Basarnas Makassar mengevakuasi tiga dokter inisial YA, WI dan AF yang tersesat hingga terjebak banjir saat menuju tempat wisata di Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Tiga dokter tersebut tersesat gegara mengikuti petunjuk arah dari aplikasi Google Maps.
Ketiga dokter tersebut terjebak banjir di Desa Belapungranga, Kecamatan Parangloe, Gowa pada Rabu (9/4) sekitar pukul 18.30 Wita. Ketiga dokter tersesat saat mencari jalur alternatif ke Malino.
"Jadi mereka mau wisata ke Malino. Kemudian karena tahu bahwa jalan ke sana agak lumayan padat carilah alternatif jalan lain di sana ditunjukkan lah sama Google Maps," kata Tim Basarnas Makassar Fajri Mursalim kepada detikSulsel, Kamis (10/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fajri mengatakan para dokter tersebut mengikuti rute dari Google Maps yang dianggap sebagai jalan pintas ke Malino. Namun, jalan tersebut ternyata tidak tembus dan justru membuat mereka terjebak banjir.
"Jadi di Google Maps ditunjukkan ada jalan yang dianggap jalan pintas menuju ke sana ah cuma jalan itu kan ndak tembus ternyata," terangnya.
Setelah para dokter tersebut menyadari jalan tidak tembus, mereka hendak memutar balik. Saat itu, air sungai tiba-tiba meluap sehingga kendaraan mereka tidak bisa tembus.
"Pada saat mereka mau kembali itu putar balik itu ternyata pada kondisi itu air sungai (meluap), ada sungai yang mereka lewati itu lumayan tinggi makanya mereka nda bisa tembus," jelasnya.
Ketiga dokter tersebut pun menunggu air sungai surut. Tak berselang lama datang dua warga yang dari kebunnya juga hendak menyeberang namun tidak bisa.
"Akhirnya setelah menunggu di situ ternyata ada juga dua warga yang ingin balik ke rumah dari kebunnya nah bertemulah di situ. Jadi mereka berlima itu tidak berani menyeberang demi kondisi keamanan toh," bebernya.
Fajri mengaku pihaknya kemudian menerima laporan permintaan evakuasi dari dokter tersebut. Proses evakuasi berjalan lancar karena titik koordinat kelima orang itu langsung diketahui.
"Kalau kronologis pencarian tidak terlalu rumit karena kan ada sinyal. Jadi mereka langsung hubungi Basarnas terus langsung kirimkan koordinat toh jadi cepat ditemukan," pungkasnya.
(hsr/sar)