindah siang dan malam
Hidupku ada di tanganku, Tuan
Karena merdekaku adalah kebebasanku
Karena kebebasanku ciptakan kemerdekaanku
Karena semua cita dan asaku tergantung pada duniaku
yang merdeka

Kemerdekaan bukan karena kita terlepas dari penjajah
Kemerdekaan, keberanianku mengepakkan sayap
menghadapi dunia

24. Pahlawanku

Karya: Reza Hidayat

Pahlawanku .....
Bagaimana aku bisa membalas jasa-jasamu
Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi
Haruskah aku turun ke medan perang
Haruskah aku mandi berlumuran darah
Haruskah aku tertembak peluru penjajah

Aku tak tahu cara untuk membalas jasamu
Engkau relakan nyawamu
Demi suatu kemerdekaan yang mungkin
Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri
Pahlawanku ..... engkaulah bunga bangsa

25. Pengorbanan

Karya: Siti Halimah

Mengucur deras keringat
Membasahi tubuh yang terikat
Membawa angan jauh entah kemana
Bagaikan pungguk merindukan bulan
Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan

Pagi yang menjadi malam
Bulan yang menjadi tahun
Sekian lama telah menanti
Dirinya tak jua lepas

Andai aku sang Ksatria
Aku pasti menyelamatkanya
Namun semua hanya mimpi
Dirinyalah yang harus berusaha
Untuk membawa pergi dari kegelapan abadi

Itulah kumpulan puisi tentang kemerdekaan yang singkat dan menyentuh hati untuk memeriahkan HUT ke-80 RI. Semoga bermanfaat ya!




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads