Jadwal dan Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah 2025, Yuk Amalkan!

Jadwal dan Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah 2025, Yuk Amalkan!

Edward Ridwan - detikSulsel
Rabu, 28 Mei 2025 07:26 WIB
Ramadan lantern by the open window. Beautiful Greeting Card with copy space for Ramadan and Muslim Holidays. An illuminated Arabic lamp. Mixed media.
Foto: Getty Images/iStockphoto/TanyaSid
Makassar -

Menjelang Idul Adha 2025 umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, termasuk puasa. Tiga puasa yang paling utama adalah puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah, dan puasa Arafah.

Lantas, kapan jadwal puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah tersebut dilaksanakan?

Menyadur laman Universitas Islam Indonesia (UII), mengerjakan amalan shaleh seperti berpuasa di awal bulan Dzulhijjah adalah amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT. Dalam sebuah hadits dari Ibnu Umar, Nabi SAW bersabda:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada kumpulan hari yang amal shaleh lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dikerjakan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)." Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR. Al-Bukhari, Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Nah, bagi detikers yang akan mengerjakan puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini, berikut jadwal, niat, dan tata cara selengkapnya!

ADVERTISEMENT

Yuk amalkan!

Jadwal Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah 2025

Berdasarkan keputusan resmi hasil sidang isbat oleh Kemenag, 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025. Karena itu, umat muslim sudah bisa mulai menjalankan puasa Dzulhijjah hari ini hingga 9 hari ke depan.

Hari Raya Idul Adha 1446 H sendiri akan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Pada hari ini, umat muslim sudah diharamkan untuk berpuasa hingga 3 hari setelahnya (Hari Tasyrik).

Jadwal Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah 2025Jadwal Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah 2025 Foto: Edward R/detikSulsel

Berikut jadwal puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah 2025 selengkapnya:

  • Puasa 1 Dzulhijjah: Rabu, 28 Mei 2025
  • Puasa 2 Dzulhijjah: Kamis, 29 Mei 2025
  • Puasa 3 Dzulhijjah: Jumat, 30 Mei 2025
  • Puasa 4 Dzulhijjah: Sabtu, 31 Mei 2025
  • Puasa 5 Dzulhijjah: Minggu, 1 Juni 2025
  • Puasa 6 Dzulhijjah: Senin, 2 Juni 2025
  • Puasa 7 Dzulhijjah: Selasa, 3 Juni 2025
  • Puasa 8 Dulhijjah (Puasa Tarwiyah): Rabu, 4 Juni 2025
  • Puasa 9 Dzulhijjah (Puasa Arafah): Kamis, 5 Juni 2025
  • Hari Raya Idul Adha 1446 H (10 Dzulhijjah): Jumat, 6 Juni 2025
  • Hari Tasyrik (11-13 Dzulhijjah): Sabtu, 7 Juni - Senin, 9 Juni 2025

Kabar baiknya, pelaksanaan puasa dan Hari Raya Idul Adha tahun 2025 ini serentak antara Pemerintah dan Muhammadiyah. Dengan begitu, jadwal ini berlaku dan bisa diterapkan untuk semua umat muslim di Indonesia yang mengikut pada pemerintah maupun Muhammadiyah.

Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah

Untuk mengerjakan puasa sunnah ini umat muslim dapat melafalkan niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah. Adapun bacaannya seperti dikutip dari buku Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya oleh Khalifa Zain Nasrullah dan laman Kementerian Agama RI sebagai berikut:

1. Niat Puasa Dzulhijjah (1-7 Dzulhijjah)

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذُوالْحِجَّةٌ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma syahri dzulhijjah sunnatan lillaahi ta'aala.

Artinya: "Aku berniat puasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Ta'ala."

2. Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillāhi Ta'ala.

Artinya: "Saya berniat melakukan puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."

3. Niat Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma 'arafata sunnatan lillaahi ta'aala.

Artinya: "Aku berniat puasa 'Arafah, sunnah karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah

Tata cara puasa Dzulhijjah pada dasarnya sama seperti puasa sunnah lainnya. Yakni dimulai dengan niat, dan menahan diri dari terbit hingga terbenam matahari.

Untuk lebih jelasnya, berikut panduan dan tata cara puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah seperti dilansir dari buku Panduan Praktis Ibadah Puasa oleh E Syamsuddin dan AS Alim:

1. Membaca Niat

Niat adalah penegasan dalam hati untuk beribadah semata karena Allah SWT. Untuk puasa sunnah, niat boleh dilakukan sejak malam hingga sebelum tergelincir matahari, selama belum melakukan hal yang membatalkan puasa.

2. Mengakhirkan Sahur

Seseorang disunahkan untuk makan sahur menjelang waktu subuh. Selain mengikuti sunah Nabi, sahur juga bermanfaat menjaga stamina selama berpuasa.

3. Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan Puasa

Hal-hal yang membatalkan puasa antara lain makan, minum, hubungan suami istri, serta muntah dengan sengaja. Selama berpuasa, umat Islam wajib menghindari hal tersebut agar puasanya sah.

4. Menjaga Diri dari Perbuatan Maksiat

Menurut Imam Al-Ghazali, hakikat puasa adalah menahan seluruh anggota tubuh dari perbuatan dosa. Maka penting untuk menjaga pandangan, ucapan, dan sikap selama berpuasa.

5. Berkata Sopan dan Tidak Menyombongkan Diri

Umat Islam dianjurkan menjaga lisan dan bersikap santun selama berpuasa. Jika ditawari makanan, cukup menolak dengan cara baik tanpa merasa lebih unggul.

6. Menyegerakan Berbuka

Begitu adzan maghrib berkumandang, sebaiknya segera membatalkan puasa. Menyegerakan berbuka termasuk bagian dari sunah Nabi dan mencerminkan sikap tidak mempersulit diri dalam beribadah.

Doa Buka Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah

Agar lebih maksimal, pada saat berbuka hendaknya seseorang membaca doa buka puada yang dianjurkan. Sebab, doa orang yang berpuasa saat ia berbuka merupakan salah satu doa yang mustajab di sisi Allah SWT.

Adapun bacaan doa buka puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah yang bisa diamalkan sebagaimana dirangkum dari buku Ta'wiidul Liththolab karya Siti Maslakhah dan 354 Sunnah Nabi Sehari-hari karya Raghib As-Sirjani, adalah sebagai berikut:

1. Doa Buka Puasa Dzulhijjah

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah

Artinya: "Rasa dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah dan atas kehendak Allah pahala telah ditetapkan. Insya Allah." (HR Abu Daud)

2. Doa Buka Puasa Dzulhijjah

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina

Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih." (HR Bukhari dan Muslim)

Keutamaan Puasa 10 Hari Pertama di Bulan Dzulhijjah

Puasa sunnah di bulan Dzulhijjah memiliki banyak keutamaan yang luar biasa. Berikut ini ringkasan manfaat dan keutamaannya berdasarkan sejumlah riwayat dan pendapat ulama seperti dirangkum dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU Online):

1. Lebih Utama dari Jihad

Amalan selama 10 hari pertama Dzulhijjah, termasuk berpuasa, lebih dicintai Allah dibanding jihad di jalan-Nya-kecuali jihad yang benar-benar mengorbankan seluruh jiwa dan harta.

2. Menghapus Dosa

Puasa hari pertama Dzulhijjah disebutkan dapat menjadi penghapus dosa, sebagaimana pengampunan yang Allah berikan kepada Nabi Adam AS.

3. Pahala Dilipatgandakan

Berpuasa satu hari di 10 hari awal Dzulhijjah bernilai seperti puasa selama setahun. Sementara ibadah malamnya setara dengan qiyamul lail setahun penuh.

4. Dimudahkan dari Kesulitan Hidup

Puasa hari ketujuh dipercaya bisa menjadi sebab tertutupnya berbagai kesulitan dan terbukanya banyak kemudahan.

5. Keutamaan Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

Disebutkan dapat menghapus dosa setahun, namun sebagian ulama menilai sanad hadisnya lemah sehingga tidak bisa dijadikan dasar hukum yang kuat.

6. Keutamaan Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)

Termasuk amalan paling utama. Puasa ini dapat menghapus dosa dua tahun sekaligus: satu tahun sebelumnya dan satu tahun yang akan datang. Mayoritas ulama sepakat bahwa yang dimaksud adalah dosa-dosa kecil.

Apakah Puasa Dzulhijjah Harus Dilakukan 9 Hari Berturut-turut?

Puasa di awal Dzulhijjah hukumnya sunnah, bukan wajib. Artinya, umat Islam tidak dituntut menjalankan puasa selama 9 hari penuh, sebagaimana dijelaskan dalam Fikih Empat Madzhab karya Syekh Abdurrahman Al-Juzairi dan buku Belajar Sendiri Semua Jenis Shalat oleh Zainal Abidin.

Dalam hadis riwayat Muslim, Aisyah RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW sendiri tidak selalu berpuasa di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Ulama seperti Ibnu Hajar dan Imam Ahmad memaknainya sebagai bentuk kehati-hatian agar umat tak mengira ibadah ini bersifat wajib.

Syariat Islam juga menekankan kemudahan. Sebagaimana dijelaskan dalam berbagai ayat Al-Qur'an dan hadis, umat hanya diwajibkan menjalankan ibadah sesuai kemampuan. Maka, jika tidak sanggup berpuasa penuh, cukup niatkan untuk mengambil hari-hari utama seperti 9 Dzulhijjah (puasa Arafah).

Syekh Sulaiman Al-Faifi dalam Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq menyebut puasa Arafah sebagai amalan paling utama-kecuali bagi jemaah haji-karena keutamaannya yang besar: menghapus dosa dua tahun sekaligus.

Bolehkah Gabung Niat Puasa Dzulhijjah dan Qadha Ramadhan?

Ustaz Syam Nur Makka dalam kanal YouTube Trans TV Official mengatakan sebagian ulama berpendapat tidak boleh menggabungkan niat puasa sunnah dan wajib. Oleh karenanya, niat puasa Dzulhijjah (sunnah) tidak boleh digabungkan dengan qadha Ramadhan wajib).

"Tidak boleh menggabungkan dua niat dalam ibadah," ujar Ustaz Syam Nur Makka yang dikutip detikSulsel pada Kamis (13/2/2025).

Kendati demikian, orang yang mengerjakan puasa qadha di waktu puasa sunnah seperti bulan Dzulhijjah, maka ia akan tetap mendapatkan pahala puasa sunnah meskipun niatnya puasa qadha.

Nah, demikianlah penjelasan lengkap tentang jadwal dan niat puasa Duzlhijjah, Tarwiyah, dan Arafah 2025. Selamat berpuasa ya!




(edr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads