- Khutbah Jumat Bulan Safar: Meluruskan Pemahaman tentang Bulan Safar Khutbah Pertama Khutbah Kedua
- Khutbah Jumat Bulan Safar: Menghidupkan Amalan Sunnah di Bulan Safar Khutbah Pertama Khutbah Kedua
- Khutbah Jumat Bulan Safar: Pentingnya Berprasangka Baik kepada Allah Khutbah Pertama Khutbah Kedua
- Khutbah Jumat Bulan Safar: Bahaya Syirik dan Takhayul dalam Kehidupan Khutbah Pertama Khutbah Kedua
- Khutbah Jumat Bulan Safar: Peran Zikir dan Doa sebagai Perlindungan Terbaik Khutbah Pertama Khutbah Kedua
Materi khutbah Jumat bulan Safar yang mendidik dan menyejukkan sangat penting untuk meluruskan pemahaman umat tentang bulan ini. Bulan Safar sering menjadi perbincangan lantaran terdapat kepercayaan yang menyalahi ajaran Islam.
Bulan Safar merupakan bulan kedua dalam penanggalan Hijriah. Salah satu mitos yang cukup ramai dipercaya tentang bulan ini adalah "bulan sial".
Padahal, dalam pandangan Islam tidak ada bulan yang membawa kesialan. Rasulullah SAW sendiri menegaskan bahwa kesialan hanyalah mitos yang bertentangan dengan ajaran tauhid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, membawakan materi khutbah Jumat yang mendidik tentang bulan ini dapat meluruskan kekeliruan umat. Selain itu, khutbah Jumat bulan Safar juga bisa menjadi media pendidikan untuk mengetahui amalan-amalan yang dianjurkan.
Nah, artikel ini menyajikan contoh teks khutbah Jumat bulan Safar terbaru yang disusun secara sistematis dan mudah digunakan oleh para khatib. Setiap naskah dilengkapi dengan ayat Al-Qur'an dan hadis sahih sebagai landasan.
Yuk simak selengkapnya di bawah ini!
Khutbah Jumat Bulan Safar: Meluruskan Pemahaman tentang Bulan Safar
Khutbah Pertama
الْـحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا.
Amma ba'du.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan sebenar-benar takwa. Takwa yang sejati adalah menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dalam semua keadaan.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Saat ini kita berada di bulan Safar, bulan kedua dalam kalender Hijriah. Di sebagian masyarakat kita, masih ada anggapan bahwa bulan Safar adalah bulan sial, bulan penuh musibah, atau bulan yang harus dihindari untuk menikah, bepergian, atau memulai pekerjaan. Padahal, anggapan tersebut tidak benar dan tidak berdasar dalam Islam.
Islam datang untuk menghapus kepercayaan jahiliyah, termasuk dalam hal mempercayai waktu tertentu membawa kesialan. Dijelaskan dalam sebuah hadits:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ.
Latin:'An Abi Hurairah, qaala: Qaala Rasulullahi ﷺ: Laa 'adwaa wa laa tiyarata wa laa haamata wa laa Safara.
Artinya: Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada penularan (tanpa izin Allah), tidak ada thiyarah (takhayul buruk), tidak ada hama, dan tidak ada kesialan dalam bulan Safar." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini dengan tegas menolak keyakinan jahiliyah tentang adanya kesialan pada bulan Safar. Rasulullah ﷺ mengajarkan kepada kita untuk *bertawakal dan percaya kepada takdir Allah*, bukan pada mitos atau tahayul.
Dalam Al Qur'an surah At-Taubah ayat 51 dikatakan:
قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا ۚ هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Latin:Qul lan yushiibanaa illaa maa katabaLlaahu lanaa, huwa maulaanaa, wa 'alallaahi falyatawakkalil-mu'minuun.
Artinya: "Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang beriman harus bertawakal." (QS. At-Taubah: 51)
Jema'ah Jumat yang dirahmati Allah,
Keyakinan terhadap kesialan bulan Safar adalah warisan syirik kecil (syirik ashghar) yang bisa mengurangi tauhid dan merusak keimanan. Kita harus membersihkan hati dari semua bentuk kesyirikan, baik besar maupun kecil.
Gunakan bulan Safar ini untuk memperbanyak amal saleh, bersedekah, berpuasa sunnah, dan memperbaiki ibadah kita. Jangan biarkan mitos menghalangi langkah kita untuk taat kepada Allah.
نَفَعَنِي اللَّهُ وَإِيَّاكُمْ بِالْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَبِهَدْيِ سَيِّدِ الْمُرْسَلِينَ، وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.
Khutbah Kedua
الْـحَمْدُ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,
Sebagai penutup khutbah ini, marilah kita memperbanyak doa dan istighfar, memohon kepada Allah agar diberikan hidayah, keselamatan, dan keberkahan di bulan Safar dan bulan-bulan:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا الشَّهْرَ شَهْرَ خَيْرٍ وَبَرَكَةٍ، وَاصْرِفْ عَنَّا فِيهِ كُلَّ سُوءٍ وَمَكْرُوهٍ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَعْمَالِنَا وَأَعْمَارِنَا.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ شِرْكٍ نَعْلَمُهُ، وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا نَعْلَمُ.
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللَّهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ، وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.
Khutbah Jumat Bulan Safar: Menghidupkan Amalan Sunnah di Bulan Safar
Khutbah Pertama
الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا، ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
اللهم صلِّ وسلم وبارك على نبينا محمد، وعلى آله وأصحابه أجمعين.
أما بعد، فيا أيها الناس، أوصيكم ونفسي المقصرة بتقوى الله، فإن تقوى الله هي وصية الله للأولين والآخرين، قال الله تعالى:
وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللَّهَ
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,
Di antara nikmat yang besar dari Allah SWT adalah bahwa waktu terus berputar, dan bulan demi bulan datang silih berganti. Hari ini kita berada di bulan Safar, bulan kedua dalam kalender Hijriah. Sebagian umat Islam hanya mengenalnya sebagai "bulan sial"-padahal keyakinan itu *tidak benar dan menyimpang dari ajaran Islam.*
Lebih penting dari itu semua, apa yang harus kita lakukan di bulan ini?
Apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim yang menyadari bahwa waktu adalah karunia Allah? Jawabannya adalah menghidupkan amalan-amalan sunnah.
Bukan karena bulan Safar punya keistimewaan tertentu yang dijelaskan secara eksplisit, tapi karena seorang muslim harus menghidupkan sunnah kapan saja dan di bulan apa saja, termasuk di bulan ini, agar hidupnya tidak berlalu sia-sia.
1. Sunnah Memperbanyak Puasa Sunnah
Termasuk amalan yang sangat dianjurkan adalah puasa sunnah. Rasulullah SAW sangat menjaga puasa sunnah seperti Senin dan Kamis, serta Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, 15 setiap bulan Hijriah).
كانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَصُومُ يَوْمَ الاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ
(HR Tirmidzi no 745)
Artinya: "Rasulullah SAW biasa berpuasa pada hari Senin dan Kamis."
Puasa Senin dan Kamis tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tapi juga menjadi momentum untuk menguatkan niat, memperbaiki ibadah, dan menahan hawa nafsu. Apalagi jika selama ini kita lengah di bulan-bulan sebelumnya, maka Safar menjadi peluang memperbaiki diri.
2. Sunnah Memperbanyak Dzikir dan Istighfar
Allah SAW berfirman:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
(QS. Al-Baqarah: 152)
Artinya: "Ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, janganlah kamu ingkar kepada-Ku."
Dzikir dan istighfar adalah amalan ringan di lisan, tapi berat di timbangan amal. Ia menghidupkan hati yang mulai beku, memperkuat keyakinan, dan melembutkan jiwa. Maka daripada mengisi bulan ini dengan kekhawatiran yang tidak berdasar, isilah dengan "Astaghfirullah", "Subhanallah", "Alhamdulillah", dan "Laa ilaaha illallah".
3. Sunnah Bersedekah dan Menebar Kebaikan
Bulan apa pun akan jadi berkah jika dilalui dengan sedekah. Bulan Safar bisa menjadi ladang pahala bagi siapa pun yang ingin membersihkan hartanya dan memperluas rezekinya.
Rasulullah SAW bersabda:
الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ
(HR. Tirmidzi no. 2616)
Artinya: "Sedekah itu dapat memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api."
Maka mari hidupkan bulan ini dengan memberi makan fakir miskin, menyantuni anak yatim, dan membantu tetangga yang kesulitan. Semua ini akan menjadi saksi amal kebaikan kita di hadapan Allah kelak.
4. Sunnah Menjaga Shalat Berjamaah dan Tahajjud
Jangan remehkan kekuatan shalat berjamaah di masjid dan shalat malam. Di saat banyak orang tenggelam dalam rutinitas dunia, orang-orang yang menjaga shalatnya akan dijaga oleh Allah dari keburukan, termasuk keburukan yang mereka khawatirkan datang dari bulan-bulan tertentu.
وَمَنْ أَقَامَ الصَّلَاةَ فَإِنَّمَا يُصْلِحُ لِنَفْسِهِ
(QS. Al-An'am: 92)
Artinya: "Dan barang siapa menegakkan shalat, sesungguhnya dia memperbaiki untuk dirinya sendiri."
Jangan menunda amal karena alasan waktu. Justru Safar adalah waktu yang baik untuk mengawali kembali perjalanan taqwa.
5. Sunnah Husnuzan dan Bertawakal kepada Allah
Jika ada satu sunnah yang paling dibutuhkan pada bulan Safar, maka itu adalah husnuzan kepada Allah dan tawakal. Karena saat banyak orang disesatkan oleh mitos, orang yang beriman harus menegaskan bahwa Allah adalah penentu segala takdir.
وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
(QS. Al-Ma'idah: 23)
Artinya: "Dan hanya kepada Allah kalian bertawakal, jika kalian benar-benar beriman."
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,
Inilah saatnya kita menghidupkan bulan Safar dengan amal, bukan dengan takut. Dengan sunnah, bukan dengan cerita yang menyesatkan. Sunnah Rasulullah SAW adalah cahaya dalam hidup kita. Mari meneladani beliau dengan sepenuh hati, dan jadikan bulan ini titik balik untuk memperbaiki diri.
Khutbah Kedua
الحمد لله الذي هدانا للإيمان، وأعاننا على الطاعة والإحسان، نحمده على آلائه، ونشكره على نعمائه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، اللهم صلِّ وسلم على نبينا محمد، وعلى آله وأصحابه أجمعين.
أما بعد،
Wahai kaum muslimin, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Hidup ini singkat, dan waktu tak akan menunggu kita bersiap. Maka isilah hari-hari kita, termasuk bulan Safar ini, dengan amalan yang dicintai Allah. Jangan biarkan mitos dan anggapan batil merusak tauhid kita.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًّا، سَخَّاءً رَخَاءً، وَسَائِرَ بِلَادِ الْمُسْلِمِينَ.
اللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الْمُخْلِصِينَ، الْمُتَّقِينَ، الْخَاشِعِينَ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الَّذِينَ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي أَعْمَارِنَا، وَصِحَّتِنَا، وَأَوْلَادِنَا، وَأَرْزَاقِنَا، وَجَنِّبْنَا الْفِتَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا، وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا، وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ.
اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا فِي هَذَا الْيَوْمِ ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، وَلاَ مَرِيضًا إِلاَّ شَفَيْتَهُ، وَلاَ مَيِّتًا إِلاَّ رَحِمْتَهُ، وَلاَ ضَالًّا إِلاَّ هَدَيْتَهُ، وَلاَ مُبْتَلًى إِلاَّ عَافَيْتَهُ، وَلاَ حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ هِيَ لَكَ رِضًا وَلَنَا فِيهَا صَلاَحٌ إِلاَّ قَضَيْتَهَا وَيَسَّرْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
وصلى الله على نبينا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين.
عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى، وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي، يعظكم لعلكم تذكرون.
فاذكروا الله يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون.
وأقم الصلاة.
Khutbah Jumat Bulan Safar: Pentingnya Berprasangka Baik kepada Allah
Khutbah Pertama
الحمد لله الذي لا يُحمد على مكروه سواه، نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا، ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، صلوات الله وسلامه عليه، وعلى آله وصحبه أجمعين.
أما بعد، أوصيكم عباد الله ونفسي المقصرة بتقوى الله، فهي وصية الله للأولين والآخرين، قال تعالى:
وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللَّهَ
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,
Hari-hari ini kita tengah berada di bulan Safar, bulan kedua dalam penanggalan hijriyah. Bulan yang-bagi sebagian orang-masih dianggap sebagai bulan penuh sial dan kesusahan. Masih ada yang menyangka bahwa bulan Safar adalah waktu turunnya bencana, datangnya penyakit, dan bertebarnya malapetaka. Na'udzubillah.
Padahal, Islam datang untuk menghapus kepercayaan semacam ini. Bukan hanya karena ia berasal dari warisan jahiliyah, tetapi karena keyakinan itu bertentangan langsung dengan tauhid, dengan ketundukan seorang hamba kepada Allah Yang Maha Bijaksana.
Islam mengajarkan bahwa setiap waktu adalah ciptaan Allah, dan tidak ada waktu yang buruk kecuali oleh perbuatan manusia itu sendiri. Karenanya, bukan rasa takut atau kecemasan tak berdasar yang harus kita tumbuhkan saat menghadapi bulan ini. Yang harus kita hidupkan adalah husnuzan-berprasangka baik kepada Allah.
Berprasangka baik kepada Allah bukan perkara kecil. Ia adalah pilar dalam akidah, penentu sikap batin seseorang dalam menghadapi segala takdir kehidupan.
Rasulullah SAW bersabda:
يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي
(HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya: "Allah berfirman: Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku."
Makna hadits ini sangat dalam. Jika kita berprasangka baik kepada Allah-bahwa Dia akan memberikan yang terbaik, menolong di saat sulit, memberi jalan di tengah kesempitan-maka Allah akan membalas sesuai dengan prasangka kita.
Sebaliknya, jika kita buruk sangka kepada Allah-bahwa hidup ini hanya penderitaan, bahwa Allah tidak adil, bahwa semua usaha akan gagal-maka kita akan berada dalam kesesatan hati dan tidak merasakan nikmat iman.
Bulan Safar maupun bulan lainnya, hidup ini akan selalu menghadirkan ujian. Musibah, sakit, kegagalan, kerugian-itu semua bagian dari takdir Allah yang mendidik dan menyucikan kita. Maka, bagaimana sikap kita saat musibah menimpa?
Allah SWT berfirman:
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ﴿١٥٦﴾ أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
(سورة البقرة: 156-157)
Artinya: (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata, 'Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali.' Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Lihatlah musibah tidak disebut sebagai kutukan, melainkan ujian yang akan dibalas dengan rahmat dan petunjuk jika dihadapi dengan husnuzan dan sabar.
Salah satu hikmah terbesar dari berprasangka baik kepada Allah adalah terhapusnya keyakinan-keyakinan batil. Termasuk di antaranya adalah keyakinan tentang bulan Safar sebagai bulan sial. Ini adalah bentuk su'uzan kepada Allah, seolah Allah menciptakan satu bulan untuk mencelakakan hamba-Nya.
Padahal Rasulullah SAW bersabda:
لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا صَفَرَ وَلَا هَامَةَ
(HR. Bukhari dan Muslim)
"Tidak ada penularan tanpa izin Allah, tidak ada kesialan karena burung, tidak ada (kesialan bulan) Safar, dan tidak ada (roh gentayangan) hama."
Artinya: semua waktu adalah baik. Justru buruk sangka kita yang menjadikan waktu terasa sempit dan hidup terasa berat. Maka, ubah ketakutan menjadi pengharapan, dan ubah mitos menjadi amal nyata.
Orang yang senantiasa berbaik sangka kepada Allah akan tenang dalam kesulitan, terus beramal dalam ujian, sabar dalam penantian, dan bersyukur dalam kelimpahan. Karena dia yakin bahwa apa pun yang terjadi, pasti ada kebaikan di baliknya. Allah tidak menzalimi hamba-Nya.
Jama'ah Jumat rahimakumullah,
Mari kita hidupkan bulan ini dengan keyakinan yang lurus, akidah yang bersih, dan amal yang nyata. Mari kita tinggalkan anggapan-anggapan keliru yang merusak keimanan, dan gantikan dengan keyakinan akan kasih sayang Allah yang tiada batas. Yakinlah Allah tidak pernah meninggalkan kita, kecuali kita yang menjauh.
Khutbah Kedua
الحمد لله حمدًا كثيرًا طيبًا مباركًا فيه، كما يحب ربنا ويرضى.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
اللهم صلِّ وسلِّم وبارك على نبينا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين.
أما بعد، فيا أيها المسلمون، اتقوا الله، وأحسنوا الظن بربكم، فإن الله لا يضيع أجر المحسنين، ولا يخيب من رجاه.
Doa khutbah:
اللهم اجعلنا من عبادك المتوكلين، واجعلنا من الظانين بك خيرًا في كل وقت وحين، ولا تجعل في قلوبنا شكًا في رحمتك، ولا وهناً في الإيمان بك.
اللهم طمئن قلوبنا إذا اضطربت، وثبت أقدامنا إذا زلت، وامنحنا القوة في الطاعة، والصبر في البلاء، والرضا بقضائك وقدرك.
اللهم إنا نسألك صدق التوكل، وحسن الظن بك، واليقين بما عندك، والتعلق برحمتك، والثبات على دينك حتى نلقاك وأنت راضٍ عنا.
اللهم اغفر لنا ولوالدينا، ولأزواجنا وذرياتنا، وللمسلمين والمسلمات، الأحياء منهم والأموات، برحمتك يا أرحم الراحمين.
اللهم أصلح لنا ديننا الذي هو عصمة أمرنا، وأصلح لنا دنيانا التي فيها معاشنا، وأصلح لنا آخرتنا التي إليها معادنا، واجعل الحياة زيادة لنا في كل خير، والموت راحة لنا من كل شر.
اللهم احفظ بلادنا ووفق قادتها لما فيه الخير والصلاح، وادفع عنها الفتن ما ظهر منها وما بطن، وسائر بلاد المسلمين.
ربنا لا تؤاخذنا إن نسينا أو أخطأنا، ربنا ولا تحمل علينا إصراً كما حملته على الذين من قبلنا، ربنا ولا تحملنا ما لا طاقة لنا به، واعفُ عنا واغفر لنا وارحمنا، أنت مولانا فانصرنا على القوم الكافرين.
وصل اللهم على نبينا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين.
وأقم الصلاة.
Khutbah Jumat Bulan Safar: Bahaya Syirik dan Takhayul dalam Kehidupan
Khutbah Pertama
الحمد لله الذي أمرنا بتوحيده ونهانا عن الشرك، أحمده سبحانه وأشكره، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه أجمعين، ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.
أما بعد، أوصيكم ونفسي بتقوى الله تعالى، فهي وصية الله للأولين والآخرين، كما قال سبحانه:
وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللَّهَ
Ma'āsyiral Muslimīn rahimakumullāh,
Pada bulan ini, kita sedang berada di bulan Safar, salah satu bulan yang sering kali dikaitkan oleh masyarakat dengan kesialan, malapetaka, dan hal-hal ghaib yang mengundang rasa takut. Tidak sedikit dari kalangan umat Islam yang masih terpengaruh keyakinan kuno bahwa bulan Safar adalah bulan penuh petaka. Banyak yang menunda pernikahan, enggan bepergian, atau bahkan membuat ritual tolak bala yang tidak diajarkan dalam Islam.
Inilah saatnya kita menjelaskan bahwa semua bentuk kepercayaan tersebut adalah takhayul*, dan bila diyakini bahwa bulan Safar benar-benar mendatangkan mudarat tanpa bukti syar'i, maka itu bisa menjurus pada **syirik kecil*, bahkan besar bila diyakini kekuatan itu berasal dari selain Allah.
Syirik, saudara-saudaraku, bukan sekadar menyembah berhala. Ia bisa tersembunyi dalam keyakinan dan kebiasaan yang kita anggap sepele. Ketika seseorang yakin bahwa hari-hari tertentu pasti membawa sial, bahwa benda tertentu punya kekuatan gaib, atau bahwa arwah leluhur bisa memengaruhi kehidupan dunia, itu adalah bentuk kesyirikan terhadap Allah. Padahal Allah-lah satu-satunya zat yang memiliki kuasa atas segala sesuatu.
Allah subḥānahu wa ta'ālā berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ، وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُ
(Surat An-Nisa: 48)
Artinya: Sungguh, Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan-Nya, dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki.
Bahkan, Rasulullah ṣallallāhu 'alayhi wa sallam secara khusus membantah keyakinan tentang bulan Safar yang membawa sial. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, beliau bersabda:
لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ
Artinya: "Tidak ada penularan tanpa izin Allah, tidak ada kesialan karena pertanda burung, tidak ada hantu malam, dan tidak ada (kesialan) pada bulan Safar."
Perhatikan baik-baik, Nabi SAW menyebut "ṣafar" secara langsung. Artinya, sejak zaman beliau pun, masyarakat Arab telah memiliki anggapan keliru terhadap bulan ini. Lalu, dengan tegas Nabi membantahnya. Karena keyakinan bahwa bulan tertentu membawa kesialan bertentangan dengan prinsip tauhid.
Tauhid adalah landasan hidup seorang muslim. Tauhid adalah bahwa kita meyakini bahwa hanya Allah yang memberi manfaat dan mudarat. Tidak ada bulan sial. Tidak ada angka sial. Tidak ada hari naas. Semuanya adalah ciptaan Allah, dan semuanya berjalan sesuai takdir dan kehendak-Nya.
Namun takhayul tetap hidup dan diwariskan. Bahkan di zaman modern. Ada yang menggantung jimat di kendaraan, menaruh benda di dompet untuk keberuntungan, atau memercayai ramalan hari baik dan buruk berdasarkan kalender adat. Saudara-saudaraku, semua ini bertentangan dengan ajaran Islam.
Rasulullah bersabda:
مَنْ عَلَّقَ تَمِيمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ
(Diriwayatkan oleh Ahmad)
Artinya: "Barang siapa yang menggantungkan jimat, maka sungguh dia telah melakukan syirik."
Berapa banyak dari kita yang masih membiarkan keyakinan-keyakinan turun-temurun itu tumbuh di rumah-rumah kita? Di saat yang sama, kita lalai untuk menanamkan tauhid dan tawakal kepada anak-anak kita. Kita khawatir terhadap makhluk halus, tetapi tidak khawatir ketika anak-anak kita tidak shalat. Kita takut terhadap sial bulan Safar, tetapi tidak takut meninggalkan ibadah wajib.
Bulan Safar bukanlah bulan sial, tetapi ia bisa menjadi bulan celaka jika digunakan untuk menyebar syirik dan takhayul. Maka mari jadikan bulan ini sebagai momentum membersihkan aqidah, menata kembali pemahaman kita, dan mengembalikan hati hanya kepada Allah.
Sebagaimana firman Allah:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ٭ اللَّهُ الصَّمَدُ ٭ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ٭ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
(Surat Al-Ikhlas: 1-4)
Artinya: "Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta. Tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya."
Inilah Allah yang harus kita gantungkan harapan, rasa takut, dan doa. Bukan kepada benda, waktu, atau mahluk gaib.
Khutbah Kedua
الحمد لله رب العالمين، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، ولي الصالحين، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، خاتم الأنبياء والمرسلين.
عباد الله، اتقوا الله حق تقاته، ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون. ابتعدوا عن كل ما يُغضب الله من الشرك والبدع والخرافات، واحرصوا على توحيد الله في جميع أحوالكم.
Doa khutbah:
اللهم طهر قلوبنا من الشرك، واملأها بالإيمان والتقوى، واجعلنا من عبادك الموحدين.
اللهم إنا نعوذ بك من الجهل، ومن الاعتقاد الباطل، ومن كل خرافة تُبعدنا عنك.
اللهم جنبنا الشرك صغيره وكبيره، سره وعلانيته، ما علمنا منه وما لم نعلم.
اللهم اجعل شهر صفر شهر خير وبركة، لا سخط فيه ولا فتنة.
اللهم اجعلنا نرى الأشهر كلها سواسية، بيدك الخير كله، إنك على كل شيء قدير.
اللهم يا هادي الضالين، ويا نور المستبصرين، نور قلوبنا بنور التوحيد، وثبت أقدامنا على طريقك المستقيم.
اللهم وفق علماءنا ودعاتنا لبيان الحق، واحفظ بلدنا من
اللهم اغفر لنا ولوالدينا، وللمسلمين والمسلمات، الأحياء منهم والأموات، إنك سميع قريب مجيب الدعوات.
اللهم صل وسلم وبارك على نبينا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين.
وأقم الصلاة.
Khutbah Jumat Bulan Safar: Peran Zikir dan Doa sebagai Perlindungan Terbaik
Khutbah Pertama
الحمد لله الذي جعل الذكر حصنًا حصينًا، وجعل الدعاء سلاح المؤمنين، أحمده سبحانه وأشكره، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.
أما بعد،
فيا أيها الناس، أوصيكم ونفسي المقصرة بتقوى الله، فإنها وصية الله للأولين والآخرين، قال الله تعالى:
وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللَّهَ
Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah,
Kita sekarang berada di bulan Safar, sebuah bulan yang oleh sebagian masyarakat masih dianggap sebagai bulan yang penuh bala, penyakit, dan malapetaka. Keyakinan seperti ini, jika tidak diluruskan dengan ilmu, dapat menyeret seseorang pada takhayul, bahkan bisa sampai pada kesyirikan, na'ūdzu billāh.
Namun, Islam mengajarkan kita bahwa perlindungan dari segala keburukan, musibah, dan gangguan, bukanlah melalui ritual adat, jimat, atau kepercayaan tak berdasar, melainkan melalui zikir dan doa yang bersumber dari wahyu Allah.
Allah subḥānahu wa ta'ālā berfirman dalam Al-Qur'an:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
(Surat Al-Baqarah: 152)
Artinya: "Ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku akan ingat (pula) kepadamu; bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku."*
Zikir bukan sekadar lisan yang mengulang nama-nama Allah. Zikir adalah ikatan antara hati hamba dengan Tuhannya. Ia adalah senjata terkuat dalam menghadapi ketakutan, kecemasan, dan bala yang tidak terlihat. Terutama di masa-masa ketika banyak orang diliputi rasa takut akan hari sial, bulan sial, atau ramalan buruk, seperti yang tersebar tentang bulan Safar ini.
Rasulullah SAW bersabda:
مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ، مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ
(HR. Bukhari)
Artinya: "Perumpamaan orang yang berzikir kepada Rabb-nya dengan yang tidak berzikir, seperti orang hidup dan orang mati."
Dengan zikir, hati kita hidup. Dengan doa, ruh kita bersambung dengan langit. Sehebat apapun gangguan jin, sihir, dan keburukan makhluk, tidak ada yang lebih kuat dari perlindungan Allah. Maka tak perlu lagi kita mencari perlindungan lewat benda, mantra, atau orang pintar yang tidak jelas asal-usulnya. *Cukup dengan zikir dan doa*, kita telah membentengi diri kita dengan penjagaan dari langit.
Zikir di pagi dan petang, zikir setelah shalat, zikir sebelum tidur, semuanya adalah bentuk perlindungan. Di antara zikir terpenting adalah:
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ، وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
(HR. Abu Dawud)
Artinya: "Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi dan di langit yang dapat membahayakan, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Dibaca setiap pagi dan sore tiga kali, zikir ini menjadi perisai dari segala bahaya. Maka bandingkan: mereka yang percaya hari apes dan takut keluar rumah di bulan Safar, dengan orang-orang yang meyakini bahwa cukup dengan menyebut nama Allah, dirinya telah aman dari mara bahaya.
Bulan Safar bukanlah bulan sial, tetapi bulan yang bisa menjadi ladang amal. Justru saat banyak orang takut karena kepercayaan tak berdasar, orang yang beriman menguatkan zikirnya, memperbanyak doa, dan menebalkan keyakinan kepada Allah.
Doa adalah bentuk ibadah yang sangat mulia. Rasulullah SAW bersabda:
الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ
(HR. Tirmidzi)
Artinya: "Doa itu adalah ibadah itu sendiri."
Jangan kita remehkan kekuatan doa. Di saat kita khawatir akan musibah atau penyakit, jangan mencari perantara selain Allah. Angkatlah tanganmu kepada-Nya. Berdoalah di waktu-waktu mustajab. Percayalah, bahwa doa bukan hanya mendatangkan pertolongan, tapi juga menjauhkan keburukan.
Maka wahai saudara-saudaraku,
Jika ada di antara kita yang masih menyimpan jimat, membacakan doa-doa tak jelas dari sumber tak terpercaya, atau percaya bahwa bulan tertentu pasti membawa malapetaka, maka bertaubatlah hari ini juga. Gantilah itu semua dengan zikir dan doa yang diajarkan Nabi.
Yakinlah, bahwa perlindungan sejati hanya datang dari Allah. Dan sebaik-baik perisai adalah zikir dan doa.
Khutbah Kedua
الحمد لله وحده، والصلاة والسلام على من لا نبي بعده، وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.
أما بعد، فيا أيها المسلمون،
اتقوا الله تعالى، وأكثروا من ذكره وشكره، فإن الذكر حماية وطمأنينة، والدعاء سلاح المؤمنين.
Doa khutbah:
اللهم اجعلنا من الذاكرين لك، الشاكرين لنعمك، الرافعين أكف الضراعة إليك في كل حين.
اللهم اجعل قلوبنا معلقة بك، لا نرجو إلا وجهك، ولا نطلب الحماية إلا منك.
اللهم احفظنا من البلاء والفتن، ما ظهر منها وما بطن.
اللهم إنك أنت الحافظ، احفظنا وأهلنا وأوطاننا من كل سوء.
اللهم اجعل هذا الشهر، شهر صفر، شهراً مباركاً علينا، واصرف عنا فيه كل شر ومكروه.
اللهم اجعل ألسنتنا رطبة بذكرك، وقلوبنا عامرة بطاعتك، وأعمالنا خالصة لوجهك.
اللهم علمنا الأدعية التي ترضيك، وارزقنا لذة مناجاتك، وذوق حلاوة ذكرك.
اللهم اغفر لنا ولوالدينا، ولمن علمنا، ولجميع المسلمين والمسلمات، الأحياء منهم والأموات.
اللهم صل وسلم وبارك على عبدك ونبيك محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين.
وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين.
وأقم الصلاة.
Demikian kumpulan khutbah Jumat bulan Safar yang bisa dijadikan inspirasi dan referensi bagi para khatib. Semoga bermanfaat!
(edr/alk)