.webp)
Seorang kakek berusia 102 tahun di Pinrang, Sulsel, Sulaeman Rotte Bagulu tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya usai terdaftar sebagai calon jemaah haji (CJH) tahun ini. Kebahagiaan Sulaeman kian terasa sebab rezeki berangkat ke tanah suci itu berkat perjuangan panjang menabung hasil kebun kakao sejak bertahun-tahun lalu.
Sulaeman sendiri mulai mendaftar haji pada 2018 yang mana Sulaeman saat itu berumur sekitar 95 tahun alias terbilang usia senja. Dia pun bersyukur sebab kesempatan beribadah ke tanah suci benar-benar akan terlaksana.
"Alhamdulillah dikasi umur panjang, kesehatan, ada kesempatan haji tahun ini," kata Sulaeman kepada wartawan di Pinrang, Kamis (1/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sulaiman akhirnya menceritakan bahwa uang untuk biaya berangkat haji diperoleh dari hasil berkebun. Anak-anaknya juga turut patungan membantu untuk biaya mendaftar haji.
"Biayanya dari hasil kebun (kakao) itu dikumpul-kumpulkan, ada juga dibantu sama anak-anak. Saya 7 tahun menunggu. Ini cepat (diprioritaskan) karena umur begitu," bebernya.
Sulaeman lahir pada 31 Desember 1922. Meskipun umurnya sudah lebih seabad, namun dia masih sering ke kebun untuk bekerja.
"Biasanya saya ke kebun. Justru sakit badan kurasa kalau tidak bekerja, keluar keringat," terangnya.
Dia pun meminta doa agar bisa menyelesaikan semua proses ibadah di tanah suci. Kemudian kembali dengan selamat dan menyandang gelar haji mabrur.
"Doakan agar saya sehat dalam menjalani ibadah haji ini dan pulang kembali ke sini (Pinrang) dalam keadaan sehat," imbuhnya.
Sulaeman Masuk Haji Kategori Lansia
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulsel Ikbal Ismail turut buka suara soal CJH bernama Sulaeman. Menurutnya, Sulaeman merupakan calon jemaah haji tertua di Sulsel tahun ini.
"Umur calon jemaah haji tertua Sulsel atau Pak Sulaeman ini 102 tahun. Ini dia dapat kuota lansia," ujar Ikbal.
Ikbal memaparkan Sulaeman termasuk semua calon jemaah haji menjalani proses pemeriksaan yang ketat. Mereka tidak akan lolos jika dianggap sakit atau tidak mampu untuk melaksanakan ibadah haji.
"Proses pengecekan kesehatan juga selalu ketat. Artinya dia dianggap sehat sehingga dibolehkan melaksanakan ibadah haji," jelasnya.
Jadwal tunggu bagi lansia kata Ikbal, lebih singkat atau diprioritaskan. Syaratnya selain sehat, dia sudah mendaftar 5 tahun.
"Kuota lansia 5 persen atau 364 orang atau sudah masuk 5 tahun mendaftar," paparnya.
(hmw/hmw)
