Malam takbiran adalah momen istimewa bagi umat muslim untuk menyambut Idul Adha. Pada malam tersebut, takbir dikumandangkan secara berjemaah maupun dilantunkan sendirian.
Momen ini tidak hanya menjadi tradisi, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang memiliki banyak keutamaan. Dalam artikel ini, detikSulsel menyajikan informasi lengkap mengenai takbiran Idul Adha 2025, mulai lafadz, hukum, hingga keutamaannya.
Yuk, simak dan amalkan!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lafadz Takbiran Idul Adha 2025
Terdapat dua versi bacaan takbiran yang dapat dibaca untuk menghidupkan malam Idul Adha, yakni versi pendek dan panjang. Dilansir dari dokumen Bacaan Takbir Hari Raya oleh Buya Yahya, berikut ini bacaan takbiran 1446 Hijriah selengkapnya:
Bacaan Takbir Pendek
اللهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ ، لا إِلهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الحَمْدُ
Arab Latin: Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. La ilaha illallāhu wallāhu akbar. Allahu akbar walillāhil hamd.
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah."
Takbir Versi Panjang
اللهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَر، اللهُ أَكْبَر ، لا إلهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرْ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
اللهُ أَكْبَرْ كَبِيرًا ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا ، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً ، لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ ، وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ ، صَدَقَ وَعْدَهُ ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ ، وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الحمد
Arab Latin: Allahu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. La ilaha illallahu wallāhu akbar. Allahu akbar walillāhil hamd.
Allāhu akbar kabīrā, walhamdulillāhi katsīrā, wasubhānallāhi bukrataw wa ashilla. La ilaha illallahu walā na'budu illā iyyāhu mukhlishīna lahuddin walau karihal kāfirūn.
La ilaha illallahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, wa a'azza jundah, wahazamal ahzāba wahdah. La ilaha illallahu allahu akbar. Allahu akbar walillāhil hamd.
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.
Allah Maha Besar dengan segala kebesaran. Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan tulus beragama hanya karena Allah, meskipun orang kafir tidak menyukainya.
Tiada tuhan selain Allah dengan ke-Maha Tunggalan-Nya. Dia yang menepati janji, memberi pertolongan kepada hamba-Nya dan memuliakan bala tentara-Nya serta menghancurkan musuh-musuh-Nya dengan ke-Maha Tunggalan-Nya. Tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah."
Hukum Takbiran Idul Adha
Takbiran Idul Adha hukumnya sunnah. Menukil buku Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i, dalil dianjurkan takbir dalam Hari Raya Idul Adha adalah firman Allah SWT:
وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَّعْدُودَاتٍ
Artinya: "Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang." (Al-Baqarah: 203)
Kata Ibnu Abbas, "Yang dimaksud dengan beberapa hari yang terbilang dalam ayat tersebut adalah hari-hari tasyriq."
Waktu Pelaksanaan Takbiran Idul Adha
Terdapat dua jenis waktu takbir Idul Adha, yakni takbir mursal dan takbir muqayyad. Berikut penjelasannya yang masih menukil dari buku Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i:
1. Takbir Mursal
Takbir mursal yakni takbir yang dilakukan tanpa ada kaitannya dengan shalat. Waktunya mulai dari terbenamnya Matahari malam shalat idul adha, atau terbenamnya Matahari Hari Arafah, hingga masuknya imam ke masjid untuk melaksanakan shalat id. Merujuk pada waktu yang dimaksud dan penetapan Hari Raya Idul Adha 2025 oleh pemerintah Indonesia, maka takbir mursal pada Idul Adha 2025 dimulai sejak 5 Juni malam hingga 6 Juni sebelum sholat Id dilaksanakan.
2. Takbir Muqayyad
Takbir muqayyad yakni takbir setelah shalat pada hari raya idul adha saja, baik shalat fardhu maupun shalat sunnah, dan baik shalat yang dilakukan pada waktunya maupun yang dilakulan secara qadha`. Bertakbir tidak disyaratkan harus dikumandangkan langsung selesai shalat, dan tidak dianggap sudah terlambat karena ada jeda yang cukup lama dengan shalat.
Waktu melafalkan takbir dimulai dari pagi hari Arafah hingga terbenamnya Matahari terakhir di hari-hari tasyriq. Ini berlaku bagi orang yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Adapun bagi orang yang sedang menunaikan ibadah haji ia bertakbir mulai waktu zuhur hari kurban setelah ia tahallul , hingga pagi terakhir hari-hari tasyriq. Takbir yang dikumandangkan antara matahari terbenam pada malam hari raya adha hingga shalat id adalah takbir lepas sekaligus terikat.
Keutamaan Takbiran Idul Adha
Menggemakan takbir pada malam Idul Adha bukan hanya sekadar untuk menghidupkan malam hari raya tersebut. Lebih dari itu, amalan ini memeiliki keutamaan yang dapat diperoleh bagi yang mengamalkannya.
Berdasarkan kitab Fathul Qarib, membaca takbiran Idul Adha memiliki keutamaan besar. Salah satunya menjadi sebab diampuninya dosa-dosa.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW berikut:
اكثروا من التكبير ليلة العيدين فانهم يهدم الذنوب هدما
Artinya: "Perbanyaklah membaca takbiran pada malam hari raya (fitri dan adha) karena hal dapat melebur dosa-dosa." (HR. Ahmad)
Nah itulah informasi lengkap takbiran Idul Adha 2025, mulai dari teks, waktu bacanya, hingga keutamaan yang dapat diperoleh. Semoga bermanfaat!
(alk/alk)