Puisi tentang Muharram bukan sekadar rangkaian kata, melainkan ungkapan jiwa yang merefleksikan nilai spiritual dan harapan baru. Melalui bait-bait puitis, umat Islam dapat menyambut bulan Muharram dengan penuh renungan dan doa.
Sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah, Muharram membawa pesan tentang hijrah, pengorbanan, dan pembaruan diri. Puisi tentang Muharram menjadi sarana yang indah untuk menggambarkan makna mendalam dari perjalanan waktu dan kesempatan memperbaiki diri. Tak hanya menyentuh sisi emosional, puisi juga mengajak kita merenungi sejarah Islam, menumbuhkan keteguhan iman, dan memperkuat harapan menyambut tahun baru Islam.
Puisi tentang bulan Muharram dapat dipersembahkan pada kegiatan perayaan pergantian Tahun Baru Islam. Selain itu, juga dapat dibagikan ke media sosial sebagai pesan-pesan religi kepada sesama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, berikut ini kumpulan puisi tentang bulan Muharram yang bisa dijadikan inspirasi. Yuk simak!
Kumpulan Puisi tentang Muharram
1. Hilal Muharram
Oleh: Rossy Hilda
Mentari rehat
Burung-burung kembali ke sarang
Malam mulai menjelang
Seruan adzan
Bergemuruh di cakrawala
Serupa tetesan sejuk telusuri jiwa
Di langit kelam malam
Secercah hilal tampakkan senyum
Pertanda hari baru berawal
Hilal Muharram
Menjemput berjuta keinginan manusia
Lirih terlantun syahdu lapang dada doa
Ya Rabb
Dengan asmaMu kami memohon
Curahkanlah nikmat berkahMu
Selamatkan dunia alam baka kami
Aamiin
2. Muharram di Titik Utopia
Oleh: Away Enawar
Hadir menghempas udara panas.
Watak dan tubuh beringas meranggas
melecut rasa tak kuasa
tinggalkan bencana dalam tahta.
Panas kering hawa gurun pasir.
Oase menggiring kawanan unta
pada alun Bilal Bin Rabbah
menyerukan datangnya Sang waktu.
Hari merambah bulan
tahun mengunyah abad.
Kulihat geliatmu menyapa kelam
bangkitkan bencana dalam tahta.
Hari ini empat belas abad silam
jarak menjadi semakin berjarak
gua hiro tak sanggup hadirkan sunyi
pada langkah kaki yang repot sendiri.
Saat suara adzan silih berganti
tak berhenti dari satu gurun ke lain lembah.
Aurat tertutup balutan mode
perlahan hadirkan angkara.
Aku melihat ada pengingkaran nurani
kompromi tak berdasar sebagai apologi.
Gelontorkan trend tauhid beralas logika
aku tak mengerti bagaimana cara sembunyi.
Hari ini empat abad silam
aku merasa ada yang berlari melepas syahadat.
Agama‑Mu diiyakan
tuntunan‑Mu disublimkan
atas nama agama
atas nama budaya
atas nama politik
atas nama kesejahteraan.
Hari ini empat belas abad silam
agama menipu agama
budaya memperbudak budaya
politik menghasut politik
kesejahteraan kau kangkangi sendirian.
Hari ini empat belas abad silam
muharram semakin jelas jaraknya
muharram semakin utopis nampaknya.
Ya Allah ... harus bagaimana aku ini ...
astaghfirullahal'adzim ...
3. Satu Muharram
Oleh: Shafni Ulwan Tansiqi
Satu Muharram, tahun baru hijriyah
Saatnya tiap diri bermuhasabah
Duduk tahiyah sembari menyembah
Di atas alas selembar sajadah
Renungi nasi yang telah menjadi bubur dengan istighfar
Dinamika jemari agungkan nama‑Mu meminta ampunan
Tentram batin dengan lantunan ayat suci‑Mu
Satu Muharram, tahun baru hijriyah
Momen ideal kumandangkan "fastabiqul Khoirot"
Buka lembaran putih, siapkan hati yang bersih
Bentengi hati, dzikir sebagai perisai
Masihkah kau ingin menangkan banteng hitam dalam diri?
Sungguh merugi jika itu terjadi
Atau ingin kau tambah banteng hitam yang lebih kuat?
Sungguh hidupmu akan terlaknat
dan beruntunglah jika banteng hitam dalam diri
Kau ganti seekor merpati suci
Satu Muharram, tahun baru hijriyah
Mari teman
Belajar dari kekhilafan tuk dapatkan keselamatan
Bersabar saat datang cobaan
Bersabar saat datang godaan
Hiraukan rayuan bisikan setan
Bersyukur saat datang kenikmatan
Itulah ketakwaan, manifestasi nilai iman,
Bukan iman tetanggaku atau tetanggamu
Bukan iman temanku atau temanmu
Juga bukan iman saudaraku atau saudaramu
Melainkan, iman yang hakiki
Satu Muharram, tahun baru hijriyah
Sayap‑sayap do'a berterbangan
Berisi permintaan ampunan dan permohonan:
"Apa yang kulakukan tahun ini tentang suatu yang kau larang, aku lakukanya
Belum ku bertaubat
Padahal Engkau tak meridhoi, melupakannya
Dan Engkau bersikap lembut padaku
Setelah Engkau berkuasa menyiksa ku, dan Kau seru aku bertaubat setelah aku lakukan kedurhakaan kepada‑Mu
Aku sungguh mohon ampun kepada‑Mu, Ampunilah aku!
Dan apapun yang telah aku lakukan
dari suatu yang Kau ridhoi dan Kau janjikan pahala kepadaku
maka aku mohon kepada‑Mu ya Allah"
4. Tahun Baru Islam
Oleh: Abu Musyafa'
Roda zaman selalu berputar
Fata morgana dunia
Selalu silih berganti ...
Hari berganti menjadi minggu
Minggu berganti menjadi bulan
Bulan berganti pula menjadi tahun
Begitu juga dengan kehidupan dunia yang fana ini ...
Keindahan alam semakin hancur
Perdamaian dunia semakin pupus
Dihujani dengan perang saudara ...
Kemiskinan dan kelaparan dimana - mana
Yang kaya tak mau peduli pada ... mereka
Dan kebodohan meraja lela ...
Alim ulama, satu persatu mulai tiada
Allahu akbar ... Allahu akbar ... walillah ilham
Ya allah ... Ya robby
Kami mohon pertolongan darimu,
Berikan kami jalan kemudahan ...
Dihari yang penuh rahmat ini ...
Engkau datangkan tahun baru islam
Tahun penuh hikmah ...
Kami sambut dengan tangan terbuka ...
Semoga di tahun baru ini ...
Membawa kemajuan dan perubahan
Yang buruk menjadi lebih baik
Yang miskin mendapat uluran tangan yang dermawan
Yang bodoh terhapuskan ...
Para alim ulama tiada disia-siakan
Selamat datang tahun baru islam
Yang penuh perubahan ... kemenangan
Semoga allah meridhoinya
Amin ...
5. Langkah Baru di Awal Muharram
Oleh: Siti Sopiah
Langkah yang terus berjalan
Membawa sebuah titik harapan
Awal baru menjadi semangat yang baru
Membawa ribuan kebaikan yang baru
Muharram pertanda kebaikan
Muharram awal tahun keajaiban
Menjadikan diri lebih sigap
Menjadikan diri lebih siap
Awal baru adalah sebuah perjalanan
Kebaikan selalu menjadi tujuan
Awal baru adalah sebuah harapan
Menjalani kehidupan penuh keberkahan
Muharram kali ini dititipi harapan
Menjadi awal dengan jutaan kebahagiaan
Menjadi awal tanpa kesedihan
Menjadi awal menata masa depan
Semoga muharram tahun ini
Menjadi awal menggapai ridho ilahi
Menjadi langkah menuju arah baru
Dengan semangat yang menderu
7. Cerita Muharram
Oleh: Zahra Wardah
Seribu cerita terungkap manis
Dalam balutan coretan Ilahi
Pada bulan mulia ini, Muharam
Di awali dengan penciptaan insan pertama
Meski selalu ada kontra
Dari iblis sang agul sepanjang masa
Tirai pertobatan segera tersingkap
Senyuman surga pun kembali terkulum
Demi makhluk Tuhan pilihan
Pernah dengarkah engkau?
Kasih Tuhan menyelamatkan Nabi Musa dari raja zalim?
Air terbelah menjadi dua
Kala Fir'aun mengejar bersama bala
Menjadi jembatan para pengikut setia
Kezaliman tenggelam bersama kebengisan
Jasad sebagai pengingat terbujur kaku hingga kini
Semua ada dalam cerita Muharam
8. Tahun Baru Hijriah
Oleh: Sidiq Nugroho
Satu Muharam sudah kembali tiba
Satu tahun berjalan cepat tak terasa
Tahun baru Hijriah tiba kembali untuk diperingati
Dulu di sana sekarang di sini
Mengupayakan untuk menggapai mimpi
Mimpi yang tak pasti apakah benar‑benar akan terjadi
Mengikuti omongan orang yang menyuruh ke kanan dan ke kiri
Satu Muharam kembali diperingati
Tapi tak kunjung menemukan atas apa yang dicari
Waktu terasa cepat berlalu
Ilmu dan pengetahuan serasa tidak ada yang baru
Hanya kesibukan yang seakan‑akan terus memburu
Muharram yang dinanti
Akankah tahun depan nanti
Dapat berjumpa denganmu lagi
Dengan dambaan yang masih dicari
Dengan harapan yang terus meninggi
9. Tahun Baru Hijriah
Oleh: Luthfi Almumtazah
Sang surya mulai tenggelam
Temaram senja menyelimuti jiwa
Pertanda sudah bulan Muharram
Jiwa raga menyambut harapan selaksa
Renungkanlah!
Sudahkah hartamu menolong sesama?
Sudahkah lisanmu membela saudaramu?
Sudahkah tulisanmu mengungkap kebenaran?
Sudahkah berbuat sesuatu untuk Ummat?
Dengarlah!
Ada letusan di Timur sana
Ada tangisan di Barat sana
Ada kepahitan di setiap sisi negeri
Saudaraku,
Lantangkan suaramu tuk menyeru
Gerakkan lisan tuk berzikir
Angkat tangan tuk bermunajat
Ketuk dan getarkan pintu langit
Memohon pertolongan Allah
Berganti sudah bulan Qomariah
Pertanda tahun-tahun baru Hijriah
Mari kuatkan hati berhijrah
Tuk syariah kaffah
10. Pendar Putih Muharram
Oleh: Alfi Izzati Salsabilah
Selamat datang Muharram
Selamat datang Tahun Baru Hijriyah
Kami menyambutmu dengan hati suci nan sumringah
Meski korupsi di negeri kami kian
Lihat bunga itu...
Kemarin layu sekarang mekar
Bagai senyum yang tak pernah pudar
Lihat dirimu...
Kemarin layu, sekarang layu, lalu besok masihkah layu?
Tidakkah kau dengar?
Gemuruh sujud bergelombang
Bak ombak Laut yang tak pernah berhenti menerjang beratnya pasir pantai
Tidakkah kau dengar?
Ayat-ayat suci berirama menyebrangi samudera dan benua
Membangunkan jiwa-jiwa yang letih untuk segera berdiri
Menghadap Tuhan-Nya
Kita memang bukan alim ulama' ataupun syuhada'
Bukan ahli dzikir maupun sholat
Hanya hamba penuh dosa yang mengharap ridlo-Nya
Serta penuh harap bisa menghirup harum firdaus-Nya
Selamat tahun baru kawan
Selamat menempuh kehidupan yang gemilang
Sisingkan lengan, langkahkan kaki menuju kebenaran
Kendalikan nafsu, hilangkan kemunkaran
11. Satu Muharram
Oleh: Shafni Ulwan Tansiqi
Satu Muharram, tahun baru hijriyah
Saatnya tiap diri bermuhasabah
Duduk tahiyah sembari menyembah
Di atas alas selembar sajadah
Renungi nasi yang telah menjadi bubur dengan istighfar
Dinamika jemari agungkan nama‑Mu meminta ampunan
Tentram batin dengan lantunan ayat suci‑Mu
Satu Muharram, tahun baru hijriyah
Momen ideal kumandangkan "fastabiqul Khoirot"
Buka lembaran putih, siapkan hati yang bersih
Bentengi hati, dzikir sebagai perisai
Masihkah kau ingin menangkan banteng hitam dalam diri?
Sungguh merugi jika itu terjadi
Atau ingin kau tambah banteng hitam yang lebih kuat?
Sungguh hidupmu akan terlaknat
dan beruntunglah jika banteng hitam dalam diri
Kau ganti seekor merpati suci
Satu Muharram, tahun baru hijriyah
Mari teman
Belajar dari kekhilafan tuk dapatkan keselamatan
Bersabar saat datang cobaan
Bersabar saat datang godaan
Hiraukan rayuan bisikan setan
Bersyukur saat datang kenikmatan
Itulah ketakwaan, manifestasi nilai iman,
Bukan iman tetanggaku atau tetanggamu
Bukan iman temanku atau temanmu
Juga bukan iman saudaraku atau saudaramu
Melainkan, iman yang hakiki
Satu Muharram, tahun baru hijriyah
Sayap‑sayap do'a berterbangan
Berisi permintaan ampunan dan permohonan:
"Apa yang kulakukan tahun ini tentang suatu yang kau larang, aku lakukanya
Belum ku bertaubat
Padahal Engkau tak meridhoi, melupakannya
Dan Engkau bersikap lembut padaku
Setelah Engkau berkuasa menyiksa ku, dan Kau seru aku bertaubat setelah aku lakukan kedurhakaan kepada‑Mu
Aku sungguh mohon ampun kepada‑Mu, Ampunilah aku!
Dan apapun yang telah aku lakukan
dari suatu yang Kau ridhoi dan Kau janjikan pahala kepadaku
maka aku mohon kepada‑Mu ya Allah"
Itulah kumpulan puisi tentang Muharram yang dapat dibagikan maupun dijadikan inspirasi. Semoga bermanfaat ya detikers!
(alk/alk)