- Kapan Puasa Tasua dan Asyura 2025?
- Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2025 Versi Muhammadiyah
- Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura 1. Niat Puasa Tasua (9 Muharram) 2. Niat Puasa Asyura (10 Muharram)
- Dalil Anjuran Puasa Tasua dan Asyura
- Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura 1. Puasa Tasua sebagai Pembeda dari Kaum Yahudi 2. Puasa Paling Mulia Setelah Ramadhan 3. Puasanya Para Nabi 3. Diampuni Dosa Setahun Lalu 4. Mendapat Pahala Puasa 30 Hari
Bulan Muharram menjadi salah satu dari 4 bulan haram yang dimuliakan dalam Islam. Pada bulan ini, terdapat amalan yang dianjurkan bagi umat muslim, yakni puasa Tasua dan Asyura.
Puasa Tasua dikerjakan pada setiap 9 Muharram, sedangkan puasa Asyura jatuh pada 10 Muharram. Kedua puasa sunnah ini memiliki keutamaan besar dan termasuk amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Namun, karena penanggalan Hijriah berbeda dengan kalender Masehi, banyak yang bertanya-tanya kapan tepatnya puasa Tasua dan Asyura dilaksanakan pada tahun 2025 ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengetahui jadwalnya, simak informasi selengkapnya di bawah ini!
Kapan Puasa Tasua dan Asyura 2025?
Merujuk pada kalender Hijriah yang disusun oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, 1 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Artinya, 9 Muharram 1447 bertepatan pada hari ini, Sabtu, 5 Juli 2025 dan 10 Muharram pada Minggu, 6 Juli 2025.
Dengan begitu, umat muslim menjalankan ibadah puasa Tasua pada Sabtu, 5 Juli 2025, sedangkan puasa Asyura pada Minggu, 6 Juli 2025.
Untuk memudahkan detikers, berikut rincian tanggal pelaksanaan puasa Tasua dan Asyura:
- Puasa Tasua (9 Muharram): Sabtu, 5 Juli 2025
- Puasa Asyura (10 Muharram): Minggu, 6 Juli 2025
Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2025 Versi Muhammadiyah
Sementara organisasi Muhammadiyah menetapkan awal Muharram 1447 H satu hari lebih awal, yakni pada Kamis, 26 Juni 2025. Artinya, pelaksanaan puasa Tasua dan Asyura menurut perhitungan Muhammadiyah, dikerjakan sehari lebih cepat dari jadwal pemerintah dan NU.
Dengan demikian, menurut hitungan Muhammadiyah, puasa Tasua dikerjakan pada hari ini, Jumat, 4 Juli 2025. Sementara puasa Asyura dilaksanakan besok, Sabtu, 5 Juli 2025.
Untuk lebih jelasnya, berikut jadwal 9 dan 10 Muharram 2025 versi Muhammadiyah:
- Puasa Tasua: Jumat, 4 Juli 2025
- Puasa Asyura: Sabtu, 5 Juli 2025
Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura
Berikut bacaan niat puasa Tasua dan Asyura yang dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI):
1. Niat Puasa Tasua (9 Muharram)
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adai sunnatit Tasu'ai lillahi Ta'aala.
Artinya: "Saya niat puasa Tasua, sunah karena Allah Ta'aala"
2. Niat Puasa Asyura (10 Muharram)
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَا شُورَاءِ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adai sunnati Asyurai lillahi Ta'aala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."
Dalil Anjuran Puasa Tasua dan Asyura
Mengutip buku "12 Bulan Mulia Amalan Sepanjang Tahun" karya Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny, anjuran mengerjakan puasa Tasua didasarkan pada hadits riwayat Muslim berikut:
عن عَبْد اللهِ بْن عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، يَقُولُ: حِينَ صَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ» قَالَ: فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ، حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya: "Dari Abdullah Ibnu Abbas RA berkata: "Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh para sahabat juga berpuasa, mereka bertanya: "Ya Rasulullah, sesungguhnya hari itu adalah hari yang diagungkan Yahudi dan Nasrani." Rasulullah SAW bersabda: "Apabila tahun depan, Insya Allah kami akan berpuasa mulai hari yang kesembilan."
Namun, sebelum tiba tahun berikutnya, Rasulullah SAW telah wafat. Dalam hadits riwayat Muslim lainnya disebutkan:
"Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda: "Seandainya aku masih hidup sampai tahun depan, aku akan berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh."
Sementara anjuran puasa Asyura diterangkan pula dalam hadits berikut ini yang dikutip dari buku "Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriyah" karya Siti Zumratus Sa'adah:
"Ibnu Abbas ditanya tentang puasa Asyura kemudian ia menjawab, "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW sangat bersemangat untuk berpuasa di suatu hari, kecuali di hari ini (hari Asyura) dan di bulan Ramadhan." (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Selain itu, terdapat pula sabda Rasulullah SAW:
صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ وَصُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا
Artinya: "Berpuasalah kalian di hari Asyura dan bedakanlah dengan Yahudi dengan berpuasa sehari sebelumnya atau sesudahnya." (HR Al-Baihaqi).
Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura
Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa kedua puasa sunnah ini memiliki keutamaan yang besar. Di antaranya adalah sebagai puasa sunnah yang paling mulia, puasanya para nabi, hingga mendapatkan pahala 30 hari.
Berikut penjelasan mengenai masing-masing keutamaan puasa Tasua dan Asyura:
1. Puasa Tasua sebagai Pembeda dari Kaum Yahudi
Puasa Tasua dikerjakan sehari sebelum puasa Asyura sebagai pembeda antara umat Islam dengan kaum Yahudi. Sebab, tanggal 10 Muharram yang merupakan waktu pelaksanaan puasa Asyura juga menjadi waktu berpuasa bagi umat Yahudi.
Rasulullah SAW pernah bersabda:
صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ وَصُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا
Artinya: "Berpuasalah kalian di hari Asyura dan bedakanlah dengan Yahudi dengan berpuasa sehari sebelumnya atau sesudahnya." (HR Al-Baihaqi).
2. Puasa Paling Mulia Setelah Ramadhan
Dalam dari buku "345 Sunnah Nabi Sehari-hari" yang disusun oleh Dr Raghib As-Sirjani, disebutkan bahwa melaksanakan ibadah puasa di bulan Muharram, termasuk puasa Tasua dan Asyura, memiliki keutamaan sebagai puasa yang paling mulia setelah puasa Ramadhan. Keutamaan ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ.
Artinya: "Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa bulan Muharram dan sebaik-baik sholat setelah sholat wajib adalah sholat malam."
3. Puasanya Para Nabi
Mengutip buku "Rahasia Puasa Sunnah" oleh Ahmad Syahirul Alim, puasa Asyura merupakan amalan yang telah dilakukan oleh para nabi dan umat-umat terdahulu sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW. Hal ini terlihat dari kebiasaan orang-orang jahiliah di Mekah yang terbiasa melakukan puasa di hari Asyura.
Rasulullah SAW dan para sahabatnya pun tidak pernah tertinggal untuk melaksanakan puasa di hari ini. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:
كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْسٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُهُ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ
Artinya: "Hari Asyura ialah hari yang orang-orang Quraisy berpuasa di masa jahiliah, Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam juga berpuasa Asyura. Ketika beliau tiba di Madinah, ia berpuasa dan memerintahkan umat Islam berpuasa padanya. (Namun), ketika kewajiban puasa bulan Ramadhan diturunkan maka pada mereka berpuasa bulan Ramadhan, dan meninggalkan puasa Asyura. Barangsiapa yang hendak berpuasa maka berpuasalah, dan siapa yang hendak berbuka maka berbukalah." (HR. Bukhari Muslim dari Aisyah RA)
3. Diampuni Dosa Setahun Lalu
Keutamaan puasa Asyura selanjutnya adalah diampuninya dosa selama satu tahun lalu. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW ketika ditanya tentang manfaat puasa Asyura:
وَصِيَامُ يَوْمٍ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Artinya: "Dan puasa Asyura di sisi Allah SWT akan menutupi (dosa-dosa) satu tahun yang telah berlalu." (HR. Muslim)
4. Mendapat Pahala Puasa 30 Hari
Dinukil dari laman NU Online, berpuasa sehari di bulan Muharram, termasuk puasa Tasua dan Asyura akan diganjar pahala yang setara dengan berpuasa selama 30 hari. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:
"Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa'." (HR at-Thabarani dalam al-Mu'jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak.)
Itulah informasi mengenai jadwal puasa Tasua dan Asyura 2025, beserta bacaan niat hingga keutamaannya. Selamat berpuasa, detikers!
(edr/alk)