Pakar Nilai PAN Sulsel Perlu Regenerasi Pemimpin Usai Kursi di DPRD Anjlok

Pakar Nilai PAN Sulsel Perlu Regenerasi Pemimpin Usai Kursi di DPRD Anjlok

Sahrul Alim - detikSulsel
Kamis, 20 Mar 2025 19:22 WIB
Ilustrasi bendera PAN.
Foto: Ilustrasi bendera PAN.
Makassar -

Perebutan kursi Ketua DPW PAN Sulawesi Selatan (Sulsel) melibatkan sejumlah kepala daerah dan ketua DPD di Sulsel termasuk petahana Ashabul Kahfi. Pengamat politik Universitas Hasanuddin Makassar, Sukri Tamma, menilai PAN Sulsel perlu regenerasi kepemimpinan usai kursi di DPRD Sulsel anjlok selama 3 periode dipimpin Ashabul Kahfi.

"Iya mestinya memang ini bahan evaluasi. Selain itu saya kira faktor regenerasi penting untuk menjadi perhatian agar membuka jalan bagi kader lain," ujar Sukri kepada detikSulsel, Kamis (20/3/2025).

Banyaknya pendaftar, kata Sukri, membuat DPP PAN akan mempertimbangkan adanya regenerasi. Apalagi kursi PAN di DPRD Sulsel anjlok dalam 3 periode terakhir yakni Pileg 2014 meraih 9 kursi, Pileg 2019 turun menjadi 7 kursi dan Pileg 2024 cuma 4 kursi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sepertinya masih fifty-fifty (DPP ganti Kahfi), tapi saya kira pertimbangan regenerasi akan jadi pertimbangan penting," katanya.

Sukri menilai regenerasi kepemimpinan di PAN Sulsel akan berdampak pada kesiapan partai menghadapi Pemilu 2029. Menurutnya, PAN Sulsel harus punya pemimpin yang mampu beradaptasi dengan dinamika politik yang terus berubah.

ADVERTISEMENT

"Sangat penting (regenerasi) karena tentu PAN ingin agar pemilu depan hasil yang mereka capai akan lebih baik dengan dinamika sistem dan masyarakat yang terus berubah, tentu PAN juga harus dapat terus menyesuaikan diri," jelasnya.

"Karena itu menurut saya PAN butuh leader yang dapat memastikan mereka mampu beradaptasi lebih baik lagi pada perkembangan kecenderungan dinamika sistem politik ke depannya," sambung Sukri.

Dari sejumlah nama yang mencuat, dua bupati disebut memiliki peluang besar. Sukri menilai Bupati Maros Chaidir Syam lebih diunggulkan dibanding Bupati Gowa Husniah Talenrang karena faktor pengalaman.

"Pak Chaidir Syam sedikit lebih diuntungkan dari sisi pengalaman dan rekam jejak di partai. Beliau pernah menjadi Wakil Ketua DPRD dan Ketua DPRD. Sementara Ibu Husniah masih baru," kata Sukri.

Namun, Sukri juga menekankan pentingnya sosok yang dapat diterima internal partai dan mampu membangun komunikasi dengan pihak luar. Ia menyebut Ashabul Kahfi selama ini dianggap sebagai tokoh yang kuat dalam aspek tersebut, sehingga penggantinya harus mampu memainkan peran yang sama.

"Selama ini Pak Ashabul Kahfi di situ, dia dianggap tokoh yang kuat sehingga komunikasi ke dalam dan keluar itu bagus. Jadi kalau bukan beliau (Ashabul Kahfi) lagi yang dipilih, penggantinya minimal harus memainkan peran itu," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 10 kader mendaftar sebagai calon ketua dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) DPW PAN Sulsel. Dua di antaranya merupakan bupati dan satu wakil bupati.

"Sampai pendaftaran ditutup tadi malam, sebanyak 10 calon formatur mendaftar," ujar Ketua Panitia Muswil PAN Sulsel Irfan AB kepada detikSulsel, Selasa (18/3).

Berikut daftar 10 Calon Ketua DPW PAN Sulsel:

1. Ketua DPW PAN Sulsel Ashabul Kahfi.
2. Bupati/Ketua PAN Gowa Husniah Talenrang
3. Bupati/Ketua PAN Maros Chaidir Syam
4. Wakil Bupati/Ketua PAN Bulukumba Edy Manaf
5. Sekretaris DPW PAN Sulsel Jamaluddin Jafar
6. Wakil Ketua PAN Sulsel Usman Lonta
7. Ketua Bappilu PAN Sulsel Irfan AB
8. Ketua DPD PAN Pinrang Andi Patoppoi
9. Ketua DPD PAN Takalar Siradjuddin Kamil
10. Kader PAN Sulsel Jabal Nur.




(hsr/hsr)

Hide Ads