.webp)
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Barru Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat angka kecelakaan selama Operasi Ketupat 2025 sebanyak 13 kasus. Satu orang dilaporkan meninggal dunia.
"Jumlah kecelakaan tahun lalu itu 25 kasus, MD (meninggal dunia) dua orang. Tahun ini kami berhasil menekan ada 13 laka 1 MD (meninggal dunia). Itu kasus selama pelaksanaan operasi ketupat," ungkap Kasat Lantas Polres Barru AKP Dayu Ari kepada detikSulsel, Kamis (10/4/2025).
AKP Dayu mengatakan jumlah angka kecelakaan seimbang antara pengendara roda dua dan empat. Dia mengungkapkan satu orang meninggal dunia yakni pemotor yang ditabrak ambulans.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang MD itu ditabrak ambulans warga Barru. Jumlah laka motor dan mobil itu balance (seimbang)," jelasnya.
Selama operasi ketupat, Satlantas Polres Barru melakukan pemantauan melalui dua pos pengamanan. Satu di Kecamatan Tanete Rilau dekat traffic light Pekkae dan di pos lantas.
"Kalau di Pekkae pengawasan kapolsek Tanete Rilau. Yang di pos lantas di bawah pengawasan saya," kata AKP Dayu.
Dia melanjutkan, sudah mengantisipasi masalah jalan berlubang melalui koordinasi dengan Balai Jalan. AKP Dayu menyebut kondisi arus lalu lintas ramai pengendara selama operasi ketupat.
"Masalah terkait lubang-lubang kita koordinasi dengan balai dan sudah melakukan tambal sulam," jelasnya.
"Jumlah pengendara artinya karena dampak operasi ketupat, mungkin mudik ya itu H-7 sama H+7 Lebaran yang paling ramai," sambung AKP Dayu.
Satlantas Polres Barru juga mencatat sebanyak 266 pelanggaran lalu lintas selama Operasi Ketupat 2025. Para pengendara ditilang melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Pelanggaran didominasi pemotor yang tak pakai helm.
(sar/ata)
