Oknum polisi yang menangis histeris saat dijemput paksa oleh Provos Polda Maluku Utara di Kota Ternate, kini menjalani konseling. Polisi yang tidak disebutkan identitasnya itu didampingi tim psikolog.
"Anggota itu sedang ditangani oleh psikolog kita, konseling, kita kasih arahan," ungkap Kapolda Maluku Utara Irjen Waris Agono kepada detikcom, Jumat (18/7/2025).
Waris mengatakan, personelnya itu mendapat pendampingan psikolog untuk mendalami masalah emosionalnya. Keluarga oknum polisi itu juga dilibatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita dampingi. Keluarganya juga ikut supaya bisa membimbing anggota kita ini," imbuh Waris.
Oknum polisi itu diamankan karena sudah bolos selama 21 hari. Waris menyebut personelnya itu diduga bolos karena tekanan kerja.
"Mungkin karena tekanan bekerja sebagai aparat, ya. Terus dia bingung tidak ada tempat cerita soal masalah ini. Akhirnya dia milih bolos," paparnya.
Polisi itu juga kerap membohongi keluarganya. Oknum itu izin berangkat kerja namun tidak pernah sampai ke kantor.
"Jadi, anggota kita ini setiap hari bilang pamit dari keluarganya untuk ke kantor, tetapi ternyata dia bolos, tidak masuk ke kantor," ucap Waris.
Sebelumnya diberitakan, oknum polisi itu di jemput di pinggir jalan di Ternate pada Selasa (15/7). Polisi itu sampai menangis histeris hingga berteriak minta tolong saat dijemput paksa oleh Provos.
Momen itu membuat masyarakat setempat geger. Dalam video beredar, oknum polisi itu menangis sambil terduduk di pinggir jalan saat mau diamankan.
"Jadi benar ada anggota kita dari Polda Malut di Ternate yang kemarin videonya beredar di media sosial karena menangis di trotoar," imbuh Waris.
(sar/hsr)