Seorang ibu hamil korban gempa Myanmar, Mathu Thu Lwin, berhasil dievakuasi setelah 2 hari tertimbun reruntuhan apartemen di Mandalay, Myanmar. Sedihnya, ibu hamil itu justru meninggal dunia tidak lama setelah tubuhnya berhasil dievakuasi dari puing apartemen.
Melansir detikNews yang mengutip AFP, Senin (31/3/2025), tim penyelamat mengevakuasi ibu hamil itu setelah melakukan amputasi pada kaki korban. Hanya saja, ibu yang malang itu memang tidak sadarkan diri setelah dikeluarkan dari reruntuhan kompleks apartemen Sky Villa Condominium yang hancur akibat gempa besar Myanmar pada hari Jumat (28/3).
Saat proses evakuasi, tim penyelamat China dan Myanmar menggunakan bor, gergaji mesin, dan gergaji putar untuk menembus beton yang menjebak wanita berusia 35 tahun tersebut. Hingga akhirnya wanita itu dibawa keluar setelah pukul 8 malam waktu setempat dan dokter memeriksanya, melakukan CPR di atas brankar, tetapi dia dinyatakan meninggal tak lama kemudian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mencoba segalanya untuk menyelamatkannya," kata salah satu tim medis, tetapi dia telah kehilangan terlalu banyak darah karena kakinya diamputasi untuk membebaskannya.
Ruang operasi darurat yang telah disiapkan di bangunan luar untuk menstabilkannya tidak digunakan. Kondominium Sky Villa merupakan salah satu bangunan yang paling parah terkena dampak gempa bermagnitudo 7,7 yang sejauh ini diketahui telah menewaskan sekitar 1.700 orang di Myanmar.
Gedung yang terdiri dari 12 lantai itu kini hanya tersisa enam lantai akibat gempa. Dinding berwarna hijau dari lantai kini bertengger di atas sisa-sisa lantai bawah yang hancur.
(hmw/ata)