Kronologi 10 Mahasiswa KKN UNG Hanyut di Sungai Bulawa hingga 3 Orang Tewas

Gorontalo

Kronologi 10 Mahasiswa KKN UNG Hanyut di Sungai Bulawa hingga 3 Orang Tewas

Apris Nawu - detikSulsel
Rabu, 16 Apr 2025 11:53 WIB
Tim SAR saat melakukan pencarian terhadap mahasiswa KKN UNG yang hanyut di sungai.
Foto: Tim SAR saat melakukan pencarian terhadap mahasiswa KKN UNG yang hanyut di sungai. (Dok. Istimewa)
Bone Bolango -

Universitas Negeri Gorontalo (UNG) mengungkap kronologi 10 mahasiswa hanyut di Sungai Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Korban hanyut setelah menerobos arus deras saat melakukan pemetaan sebagai program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UNG, Rosbin Pakaya mengatakan peristiwa bermula ketika 10 mahasiswa hendak melakukan pemetaan pada Selasa (15/4) sekitar pukul 10.00 Wita. Mereka merupakan mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Teknik Geologi.

"Pertama saya sampaikan bahwa mereka itu naik gunung itu dalam rangka pemetaan jam 10.00 pagi," ujar Rosbin Pakaya kepada detikcom, Rabu (16/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah dari lokasi, mahasiswa tersebut memutuskan untuk langsung kembali. Namun jalur yang dilalui sebelumnya rupanya sudah dialiri air yang deras sekitar pukul 16.00 Wita.

"Tiba-tiba pas mereka turun (gunung) itu ada air bah atau air besar yang tiba-tiba menghantam mereka sehingga dari 10 orang itu terpisah ada yang masih sempat singgah di batu ada yang memang langsung jatuh ke bawa," bebernya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan total 7 orang mahasiswa selamat dari kejadian tersebut. Namun tiga orang dilaporkan meninggal dunia.

"Sehingga ini yang meninggal (dunia) ini adalah 3 orang yang berjenis kelamin perempuan," ungkap Rosbin.

Sementara itu, Rektor UNG Eduart Wolok menyampaikan duka cita mendalam atas insiden yang menimpa mahasiswanya. Pihaknya mengimbau kepada mahasiswa KKN lain untuk berhati-hati.

"Saya mengimbau kepada seluruh mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN untuk selalu berhati-hati, waspada terhadap perubahan cuaca, dan tidak mengambil risiko yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Keselamatan mahasiswa adalah prioritas utama kami," imbuh Eduart.

Sebelumnya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KKP) Provinsi Gorontalo, Heriyanto memastikan seluruh korban sudah dievakuasi. Dia mencatat ada 7 korban yang selamat.

"Ada tiga korban mahasiswi meninggal dunia ditemukan tim SAR gabungan bernama Sri Magfirah Mamonto, Alfateha Ahmadi, Regina Malaka," ujar Heriyanto.

Sejumlah mahasiswa yang selamat mengalami luka-luka. Para korban dievakuasi ke rumah sakit.

"Ada 7 orang mahasiswa selamat sudah dievakuasi dan ada mahasiswa mengalami luka ringan dan berat dan sekarang tiga korban meninggal dunia dan luka sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Tombulilato," jelasnya.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads