Paskah merupakan momen penting bagi umat Kristen untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus pada hari ketiga setelah kematian-Nya. Saat melaksanakan ibadah Paskah, salah satu bagian yang tak pernah terlewat adalah penyampaian khotbah.
Melalui khotbah Paskah, jemaat diajak merenungkan bahwa kebangkitan Kristus membawa harapan di tengah tantangan hidup. Selain itu, melalui khotbah umat kristiani juga diharapkan dapat lebih meneguhkan iman dan kepercayaan kepada Tuhan Yesus.
Nah sebagai referensi, berikut detikSulsel merangkum kumpulan khotbah Paskah Kebangkitan untuk memperdalam Iman. Yuk, disimak!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khotbah 1: 3 Makna Penting Paskah
Shalom, selamat Paskah, saya percaya melalui kebangkitan Tuhan, kita pun dibangkitkan!
Lukas 24:1-12,
tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan.
Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga." Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu.
Dan setelah mereka kembali dari kubur, mereka menceritakan semuanya itu kepada kesebelas murid dan kepada semua saudara yang lain. Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya kepada rasul-rasul.
Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu. Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kafan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi.
Puji Tuhan, dari ayat ini kita belajar 3 makna Paskah yang penting, jangan seperti murid-murid Yesus yang bodoh, yang mencari orang yang bangkit di antara orang mati. Jangan kita mencari kehidupan yang sia-sia karena kita berpikir tidak Tuhan tidak sanggup menolong kita, segala sesuatunya sudah terlambat bagi kita, mungkin kita merasa keluarga tidak bisa diselamatkan, hutang-hutang tidak bisa terbayarkan, piutang tidak bisa dikembalikan; dan kita hidup seperti orang-orang kafir yang tidak kenal kuasa Tuhan; karena kita berpikir semua sudah terjadi dan sudah terlambat!
Berapa banyak orang hidup dalam kesia-siaan? Merasa sudah tidak mungkin, sudah putus asa dalam kesakitannya, merasa percuma, tidak bisa apa-apa, berkata tidak mungkin saya sembuh, selalu ada kata tidak mungkin.
Ada banyak hal dalam Paskah, seringkali kehidupan kita seringkali jadi sia-sia dan putus asa. Jangan pernah katakan terlambat! Jangan mencari orang hidup di antara orang mati! Di dalam Tuhan masih ada harapan. Ingat, kematian saja bisa Dia kalahkan! Apalagi penyakit dan persoalan, di hadapan Tuhan semuanya mungkin.
1. Kuasa Tuhan Tanpa Batas
Kuasa Tuhan tanpa batas, karena Tuhan sudah bangkit dari antara orang mati. Allah sudah bangkit dari kematian. Kematian adalah batas terakhir dari kuasa hidup manusia. Siapapun tidak bisa memperpanjang hidup manusia.
Manusia hanya berusaha semaksimal mungkin, tetapi tetap otoritas atas kelahiran dari seorang bayi itu, hidup atau mati, tetap di tangan Tuhan. Bayi tabung pun hanya sedikit keberhasilannya. Seorang dokter ahli bayi tabung Surabaya, berkata keberhasilannya hanya 20-30%, dan bukan karena faktor manusia tapi rancangan dan rencana Tuhan dalam hidup manusia. Siapapun Anda, cacat atau normal, ingatlah bahwa kita sudah survive, dari jutaan sel sperma hanya ada satu yang survive mencapai ovum. Hidup kita itu istimewa! Setiap orang hidup dalam rancangan Tuhan yang istimewa!
Apapun persoalanmu, satu kuncinya, percayakah Saudara bahwa Tuhan bangkit bagi Saudara? Saudara harus yakin yang seyakin-yakinnya bahwa Allah berkuasa atas kehidupan Saudara secara mutlak.
Tuhan sudah menang atas kematian, atas kemustahilan, atas persoalan yang berat atas hidupmu, mengapa kamu masih mencari di antara orang mati? Kuasa Tuhan dalam hidup kita berlaku, Dia sanggup membebaskan dan bisa memberikan kita jalan keluar yang luar biasa. Allah yang kita sembah bukanlah orang mati. Yesus bangkit, memberikan kesempatan bagi kita untuk kita mengalami kebangkitan dalam segala perkara, setiap perkara, usaha, kesehatan, dalam segala sesuatu.
Tahun lalu saya harus masuk ke rumah sakit karena serangan jantung. Dan 5 hari setelah saya keluar dari rumah sakit itu, saya berangkat ke Israel, bahkan saya naik juga ke Gunung Sinai. Saya percaya, saya sakit karena Tuhan mau berbicara, supaya saya mendengar visi dan misi Tuhan bagi hidup saya.
Ada sesuatu yang luar biasa, karena kita percaya ada kuasa kebangkitan dari Tuhan Yesus.
2. Penggenapan Firman Tuhan
Lukas 24:7-8, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga." Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu.
Alkitab kita adalah Firman Allah yang benar dan bukan kebohongan, Kitab yang akan terjadi! Penggenapan Firman Tuhan pasti akan terjadi!
Pada tanggal 28 Mei dan 6 Juni nanti saya seminar di GBI Semarang, berbicara mengenai penggenapan-penggenapan Firman Tuhan dalam konteks hari ini. Mengenai Gog dan Magog yang akan terjadi, koalisi dunia Arab yang akan menyerang Israel. Gejolak di Timur Tengah bukan sekedar politik biasa, tapi digerakkan Iran dan Rusia yang dulu adalah Persia, yang akan bergerak menyerang Israel. Mesir yang pemimpinnya tadinya pro-Israel tapi sekarang diturunkan dan harus digantikan dengan pemimpin yang anti-Israel dan anti-Perdamaian.
Allah berbicara mengenai penggenapan Firman Tuhan dalam hidup kita, Dia sudah menubuatkan. Dia pernah diejek orang-orang Yahudi, "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!" (Matius 27:40) Mereka lupa bahwa bait Allah adalah tubuh Kristus, Beth-El, dan Yesus sudah membuktikan. Dia bangkit!
Sekalipun kita merasa kok tidak ada hasil, kita bertanya kepada Tuhan kenapa tidak ada pertolongan, kita bertanya buktinya mana? Tapi kita harus belajar, kebangkitan Tuhan adalah penggenapan Firman Tuhan. Penggenapan akan dibukakan Tuhan satu persatu. Apa yang kita baca hari ini mungkin tidak berguna hari ini, tapi satu saat akan berguna dan digenapi Tuhan.
Firman Tuhan katakan: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. (Matius 18:18) Apa pun beban-beban yang begitu berat, lepaskan semua supaya kita bisa beribadah kepada Tuhan. Mungkin kasus pengkhianatan pasangan hidupmu, dan Saudara terganggu emosi, marah tidak bisa tidur, lepaskan semua itu! Apa yang terjadi, terjadilah, jangan katakan lebih enak tidak pelayanan. Percayalah ketika kau lepaskan, God will make a way, karena Firman-Nya ya dan amin. Tapi kalau Saudara tidak mau melepaskan, maka Saudara akan terikat terus, Tuhan katakan lepaskan!
3. Kebangkitan Tuhan Ditawarkan Kepada Semua Orang
Lukas 27:10-12, Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya kepada rasul-rasul. Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu. Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi.
Setiap orang ditawarkan pemberitaan yang sama, setiap murid diberitakan hal yang sama. Tapi hanya satu, yaitu Petrus, yang pergi cepat-cepat ke kubur itu. Berita Salib adalah berita keselamatan, tidak hanya untuk golongan tertentu, tapi semua orang diberitakan berita keselamatan. Tapi yang menerima keselamatan hanya yang mendengar dan percaya.
Keselamatan adalah mukjizat, siapa yang meresponi akan mengalami. Yang tidak percaya mujizat jangan bermimpi akan menerima mujizat. Kalau kita percaya mujizat, pastilah Saudara mengalami mujizat dalam kehidupan Saudara. Kapan Pak? Saya bosan menunggu. Saudara, Waktunya terserah Tuhan! Ingat, semakin besar masalahmu, maka semakin besar Saudara. Hanya yang meresponi Tuhan, dia yang akan diselamatkan.
Sumber: Gereja Bethel Indonesia Danau Bogor Raya
Khotbah 2: Kebangkitan Yesus Menghasilkan Terobosan
Sebagaimana layaknya hari-hari besar Kristiani lainnya, Hari Paskah juga dirayakan meriah oleh gereja di seluruh dunia dengan berbagai acara, pertunjukan, permainan, lomba dan lain sebagainya.
Pada Hari Paskah, kita memperingati kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, sebagaimana yang telah dikatakan-Nya di dalam Injil Luk 9:22: Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."
Sah-sah saja, bila Hari Paskah dirayakan dengan meriah didasari pemahaman bahwa kebangkitan Yesus Kristus merupakan peristiwa yang amat sangat penting terhadap iman kepercayaan dan sangat berdampak bagi umat percaya dalam menjalani kehidupan di dunia agar tidak hanya sekadar hidup yang biasa-biasa saja; sebaliknya umat percaya harus dapat memiliki kesaksian hidup yang mencerminkan perubahan yang signifikan dalam segala aspek kehidupan sehingga dapat menunaikan tugas pokok dan fungsi sebagai garam, terang dan bintang-bintang di dunia yang bercahaya di tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini (Fil 2:15).
Oleh dan untuk maksud di atas, seyogyanya lah setiap umat percaya memiliki pengalaman perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus yang demi menebus dan mengampuni semua dosanya, Dia rela mati di kayu salib, dikuburkan dan dibangkitkan pada hari yang ketiga.
Karena itu, melalui peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus, tidak hanya meneguhkan iman percaya kita kepada Yesus sebagai Tuhan yang benar dan hidup, yang tak terbatas dan tidak dapat dibatasi oleh kuburan yang sekalipun sudah ditutupi dengan batu yang besar, namun kuasa Allah membangkitkan Dia dan batu besar penutup kuburan digulingkan, Yesus bangkit dan keluar dari kuburan tersebut untuk menyatakan diri dan meneguhkan iman murid-murid-Nya.
Peristiwa Kebangkitan Yesus mengandung suatu kuasa yang dapat menghasilkan terobosan hidup dalam berbagai aspek di berbagai area kehidupan nyata setiap umat percaya. Dengan terobosan hidup yang terjadi maka umat percaya dapat mengalami transformasi secara spektakuler, peningkatan iman yang signifikan dan percepatan proses pembentukan bejana semakin cepat terwujud nyata.
Bila hal demikian terjadi, kita pasti akan tampil beda, hidup kita tidak pernah akan sama lagi, sebaliknya dalam mengarungi perjalanan hidup di dunia yang penuh dengan masalah, tantangan dan rintangan, kita tetap dapat bertahan, menjadi saksi yang ampuh dan ajaib, menjadi duta-duta Kristus yang misioner, dan dapat meraih kemenangan dalam berbagai aspek kehidupan bagi kemuliaan nama Tuhan.
- Banyak hal yang sebelumnya sulit dimengerti, kini menjadi memahami.
- Banyak masalah yang tak kunjung peroleh solusi, kini satu persatu teratasi.
- Banyak kecemasan, kekhawatiran dan ketakutan yang mewarnai kehidupan sebelumnya, kini dapat beroleh keteguhan, ketakutan sirna hingga dapat menikmati ketenangan hidup di dalam dan bersama Tuhan.
Bahkan hidup lama yang hampir hilang fokus dan tujuan, kini hidup menuruti kehendak dan panggilan Tuhan sehingga tidak akan mudah-mudah menyerah sebelum tercapai tujuan Tuhan.
Melalui Momen Paskah ini, mari belajar dan terima terobosan hidup agar transformasi hidup dapat terjadi, kesaksian hidup efektif, misi dan tujuan hidup semakin jelas, hidup semakin berarti, bernilai dan berdampak.
Dengan demikian, kita dapat menjalani sebuah kehidupan yang sesuai dengan kehendak dan tujuan Tuhan, menyenangkan hati Tuhan dan berkenan kepada-Nya dalam mengemban tugas dan amanat Agung-Nya.
Kebangkitan Yesus Menghasilkan Terobosan dalam segala aspek kehidupan, antara lain:
1. Terobosan dalam Pengenalan Akan Yesus dengan Tepat dan Benar
Selama kurang lebih 3,5 tahun mengikut Yesus kemanapun Dia melayani, menyaksikan bagaimana Yesus bekerja, mengajar, menolong, menghibur, mengusir setan, melakukan banyak mukjizat, tidak menjamin para murid telah mengenal Yesus dengan tepat dan benar.
Mungkin ada diantara mereka yang begitu kagum, menginginkan juga kuasa dan pengurapan yang sama seperti sang Guru dan tentu saja, mereka merindukan Yesus selalu ada bersama-sama mereka, untuk menjadi Pembimbing, Pelatih dan Guru.
Namun, saat Yesus ditangkap, disalibkan, mati, dikuburkan, seolah-olah Yesus akan selamanya terkubur. Padahal, Yesus tidak hanya satu kali saja mengingatkan mereka akan hal ini, bahwa Dia harus mati, dikuburkan dan dibangkitkan.
Apakah mereka kurang menangkap apa maksud Yesus? Atau mereka memilih meragukan dan menyangkal bahwa hal itu bisa terjadi? Yang mereka inginkan adalah Yesus harus ada, selalu ada dan tidak boleh mati.
Mereka memiliki "pengenalan sendiri" akan Yesus atau Yesus "versi mereka." Itulah sebabnya, saat Yesus mati dan dikuburkan, pengenalan yang kurang jelas terkuak, iman percaya mereka merosot ke titik nadir, dan semua yang baik yang di impartasikan Yesus seolah-olah ikut tersegel di dalam kubur tersebut, harapan mereka pupus lenyap. Kuburan ibarat Dead End, jalan buntu, kebuntuan, final.
Matius 27:61 Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan kubur itu.
Mengacu kepada ayat di atas terlihat, mungkin karena sedih ditinggal pergi Yesus, merasa kehilangan, atau bingung, bimbang dan tak habis pikir maka Maria Magdalena dan Maria yang lain duduk di depan kuburan. Jika saja kita berada di sana, kita akan mengingatkan mereka agar jangan meratap berkepanjangan, jangan termenung dan duduk di depan kuburan, karena kuburan itu hanya tempat transit mayat Yesus, bukan alamat final bagi-Nya berhubung Dia telah mengatakan akan bangkit dari kematian pada hari yang ketiga.
Tetapi faktanya, memang sesuai dengan apa yang Yesus telah sampaikan kepada para murid semasa Dia hidup, ya memang Dia harus mati dan dikuburkan, tetapi Dia Juga akan Dibangkitkan. Dia tidak hanya sekadar berbicara, Dia membuktikannya. Dia benar-benar bangkit. Kubur itu menjadi kubur kosong, batu besar penutupnya telah terguling, tidak ada siapa-siapa lagi di dalamnya.
Namun para murid, maupun para perempuan yang ikut menyaksikan kematian Yesus, belum benar-benar menangkap apa maksud Yesus saat Dia berkata bahwa Dia harus mati dan dibangkitkan.
Melihat batu yang sudah terguling, masuk ke dalam melihat mayat Yesus sudah tidak ada di sana, mereka pun masih bingung, termangu-mangu.
Bahkan Maria Magdalena, melihat kubur kosong, tidak teringat akan Yesus bangkit, dia berpikir mayat Yesus dicuri orang, menambah kepanikannya.
Yohanes 20:2 Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan."
Lukas 24:1-7
24:1 tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. 2 Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, 3 dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. 4 Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. 5 Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? 6 Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, 7 yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga."
Apa relevansinya dalam kehidupan kita masa kini?
Sama halnya dengan kehidupan kerohanian kita. Jika belum memiliki pengenalan yang tepat dan benar akan Tuhan Yesus, maka kita akan melihat segala kejadian tidak mengenakkan, masalah, pergumulan, tantangan, menjadi sebuah jalan buntu. Kita mengadopsi pandangan pesimistis, yang melihat gelas setengah kosong.
Ini bisa juga terjadi ketika kita kehilangan sosok penting dalam kehidupan, terutama orang yang dikasihi seperti pasangan hidup, anak, orang tua, mentor rohani. Kita bisa jadi terus hidup di masa lalu, meratapi terus apa yang sudah terjadi.
Mau sampai kapan terus meratapi, seperti orang yang tidak berpengharapan? Tidak bisa bekerja dengan maksimal, prestasi menurun, tidak ada semangat, istilah kerennya tidak move on. Alasannya terlihat wajar, masuk akal, kehilangan sosok penting dan dikasihi, sehingga menjadi patah semangat.
Sama seperti para murid kala itu, bak ayam kehilangan induknya. Tetapi jika pola pikir pesimistis itu terus ada, pengenalan kita akan Tuhan Yesus kurang akurat, maka terkesan tidak ada bedanya Tuhan Yesus dengan pendiri agama lain, yang meninggal lalu menetap final di kuburan dan sudah selesai.
Tetapi kebangkitan Tuhan Yesus adalah fakta 100%, bukan dongeng. Dia hidup, bangkit dari kematian, seperti yang sudah dikatakan-Nya. Ini menunjukkan bahwa Dia adalah 100% Tuhan, Tuhan yang hidup dan benar.
1 Korintus 15:17-20 Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. 18 Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. 19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia. 20 Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
Jika kita sungguh-sungguh mengerti dan mengenal Tuhan Yesus dengan tepat dan benar, sesungguhnya Dia adalah Tuhan yang telah bangkit dari kematian, Tuhan yang hidup dan benar, maka kita akan menjadi pribadi yang berbeda sama sekali. Pola pikir kita benar-benar diperbaharui. Kebangkitan Yesus membawa kita:
- Dari tidak berpengharapan menjadi penuh pengharapan.
- Dari keputusasaan menjadi bergairah, punya masa depan.
- Dari kesedihan, tidak lagi berlarut dalam kesedihan, malah bisa bersukacita.
- Dari tidak memiliki semangat akan hidup menjadi bersemangat menyala-nyala.
2 Petrus 3:18 tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juru Selamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.
Jangan terus menatap kepada besarnya masalah yang dihadapi, jangan juga menatap kepada batu besar penutup kuburan yang memang sendiri tak mampu menggeser apalagi menggulingkannya, jangan lagi terus menatap kepada kuburan yang sebenarnya sudah kosong itu, jangan terus menatap kepada situasi kondisi.
Bila mata terus menatap kepada hal-hal demikian, kita bisa menjadi putus asa, kecewa, tak berdaya, namun sekali mendekat lalu menengadah ke atas, batu besar penutup kuburan telah terguling, kuburan telah kosong karena Tuhan Yesus telah bangkit dari kematian sesuai dengan yang telah dikatakan-Nya.
Markus 16:1-4 Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus. 2 Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur. 3 Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?" 4 Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang sangat besar itu sudah terguling.
Mazmur 121:1-2 Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? 2 Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
Kenalilah dengan tepat dan benar Tuhan Yesus, Dia telah bangkit, Dia Tuhan yang hidup dan benar, Dia senantiasa setia, mengasihi, peduli dan sedia menolong kita dalam menghadapi setiap tantangan, rintangan, masalah dan pergumulan hidup setiap kita. Menengadahlah, arahkan pandangan ke atas kepada Tuhan Yesus dan kita selalu siap menolong dan menyelamatkan kita dengan sempurna.
Selalu ada jalan bagi Dia. Saat satu pintu tertutup, Dia pasti akan membuka pintu lainnya. Saat tidak ada pintu yang terbuka, Dia membukakan jendela. Tidak ada pintu dan jendela, langit-langit pun akan dibuka-Nya. Jalan-Nya sangat tidak terselami dan tidak terduga. Bagi Yesus, tidak ada yang sukar, tidak ada yang mustahil.
Kuasa kebangkitan Yesus menghasilkan terobosan dalam pengenalan kita akan Dia.
2. Terobosan dalam Menghadapi Masa Depan
Para murid yang karena kurang mengenal Yesus dengan tepat dan benar atau mengenal dengan tidak akurat, maka ketika Yesus mati, mereka benar-benar seperti 'mati' juga. Mati harapan, mati iman.
Secara jasmani masih hidup, masih bekerja, masih beraktivitas, tetapi mereka hanya sekadar menjalani saja.
Bisa jadi mereka merasa tidak ada kepastian untuk masa depan, semuanya tampak suram, bagaikan langit menjadi gelap di hari kematian Yesus.
Karena salah berpikir bahwa Yesus sudah mati berarti tamat segalanya, maka para murid memilih jalannya sendiri-sendiri. Mereka berpikir sudah tidak ada lagi guru, tidak ada mentor yang membimbing, menuntun, mengarahkan dan mengajar, jadi mereka mengambil keputusan sendiri.
Hal ini tercermin dari ketika Yesus dikuburkan, para murid menyadari kehidupan masih harus diteruskan sedangkan mereka sudah kehilangan pegangan dan kehilangan arah maka mereka kembali ke kehidupan lama, ke satu-satunya profesi yang mereka tekuni sebelumnya yaitu nelayan. Namun dalam kenyataan, mereka tidak menangkap apa-apa. Tidak ada keberhasilan, karena memang bukan itu tujuan hidup yang Tuhan tetapkan untuk mereka.
Yohanes 21:2-3 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
Beda halnya jika sudah menerima dan mengalami terobosan dalam pengenalan yang benar akan Tuhan Yesus, bahwa Dia sudah bangkit seperti yang dikatakan-Nya, apa yang difirmankan-Nya ya dan amin, bahwa masa depan terjamin di dalam Dia, maka seharusnya mereka tidak akan lagi menjalani hidup dengan biasa-biasa saja apalagi menyimpang hingga kembali ke kehidupan dan profesi yang lama demi mengejar masa depan. Padahal Tuhan Yesus sudah membuat rancangan yang luar biasa untuk masa depan mereka.
Setelah bangkit dari antara orang mati, Tuhan Yesus menampakkan diri kepada mereka baik secara kolektif maupun personal, menguatkan hati dan iman mereka akan fakta bahwa Dia telah bangkit, Dia hidup, agar mereka dipulihkan dan mengenal Dia sebagai Tuhan yang hidup dan benar.
Setelah Petrus dipulihkan, dipenuhi Roh Kudus, lalu menjadi hamba dan alat Tuhan yang ajaib dan heran. Sekali Petrus berkhotbah 3.000 orang bertobat. Dia yang menyangkal Yesus, yang hidupnya seolah-olah tidak berpengharapan, namun sekali dipulihkan, dia menginjil, rela mati demi Injil, menurut sejarah dia rela disalib terbalik karena dia menganggap dirinya tidak layak mati disalib layaknya Tuhan Yesus.
Rasul Paulus yang memang bukan termasuk salah seorang dari 12 murid, tetapi dia juga akhirnya memiliki pengenalan yang akurat akan Kristus, dia meninggalkan pola pikirnya yang lama. Bahkan semua hal-hal yang dulu dia banggakan, dianggapnya tidak berharga jika dibandingkan dengan pengenalan akan Yesus.
Filipi 3:7-8 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. 8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
Filipi 3:10-11 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,11 supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
Karena Paulus tahu ada pengharapan karena Yesus telah bangkit, maka masa depan pun pasti ada, visi misi hidupnya diperbaharui dan dipulihkan kembali.
Dia maksimal beritakan Injil ke banyak tempat termasuk sampai di Asia, benua tempat kita sekarang tinggal.
Kita pun juga bisa demikian, jika benar-benar menerima dan mengalami terobosan dalam pengenalan akan Tuhan Yesus, maka kita akan berpikir yang positif terkait masa depan. Kita tahu kepada siapa kita percaya yaitu Tuhan Yesus yang hidup dan benar, Tuhan yang telah bangkit dari kematian, maka kita tidak akan lagi menjalani kehidupan dengan pola pikir yang salah.
Masa depan kita sungguh ada, harapan kita tidak akan hilang, tidak akan ada kebuntuan karena ketika tidak ada jalan ada Tuhan Yesus membukakan jalan.
Kita tidak akan memilih jalan sendiri atau memutuskan apa yang menjadi masa depan kita, karena menyadari tanpa dituntun Tuhan, kita bisa salah jalan, bisa kembali ke kehidupan lama, malah bisa menjadi murtad.
2 Timotius 1:12b karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
Amsal 23:18 Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.
Sesungguhnya kita akan dituntun-Nya menuju kemenangan demi kemenangan. Dia sudah mengalahkan musuh terbesar yang paling ditakuti manusia yaitu maut, tidak ada yang tidak bisa dikalahkan bersama Dia, kita pun dijadikan-Nya lebih dari pemenang (overcomer)
1 Korintus 15:55 Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
Roma 8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Sekalipun banyak yang meramalkan masa depan suram, banyak tantangan, rintangan, kesukaran, masalah dan ancaman, namun dikarenakan kita mengenal, percaya dan mengandalkan Tuhan Yesus yang hidup dan benar, kita harus tenang dan yakin teguh bahwa Dia Tuhan yang akan memegang kita dengan tangan kanan-Nya yang membawa kemenangan.
Yesaya 41:10 Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
Karena itu, jangan izinkan karakter pesimis dan negatif menguasai dan mempengaruhi hati dan pikiran hingga dalam menyikapi masa depan, kita tidak memiliki keyakinan diri sebaliknya meragukan diri dalam menyongsong masa depan.
Karena Tuhan Yesus adalah Tuhan yang hidup dan benar, kita memiliki masa depan yang pasti dan jangan lagi meragukan kasih dan kesetiaan-Nya yang akan memberikan kita masa depan yang ceria dan bahagia dengan segala perkara indah berwarna-warni hingga membuat semua insan terpesona.
Jangan sampai ingin mengundurkan diri dari mengiring, percaya, menaati pimpinan Tuhan Yesus yang hidup dan benar. Dia hidup, mengasihi, setia dan menyertai kita menyongsong masa depan yang luar biasa. Tetaplah setia berada di atas jalur hidup yang telah ditentukan sesuai kehendak-Nya bagi kita.
Percayalah bahwa di dalam Tuhan Yesus, masa depan kita sungguh ada dan harapan kita tak akan hilang.
3. Terobosan dalam Panggilan Dan Misi Hidup
Setelah menerima dan mengalami terobosan pengenalan yang tepat dan benar akan Yesus, pasti akan memiliki terobosan dalam menghadapi masa depan, dengan demikian kita pun akan menerima terobosan dalam panggilan dan misi hidup. Jika sebaliknya yang terjadi, kita bisa kehilangan fokus dan tujuan hidup.
Kita bisa kehilangan panggilan dan misi dari Tuhan bagi hidup setiap kita.
Markus 16:5 Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan. Mereka pun sangat terkejut, 6 tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: "Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia. 7 Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu." 8 Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapa pun juga karena takut. Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.
Setelah Yesus bangkit, malaikat menyatakan diri kepada Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus bahwa Yesus telah bangkit dan selanjutnya malaikat menyampaikan pesan Tuhan agar mereka pergi memberitahukan perihal kebangkitan Tuhan Yesus kepada para murid termasuk Petrus bahkan pesan Yesus yang telah bangkit akan untuk reuni dan menyatakan diri kepada mereka di Galilea.
Ketika para murid gusar, gelisah dan takut bahkan terpencar sehubungan dengan penangkapan, penyaliban, dan penguburan Yesus, situasi dan kondisi para murid sungguh memprihatinkan, apalagi yang kembali ke profesi lama mereka.
Dalam keadaan demikian, sangat mungkin mereka telah melupakan dan hilang dari benak hati dan pikiran mengenai panggilan dan misi hidup yang telah Tuhan Yesus katakan kepada mereka ketika mengawali dan menjalani kehidupan sebagai murid-murid Yesus.
Mereka mendapat kehormatan prima, kesempatan istimewa jika terpilih, terpanggil, diajar dan dilIbatkan untuk misi penyelamatan dan pemulihan hidup manusia.
Namun seiring dengan peristiwa yang tak terelakkan untuk digenapi atas Yesus dengan ditangkap, disalibkan, mati dan dikuburkan, sewajarnya secara manusiawi mereka hilang panggilan dan misi hidupnya.
Oleh karena itu, peristiwa dan berita kebangkitan Yesus sungguh merupakan suatu teguran keras bagi mereka apalagi yang meragukan perkataan-Nya mengenai kebangkitan.
Mereka ditantang untuk serius menyikapi terobosan yang harus terjadi dalam diri agar tidak tertipu si jahat, lalai, lengah atas kewajiban yang harus diemban.
Mulai dari kedua wanita Maria yang mula pertama memasuki kubur kosong dengan messenger malaikat yang tidak hanya memberi konfirmasi kebangkitan Yesus, juga menyampaikan pesan, amanat agar memberitakan kabar kebangkitan Yesus kepada para murid dan dari sana tersebar hingga ke seluruh dunia.
Terobosan dalam panggilan dan misi hidup, diteguhkan dengan reuni di Galilea karena Yesus akan ada mendahului mereka di Galilea yaitu wilayah yang banyak kali Yesus dan murid-murid-Nya pernah ada, melayani dan mukjizat banyak terjadi di sana.
Panggilan hidup yang telah pudar, misi hidup yang telah terlupakan, melalui kebangkitan Yesus dipulihkan.
Demikian juga dengan kita sebagai umat percaya, mungkin saat ini sedang tidak bersemangat melayani Tuhan, tidak terbeban untuk mengabarkan Injil Yesus Kristus yang dapat menyelamatkan, tidak lagi rela membayar harga lebih dalam menjalankan misi hidup diberkati untuk menjadi berkat, diselamatkan untuk membawa keselamatan, disembuhkan untuk mendoakan kesembuhan dan dipulihkan untuk meyakinkan orang agar dipulihkan Tuhan.
Panggilan Tuhan dan itu juga merupakan misi hidup atas umat percaya adalah:
Haruslah dengan penuh keyakinan, rela bayar harga dan setia untuk memberitakan Injil keselamatan yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus dengan mati dikayu salib, dikuburkan dan dibangkitkan dari antara orang mati.
Yesus Kristus adalah Tuhan, Juruselamat dunia, Dia Tuhan yang hidup dan benar, Dia setia, Dia mengasihi, Dia senantiasa menyertai kita sampai pada akhir zaman.
Matius 28:19-20 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
- Because He lives, I can face tomorrow (Sebab Dia hidup, aku bisa menghadapi hari esok)
- Because He lives, all fear is gone. (Sebab Dia hidup, semua ketakutan pun sirna)
- Because I know He holds the future. (Karena aku tahu Dia pegang masa depan)
- And life is worth the living just because He lives. (Hidup jadi berarti, sebab Dia hidup)
Sumber: Kementerian Agama (Kemenag) RI
Khotbah 3: Kebangkitan Yesus Kristus Memberikan Keselamatan Total
Markus 16: 1-6
Pendahuluan
Dari tahun ke tahun, kita selalu merayakan paskah yaitu hari kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Namun di pagi hari ini, saya ingin kita semua tidak sekedar memperingati tetapi kita rindu menghayati, menghidupi mengalami kuasa kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Mengapa? Penyebab kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus adalah tumpuan dasar iman orang percaya. Seluruh perjalanan iman, ibadah yang kita lakukan, persembahan yang kita berikan, dan pelayanan yang kita kerjakan menjadi berarti karena kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Tidak ada kebangkitan tanpa kematian, tetapi kematian tanpa kebangkitan adalah kesia-sian.
Apalah artinya Tuhan Yesus mati di atas kayu salib tetapi tidak hidup kembali? Di dunia ini terdapat banyak tokoh besar, para pemimpin agama, ada rasul, bahkan ada nabi-nabi, namun mereka telah mati dan tidak pernah bangkit kembali hanya Tuhan Yesus, satu-satunya yang telah mati dan bangkit kembali pada hari yang ketiga.
Mengapa Tuhan Yesus harus bangkit dari kematian?
Sebab Kebangkitan Yesus memberikan keselamatan secara total.
Firman Allah berfirman: Roma 6:23 Sebab upah dosa adalah maut; tetapi karunia Allah adalah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Akibat dosa semua manusia berada di bawah ancaman hukuman kematian terutama kematian kekal yaitu api neraka. Dengan segala upaya yang dilakukan manusia, mustahil manusia dapat melepaskan diri dari hukuman kekal, sebab untuk melepaskan manusia dari hukuman kekal harus ada seseorang yang berani mengorbankan dirinya membayar harga tebusan yaitu mengalami kematian. Mungkin ada banyak orang yang berani mati demi masuk sorga, tapi sayangnya tidak ada yang memenuhi syarat menjadi korban tebusan bagi dosa manusia, karena semua orang telah berdosa. Manusia yang berdosa tidak bisa ditebus oleh manusia yang berdosa. Manusia yang berdosa hanya bisa ditebus oleh pribadi yang tidak berdosa yaitu TUHAN YESUS sendiri.
Di atas kayu salib Tuhan Yesus membayar harga tebusan bagi dosa manusia. Dengan membawa darah-Nya sendiri, IA masuk ke ruang maha kudus mempersembahan darah-Nya kepada Bapa di sorga, sehingga manusia mengalami pengampunan dan menerima keselamatan kekal.
Pertanyaannya?
Apakah kematian Tuhan Yesus Kristus di atas kayu salib cukup untuk memberikan pengampunan atas dosa manusia? TIDAK! Pengampunan dosa datang ketika Yesus mati di atas kayu salib, lalu bangkit dari kematian. Kalau memaafkan dosa bertumpuk hanya kepada kematian di salib, maka sepanjang sejarah ada banyak orang yang telah mengalami kematian dengan cara di salib, tetapi kematian mereka tidak dapat menebus dosa, karena mereka semua telah mati dan tidak bangkit lagi. Tetapi Yesus, IA mati di salib dan bangkit dari kematian.
Tanpa Kebangkitan Yesus Kristus, Tidak Ada Keselamatan
1 Korintus 15:17
Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.
Kematian Yesus membayar harga tebusan, oleh darah-Nya hutang dosa manusia telah dibayar lunas. Tetapi kebangkitan Yesus menyatakan kemenangan-NYA atas dosa dan maut. Oleh kebangkitan-NYA, Tuhan Yesus mengalahkan, menghancurkan kuasa maut/dosa.
Kalau diibaratkan seperti kalau kita membeli sebuah barang di toko. Saat kita membayar harga barang yang kita beli, barang tersebut belum sepenuhnya kita miliki sampai kita menerima barang tersebut dengan tangan kita. Inilah yang saya sebut: Kebangkitan Yesus Kristus memberikan keselamatan total.
1 Korintus 15:55
"Hai maut di saat kemenanganmu? Hai maut, di saat sengatmu?"
Tanda-tanda orang yang mengalami keselamatan total.
1. Hidup Sebagai Seorang Pemenang
1 Korintus 15:57
"Tetapi bersyukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita."
Kemenangan adalah harapan bagi semua orang. Setiap orang ingin mengalami kemenangan dalam menjalani pertempuran kehidupan. Namun sayangnya, banyak orang yang gagal menjadi pemenang karena mengandalkan kemampuan dan kekuatan dirinya sendiri. Sadarilah kemenangan hanya kita dapatkan saat kita menerima kemenangan Kristus. Tanpa menerima kemenangan dariNya kita tidak akan pernah keluar sebagai pemenang.
Dengan menerima kemenangan-NYA, maka kita menjadi LEBIH DARI PEMENANG.
Roma 8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mencintai kita.
Kunci kemenangan Kristus
Kunci kemenangan Kristus diperoleh melalui penyerahan total kepada Bapa . Di taman Getsemani, tiga kali IA berdoa agar cawan menderita dilakukan dari dirinya, tetapi Ia berkata: Jadilah kehendak-MU. Saat Ia menyerah kepada kehendak BapaNya di sanalah Bapa memberikan kekuatan dan kemampuan untuk menanggung dosa seluruh umat manusia.
Jika kita ingin mengalami kemenangan belajarlah seperti Kristus yaitu menyerah kepada Tuhan. Biarkan Tuhan yang bekerja di dalam kita dan melalui kita. Seperti kata Paulus dalam Filipi 4:13 - Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan padaku.
Mengampuni itu sulit, tapi kalau kita di dalam DIA, bisa tidak?
Memberi susah atau mudah? Kalau ada di dalam Tuhan tidak bisa?
Mengasihi orang yang menyakiti, memfitnah, merugikan, mudah atau susah?
Jadilah Pemenang!
Yang tidak hanya mampu mengalahkan lawannya, tetapi terutama mampu mengalahkan dirinya sendiri.
Yang tetap mengampuni, meski berulang kali disakiti.
Yang tetap sayang, meski selalu dilukai.
Yang selalu memberi, meski tak selalu dimaafkan.
Yang selalu mengantarkan, walau selalu dibenci.
Yang tetap rendah hati, meski berada di posisi yang tinggi.
2. Hidup Dalam Kebenaran
1 Petrus 2:24
"Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh."
Bukti bahwa kita telah menerima keselamatan total adalah mengalami perubahan hidup, karena tujuan kematian dan kebangkitan-NYA adalah memindahkan kita dari dosa ke kehidupan yang kekal.
Kisah-kisah di alkitab menunjukkan kehidupan orang-orang yang menerima keselamatan total selamanya hidup dalam kebenaran.
- Zakhesus, Wanita Samaria, Paulus, Murid-murid, dll
Roma 6:17, 18,
Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
3. Hidup dalam pengharapan
Kematian Tuhan Yesus membuat para murid-Nya kehilangan harapan. Selama bersama Yesus, mereka melihat dan mengalami berbagai mujizat yang dilakukan-Nya. Orang sakit yang diramalkan, yang kerasukan setan dibiarkan, badai dibuat tenang, saat orang-orang kelaparan Dia beri makan, bahkan yang matipun dibangkitkan. Melihat apa yang Tuhan kerjakan, hal ini memberikan harapan mereka akan masa depan. Mereka melihat masa depan yang cerah. Tetapi sekarang, semua sirna, hilang seiring kematian-NYA. Itulah alasannya murid-muridNya tercerai-berai, ada yang kembali ke asalnya, ada pula yang kembali melakukan pekerjaan lamanya.
Syukur kepada Tuhan berita kebangkitan-Nya telah membangkitkan harapan mereka yang telah hilang. Yesus hidup, Dia bangkit dari kematian untuk memberikan harapan masa depan.
Roma 6:9
"Karena kita tahu, bahwa Kristus, setelah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berdaya lagi atas Dia."
Penutup
Tuhan Yesus telah mati untuk menebus dosa kita, namun bangkit kembali pada hari ketiga. DIA hidup, DIA tidak mati selamanya. Ketahuilah, karena Yesus hidup, maka Dia tahu apa yang kita perlukan. Sebab Yesus hidup, DIA mengerti yang kita alami. Mata-Nya memperhatikan kita, tangan-Nya kuat membantu kita dan telinga mendengarkan seru doa kita. Tuhan melayani
Sumber: Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdi) Mahanaim Tegal
Baca juga: Pesan dan Tema Paskah 2025 Resmi dari PGI |
Khotbah 4: Makna Penting Dari Kristus Menampakkan Diri Kepada Manusia Setelah Kebangkitan-Nya
Di dalam Injil, ditulis: "Dan saat mereka bercakap-cakap, Yesus berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: 'Damai sejahtera bagi engkau sekalian!' Tetapi mereka terkejut dan takut, dan mengira bahwa mereka melihat hantu. Maka Dia berkata kepada mereka: 'Kenapa kalian takut? Dan kenapa ada kebimbangan di hati kalian? Lihatlah tangan dan kaki-Ku, inilah Aku: rabalah Aku, dan lihatlah, karena hantu tidak memiliki daging dan tulang, sebagaimana yang engkau lihat pada-Ku.' Sambil berkata demikian, Dia menunjukkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan karena mereka tidak percaya juga ataupun bergirang, tetapi masih heran, Dia berkata kepada mereka: 'Apakah ada daging di sini?' Dan mereka memberi-Nya ikan panggang, dan madu. Dan Dia mengambilnya dan makan di depan mereka" (Lukas 24:36-43)
Setiap kali aku membaca ayat ini, aku merasa iri kepada Petrus, Yohanes, dan yang lain. Ketika Yesus melakukan pekerjaan-Nya di Yudea, Dia selalu bersama para murid-Nya siang dan malam dan, setelah Dia bangkit, Dia memerhatikan mereka persis seperti dilakukan-Nya sebelumnya, dan Dia menampakkan diri kepada mereka, menjelaskan Kitab Suci kepada mereka dan memberi mereka pengajaran.
Petrus dan yang lain-lain beruntung karena telah dipilih oleh Tuhan untuk menjadi murid-murid-Nya dan mereka bisa mendengar pengajaran Tuhan Yesus dengan mata kepala mereka sendiri-mereka begitu diberkati! Aku membaca firman Tuhan, dan aku menjadi memahami bahwa kehendak Tuhan Yesus sesungguhnya ada di balik penampakan-Nya kepada manusia setelah kebangkitan-Nya, dan bahwa perbuatan ini semakin merangkum kemahakuasaan dan hikmat Tuhan.
Aku benar-benar memahami bahwa penampakan Tuhan Yesus kepada manusia setelah kebangkitan-Nya sungguh begitu bermakna!
Firman Tuhan mengatakan: "Hal pertama yang dilakukan oleh Tuhan Yesus setelah kebangkitan-Nya adalah mengizinkan setiap orang untuk melihat-Nya, menegaskan bahwa Dia ada, dan menegaskan fakta tentang kebangkitan-Nya. Selain itu, tindakan ini memulihkan hubungan-Nya dengan orang-orang kembali seperti ketika Dia bekerja dalam daging, ketika Dia adalah Kristus yang dapat mereka lihat dan sentuh. Salah satu hasil dari tindakan ini adalah orang-orang tidak lagi ragu sedikit pun bahwa Tuhan Yesus telah bangkit dari kematian setelah disalibkan, dan mereka juga tidak memiliki keraguan terhadap pekerjaan Tuhan Yesus untuk menebus umat manusia. Dan hasil lainnya adalah fakta bahwa melalui penampakan Tuhan Yesus kepada orang-orang setelah kebangkitan-Nya dan dengan membiarkan orang melihat dan menyentuh-Nya, Dia dengan tegas mengokohkan umat manusia pada Zaman Kasih Karunia, memastikan bahwa, sejak saat itu dan seterusnya, manusia tidak akan kembali ke zaman sebelumnya, yaitu Zaman Hukum Taurat, atas dasar dugaan mereka bahwa Tuhan Yesus telah 'menghilang' atau bahwa Dia telah 'pergi tanpa sepatah kata pun.' Dengan demikian, Dia memastikan bahwa mereka harus terus bergerak maju, mengikuti pengajaran Tuhan Yesus dan pekerjaan yang telah Dia lakukan. Dengan demikian, fase baru dalam pekerjaan di Zaman Kasih Karunia secara resmi dibuka, dan sejak saat itu, orang-orang yang telah hidup di bawah hukum Taurat secara resmi keluar dari hukum Taurat dan masuk ke dalam era yang baru, permulaan yang baru. Inilah berbagai segi makna penampakan Tuhan Yesus di hadapan umat manusia setelah kebangkitan" ("Pekerjaan Tuhan, Watak Tuhan, dan Tuhan itu Sendiri III" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").
Setelah membaca firman Tuhan, akhirnya aku memahami bahwa ada dua makna di balik penampakan Tuhan Yesus kepada manusia selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya. Yang pertama adalah bahwa Dia datang untuk menyampaikan kepada manusia bahwa Tuhan telah mengakhiri Zaman Hukum Taurat, dan bahwa Dia telah memulai Zaman Kasih Karunia dan akan menuntun umat manusia ke dalam era yang baru. Makna yang lain adalah bahwa Tuhan melakukan ini untuk memampukan orang menegaskan bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan Sendiri yang berinkarnasi, dan dengan demikian menguatkan iman mereka kepada Tuhan.
1. Tuhan Yesus Dibangkitkan dan Menampakkan Diri kepada Manusia untuk Menuntun Mereka ke dalam Era Baru dan Menetapkan Mereka dengan Kukuh di Zaman Kasih Karunia
Tuhan Yesus mengantar masuknya Zaman Kasih Karunia dan mengakhiri Zaman Hukum Taurat. Dia menyampaikan jalan untuk "Bertobatlah engkau: karena Kerajaan Surga sudah dekat" (Matius 4:17), dan mengadakan banyak mukjizat, seperti menyembuhkan orang sakit, mengusir roh-roh jahat, membuat orang lumpuh berjalan dan orang buta melihat, dan seterusnya, sehingga orang dapat menikmati kasih karunia berlimpah yang datang dari Tuhan. Namun, orang pada waktu itu tidak tahu tentang pekerjaan Tuhan, dan mereka tidak memiliki pemahaman sejati bahwa Yesus adalah inkarnasi Tuhan. Ketika Tuhan Yesus disalibkan, orang sama sekali tidak sadar bahwa ini menandakan Tuhan telah mengakhiri pekerjaan penebusan, dan sebaliknya mereka jatuh ke dalam sikap negatif dan kelemahan. Orang mulai meragukan identitas Tuhan Yesus, dan beberapa bahkan kembali ke bait Tuhan dan mulai menjalankan hukum Perjanjian Lama. Dengan cara ini, orang masih berada dalam bahaya dijatuhi hukuman mati karena dosa mereka, dan pekerjaan yang Tuhan Yesus lakukan untuk menebus umat manusia masih separuh jalan. Tuhan Yesus menyelidiki lubuk terdalam hati manusia dan Dia memahami dengan amat baik kebutuhan mereka dan kelemahan mereka. Karenanya, setelah kebangkitan-Nya, Dia menampakkan diri dan berbicara pertama-tama kepada para murid-Nya, berhubungan secara nyata dengan mereka dan memampukan mereka untuk melihat bahwa Dia sudah benar-benar kembali dari kematian, dan bahwa Dia telah menyelesaikan pekerjaan-Nya untuk menebus umat manusia dan telah mengawali zaman baru. Sesudah itu, umat manusia meninggalkan hukum Taurat dan masuk ke dalam era baru-Zaman Kasih Karunia. Di bawah tuntunan pekerjaan dan firman Tuhan Yesus, orang mulai hidup sesuai dengan ajaran-ajaran-Nya, mereka memikul salib dan mengikuti Tuhan dan mereka mengikuti ajaran-Nya untuk "Pergilah ke seluruh dunia, dan beritakan Injil kepada semua makhluk" (Markus 16:15).
Demikianlah, mereka mulai menyebarkan injil kerajaan surgawi dan mereka menjadi saksi bagi nama Tuhan Yesus sehingga semua orang dapat menerimanya dan memperoleh keselamatan-Nya. Sekarang, injil Tuhan Yesus telah meluas ke segenap penjuru dunia dan ini sepenuhnya merupakan hasil dari penampakan Yesus kepada manusia setelah Dia kembali dari kematian. Dari sini, kita dapat melihat betapa berartinya penampakan-Nya kepada manusia setelah kebangkitan-Nya!
2. Penampakan Tuhan Yesus kepada Manusia setelah Kebangkitan-Nya Memampukan Mereka untuk Menegaskan bahwa Dia Adalah Inkarnasi Tuhan Sendiri, dan karenanya Menguatkan Iman Mereka kepada-Nya
Firman Tuhan mengatakan: "Selama masa Tuhan Yesus bekerja dalam daging, sebagian besar pengikut-Nya tidak bisa sepenuhnya memastikan identitas-Nya dan hal-hal yang Dia katakan. Ketika saat penyaliban-Nya semakin mendekat, sikap para pengikut-Nya adalah sikap yang memperhatikan. Kemudian, dari sejak Dia disalibkan sampai saat Dia dimasukkan ke dalam kubur, sikap orang-orang terhadap-Nya adalah kekecewaan. Selama waktu ini, hati orang-orang mulai berubah dari meragukan hal-hal yang Tuhan Yesus katakan selama waktu diri-Nya berada dalam daging menjadi menyangkal semua itu sama sekali. Kemudian, ketika Dia berjalan keluar dari kubur, dan menampakkan diri kepada orang-orang orang satu per satu, kebanyakan dari mereka yang melihat-Nya dengan mata kepala mereka sendiri atau mendengar berita tentang kebangkitan-Nya secara bertahap mengubah sikapnya dari sikap yang menyangkal menjadi sikap yang menyangsikan. Hanya setelah Tuhan Yesus membiarkan Tomas meletakkan tangannya di lambung-Nya, dan setelah Dia memecah-mecahkan roti dan memakannya di depan orang banyak setelah kebangkitan-Nya, dan setelah Dia makan ikan panggang di depan mereka, baru pada saat itulah mereka benar-benar menerima kenyataan bahwa Tuhan Yesus adalah Kristus dalam daging. Engkau dapat mengatakan bahwa seolah-olah tubuh spiritual yang memiliki darah dan daging yang berdiri di depan orang-orang itu, sedang membangunkan setiap orang dari mimpi: Anak Manusia yang berdiri di depan mereka adalah Dia yang telah ada sejak permulaan zaman. Dia memiliki wujud, serta daging dan tulang, dan Dia telah hidup dan makan bersama umat manusia untuk waktu yang panjang .... Pada saat ini, orang-orang merasa bahwa keberadaan-Nya begitu nyata, begitu luar biasa. Pada saat yang sama, mereka juga begitu bersukacita dan bahagia, dan dipenuhi dengan emosi. Penampakan kembali diri-Nya memungkinkan orang untuk benar-benar melihat kerendahhatian-Nya, merasakan kedekatan dan kasih sayang-Nya kepada umat manusia, dan merasakan betapa dalam Dia memikirkan tentang mereka. Pertemuan kembali yang singkat ini membuat orang-orang yang melihat Tuhan Yesus merasa seakan waktu yang panjang telah berlalu. Hati mereka yang tersesat, bingung, takut, gelisah, mendamba, dan mati rasa akhirnya menemukan penghiburan. Mereka tidak lagi merasa ragu-ragu atau kecewa, karena mereka merasa bahwa kini ada harapan dan sesuatu yang bisa mereka andalkan. Sang Anak Manusia yang berdiri di depan mereka akan mendukung mereka untuk selamanya; Dia akan menjadi menara yang kuat bagi mereka, tempat perlindungan mereka untuk selama-lamanya" ("Pekerjaan Tuhan, Watak Tuhan, dan Tuhan itu Sendiri III" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").
Firman Tuhan menjelaskan makna lain dari penampakan Tuhan Yesus kepada manusia setelah kebangkitan-Nya. Tuhan Yesus berinkarnasi di antara manusia dan melaksanakan pekerjaan-Nya selama tiga setengah tahun, dan banyak orang menerima keselamatan-Nya dan mengikuti Tuhan.
Namun demikian, kebanyakan orang tidak memiliki pemahaman yang benar bahwa Tuhan Yesus adalah Kristus dan bahwa Dia adalah Tuhan sendiri. Karena itu, ketika Tuhan Yesus akan disalibkan, mereka menyaksikan peristiwa-peristiwa yang terjadi dan hati mereka mulai ragu, lalu mereka bertanya pada diri mereka sendiri: Apakah Tuhan Yesus sungguh-sungguh Tuhan? Jika Dia adalah Kristus dan Tuhan sendiri, bagaimana Dia bisa ditangkap oleh penguasa Romawi, didera dan dihina oleh para serdadu dan lalu disalibkan? Terutama, ketika Yesus digantung di kayu salib, mereka benar-benar merasa kecewa kepada-Nya dan mereka mengingkari bahwa Dia adalah inkarnasi Tuhan sendiri dan menolak firman yang sudah disampaikan-Nya, dan alih-alih mempercayai bahwa Yesus akan mati seperti orang biasa dan bahwa Dia tidak mungkin selamat.
Tuhan Yesus tahu bahwa orang punya iman sekecil itu, bahwa mereka tidak mengenal Tuhan, dan terlebih lagi bahwa orang akan menjadi lemah dan sedih karena Dia sudah disalibkan. Karenanya, setelah Tuhan Yesus kembali dari kematian, Dia berhubungan dengan para murid-Nya dan berbicara kepada mereka, Dia menjelaskan kitab suci dan bersekutu dengan mereka, Dia makan dengan mereka, dan Dia membiarkan Tomas untuk menyentuh tangan-Nya dan lambung-Nya, dan seterusnya.
Dari firman yang Tuhan Yesus sampaikan serta perbuatan yang Dia kerjakan setelah kebangkitan-Nya, para murid-Nya menjadi yakin bahwa Yesus benar-benar telah dibangkitkan, dan mereka tahu bahwa Dia adalah Tuhan yang sama yang telah makan, tinggal, dan berbagi kehidupan dengan mereka sebelumnya, bahwa Dia adalah Tuhan yang sama yang telah berkhotbah kepada mereka, menyediakan bagi dan menuntun mereka, yang mengasihi mereka dengan cara yang sama seperti ditunjukkan-Nya sebelumnya, bahwa Dia memperhatikan mereka dan tidak meninggalkan mereka, dan bahwa Dia ada di sana dengan mereka.
Tuhan Yesus adalah inkarnasi Tuhan sendiri, Dia yang kekal, penopang abadi manusia, menara dan benteng perlindungan manusia yang kuat. Walaupun Tuhan Yesus sudah disalibkan, Dia adalah pemegang kunci kehidupan akhirat dan Dia punya kuasa untuk kembali pada kehidupan, sebab Dia adalah Tuhan sendiri yang unik ... Sejak saat itu, orang tidak lagi merasa hilang arah atau bingung dan mereka tidak lagi meragukan Tuhan Yesus, tetapi sebaliknya percaya dan mengandalkan Yesus dari lubuk hati mereka. Ini sepenuhnya adalah hasil dari Tuhan Yesus yang menampakkan diri kepada para murid-Nya dan berbicara dengan mereka setelah Dia kembali dari kematian.
Dari dua makna yang terkandung dalam penampakan Tuhan Yesus kepada manusia setelah kebangkitan-Nya, akhirnya aku menyadari bahwa Dia telah membangkitkan hati orang melalui cara Dia menampakkan diri kepada mereka dan Dia juga memampukan kita untuk mengalami perhatian dan kasih Tuhan bagi kita.
Perhatian dan kasih semacam ini bukan sekadar semacam legenda-perhatian dan kasih tersebut adalah fakta. Dari sini, kita dapat juga melihat bahwa Tuhan memandang kita sebagai kaum-Nya; Dia selalu bersama manusia dan tidak pernah meninggalkan kita, sebab Tuhan telah menciptakan kita untuk mendapatkan kita, dan Dia berharap bahwa kita akan mendengar firman-Nya, menaati-Nya dan menyembah-Nya sepenuhnya, dan menjadi sepikir dengan-Nya.
Karenanya, entah Tuhan Yesus melakukan pekerjaan-Nya dan menyampaikan firman-Nya dalam rupa manusia atau Dia menampakkan diri kepada manusia dalam Roh setelah kebangkitan-Nya, Dia selalu memberi perhatian kepada umat manusia, dan terutama Dia peduli kepada mereka yang mengikuti-Nya. Ini dikarenakan manusia tidak memiliki kemampuan untuk mengalahkan dosa, dan tanpa bimbingan Tuhan dan tanpa perbekalan kebenaran, manusia tidak mungkin mengatasi kerusakan mereka dan mencapai keselamatan Tuhan yang sejati.
Dalam kesalahpahaman kita, kita percaya bahwa Tuhan telah meninggalkan kita setelah Dia menyelesaikan pekerjaan penebusan dan bahwa Tuhan tidak lagi memerhatikan kita sesudahnya. Namun, kebenarannya tidaklah seperti yang kita bayangkan. Tuhan Yesus telah menyelesaikan pekerjaan-Nya untuk menebus umat manusia, tetapi Dia tidak meninggalkan manusia.
Dia masih bersama manusia, persis seperti yang sebelumnya dilakukan-Nya, memerhatikan kita, memelihara kita dan membimbing kita; Tuhan Yesus adalah pertolongan dan penopang kita dalam kebutuhan kita, dan tidak peduli bagaimana Dia menampakkan diri kepada kita, Dia akan selalu beserta kita! Persis seperti difirmankan Tuhan: "Meskipun Tuhan Yesus telah bangkit, hati-Nya dan pekerjaan-Nya tidak meninggalkan umat manusia. Dengan menampakkan diri kepada orang-orang, Dia memberi tahu mereka bahwa berada dalam bentuk apa pun diri-Nya, Dia akan menemani manusia, berjalan bersama mereka, dan menyertai mereka kapan pun dan di mana pun. Dia mengatakan kepada mereka bahwa kapan pun dan di mana pun, Dia akan membekali dan menggembalakan mereka, membiarkan mereka melihat dan menyentuh-Nya, dan memastikan bahwa mereka tidak akan pernah lagi merasa tak berdaya. Tuhan Yesus juga ingin orang-orang tahu bahwa mereka tidak hidup di dunia ini sendirian. Umat manusia memiliki pemeliharaan Tuhan; Tuhan menyertai mereka. Mereka selalu dapat bersandar kepada Tuhan, dan Dia adalah keluarga bagi setiap pengikut-Nya. Dengan Tuhan sebagai sandaran, umat manusia tidak akan lagi kesepian atau tidak berdaya, dan mereka yang menerima-Nya sebagai korban penghapus dosa, mereka tidak akan lagi dibelenggu dalam dosa" ("Pekerjaan Tuhan, Watak Tuhan, dan Tuhan itu Sendiri III" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").
Kenyataannya, masing-masing dan setiap dari kita yang percaya pada Tuhan Yesus dapat melihat bahwa, dalam jalan kepercayaan kepada Tuhan, setiap kali kita menghadapi pencobaan seperti uang, ketenaran atau kekayaan, Tuhan melindungi kita dan memampukan kita untuk mengelak dan mengalahkan cobaan tersebut; setiap kali kita menghadapi kemunduran dan kegagalan, Tuhan membimbing kita dengan firman-Nya, Dia memberi kita iman dan kekuatan, yang menjadikan kita kuat; ketika kita menghadapi berbagai kesulitan dalam kehidupan kita, Tuhan selalu menolong kita saat dibutuhkan, membuka jalan keluar bagi kita; ketika ujian menimpa kita dan kita mengalami penderitaan, firman Tuhan pada waktunya menerangi dan membimbing kita, memampukan kita untuk memahami kehendak Tuhan dan bagi kita untuk merasakan damai sejahtera dan sukacita dalam roh kita ... Kita dapat benar-benar merasa bahwa Tuhan ada di sisi kita, membimbing dan menyertai kita setiap hari demi hari, memampukan kita untuk memahami kebenaran dan memahami kehendak-Nya ....
Aku begitu tergerak oleh kasih Tuhan, dan kini aku memahami lebih baik mengapa Tuhan Yesus menampakkan diri kepada manusia selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya, dengan makan di depan para Murid-Nya, menjelaskan kitab suci dan bersekutu dengan mereka, menetapkan banyak persyaratan atas mereka, dan seterusnya. Setiap hal yang Tuhan Yesus katakan atau lakukan berlimpah dengan perhatian dan kepedulian yang amat besar, serta semua perbuatan dan firman-Nya luar biasa bermakna. Dengan membaca firman Tuhan, kini aku memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai penampakan Yesus kepada manusia setelah kebangkitan-Nya. Syukur kepada Tuhan!
Sumber: Renungan Harian Katolik
Demikianlah khotbah tentang Paskah yang dapat dijadikan panduan sekaligus bahan renungan. Semoga bermanfaat, detikers!
(edr/alk)