Sorong Potensi Tsunami 0,5 Meter Sore Ini, Warga Diimbau Jauhi Pantai

Papua Barat Daya

Sorong Potensi Tsunami 0,5 Meter Sore Ini, Warga Diimbau Jauhi Pantai

Paulus Pulo - detikSulsel
Rabu, 30 Jul 2025 12:44 WIB
Kepala BPBD Sorong, Herlin Sasabone.
Foto: Kepala BPBD Sorong, Herlin Sasabone. (Paulus Pulo/detikcom)
Sorong -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong, Papua Barat Daya, mengimbau warga menjauhi wilayah pesisir pantai usia peringatan tsunami buntut gempa magnitudo (M) 8,7 di Rusia. Tsunami setinggi 0,5 meter diprakirakan juga terjadi di Sorong sore nanti.

"Berdasarkan analisis dianalisis oleh BMKG bahwa gempa di Rusia ternyata memiliki dampak tsunami sampai ke wilayah Sorong. Kita dengan status waspada artinya ketinggian tsunami itu sekitar kurang lebih 0,5 meter," kata Kepala BPBD Sorong, Herlin Sasabone kepada wartawan, Rabu (30/7/2025).

Sasabone mengatakan tsunami diprediksi terjadi di wilayah Sorong pada Rabu (30/7/2025) sekitar pukul 16.24 WIT. BPBD Sorong pun mengeluarkan surat pemberitahuan kepada kepala distrik agar menghindari pantai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah menyurati kepala distrik mulai dari Distrik Maladumes, kemudian Distrik Sorong Barat, Distrik Sorong dan Distrik Sorong Manoi untuk menyampaikan kepada warga untuk sementara menghindar dari garis pantai dan mengurangi atau tidak melakukan aktivitas di pantai atau di sepanjang garis pantai," bebernya.

Ia menuturkan statusnya waspada, bahwa ketinggian tsunami dan gelombang tsunami itu akan sampai ke Kota Sorong. Warga pun diminta tidak beraktivitas di wilayah reklamasi.

ADVERTISEMENT

"Kita juga menghimbau warga ini yang suka lari sore di reklamasi, itu untuk sementara hari ini tidak melakukan aktivitas jogging sore di reklamasi. Kita juga nanti akan menyampaikan kepada pengelola reklamasi," imbuhnya.

"Masyarakat yang berada di pesisir pantai, kita juga imbau untuk sementara waspada dengan melihat ketinggian air laut yang akan terjadi peningkatan pada sore hari. Nanti kalau memang ketinggian itu sudah melebihi normal yang ada mungkin segera bisa langsung evakuasi," lanjutnya.

Ia mengatakan walaupun dalam status waspada ketinggian gelombang tsunami itu diperkirakan 0,5 meter. Tapi tetap diimbau untuk menjauhi pantai dan tepian pantai.

"Kita berlakukan sampai menunggu pemberitahuan dari BMKG apakah potensi tsunami-nya sudah selesai atau tidak. Jadi kita mulai keluarkan untuk sore hari ini, kita berharap tidak panjang, tidak lama, tapi masyarakat kita imbau untuk sampai waspada hingga malam," bebernya.

Diberitakan sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami di 10 wilayah Indonesia timur usai gempa bumi M 8,7 di Rusia. Wilayah terdampak mulai di Gorontalo hingga Jayapura.

"Pada hari Rabu, 30 Juli 2025, pukul 06:24:50 WIB di dekat pesisir timur Kamchatka, Rusia diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisis parameter update menunjukkan gempa bumi ini memiliki magnitudo M8,7 Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 52,51° LU; 160,26° BT pada kedalaman 18 km," kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya, Rabu (30/7).

Daryono mengatakan, berdasarkan laporan PTWC, gempa ini berpotensi tsunami di wilayah Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, dan Guam. Hasil analisis BMKG, gempa tersebut juga berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia dengan status Waspada (ketinggian Tsunami kurang dari 0.5m). Adapun wilayahnya sebagai berikut:

1. Talaud (ETA 14:52:24 WITA)
2. Kota Gorontalo (ETA 16:39:54 WITA)
3. Halmahera Utara (ETA 16:04:24 WIT)
4. Manokwari (ETA 16:08:54 WIT)
5. Raja Ampat (ETA 16:18:54 WIT)
6. Biak Numfor (ETA 16:21:54 WIT)
7. Supiori (ETA 16:21:54 WIT)
8. Sorong bagian Utara (ETA 16:24:54 WIT)
9. Jayapura (ETA 16:30:24 WIT)
10. Sarmi (ETA 16:30:24 WIT)

"Oleh karena itu, kepada masyarakat pesisir di wilayah tersebut untuk tetap tenang dan menjauhi pantai. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," ujar Daryono.




(hsr/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads