Tanggal 7 Maret Memperingati Apa? Ada 4 Momen Penting dan Menarik

#RamadanJadiMudah by BSI

Tanggal 7 Maret Memperingati Apa? Ada 4 Momen Penting dan Menarik

Rada Dhe Anggel - detikSulsel
Jumat, 07 Mar 2025 05:01 WIB
Ilustrasi kalender meja atau kalender duduk
Ilustrasi kalender (Foto: Freepik/stockgiu)
Mamuju -

Tanggal 7 Maret 2025 ditandai sebagai hari peringatan sejumlah momen penting. Lantas tanggal 7 Maret memperingati hari apa saja?

7 Maret 2025 jatuh pada hari Jumat dalam kalender Masehi. Di Indonesia, tanggal ini diperingati sebagai Hari Pencabutan Mandat Kepemimpinan Soekarno.

Sementara itu, di skala global tanggal 7 Maret diperingati sebagai Hari Doa Sedunia. Sedangkan di belahan dunia lain, terdapat juga momen penting yang diperingati, di antaranya Hari Alexander Graham Bell di Kanada dan Hari Pendidikan Pidato dan Debat Nasional di Amerika Serikat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penasaran dengan sejarah dari masing-masing hari peringatan tersebut? Berikut detikSulsel telah menyajikan ulasan selengkapnya.

Hari Pencabutan Mandat Kepemimpinan Soekarno

Tanggal 7 Maret ditandai sebagai momen penting di Indonesia, yakni Hari Pencabutan Mandat Kepemimpinan Soekarno. Dikutip dari jurnal Universitas Islam Negeri Ar-Raniry yang berjudul "Proses Pemakzulan Presiden Soekarno oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Tahun 1967 Menurut Perspektif Fiqh Siyasah", peringatan ini diawali ketika Presiden Soekarno menyampaikan pidato pertanggungjawaban yang disampaikannya secara sukarela pada sidang umum ke-IV Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS).

ADVERTISEMENT

Menanggapi pidato yang disampaikan oleh Presiden pertama RI ini, MPRS kemudian mengeluarkan Ketetapan MPRS No.V/MPRS/1966. Ketetapan tersebut meminta Presiden Soekarno agar melengkapi pidato pertanggungjawabannya kepada MPRS, khususnya yang berkaitan dengan peristiwa G30S/PKI.

Namun, Presiden Soekarno menolak untuk memberikan pertanggungjawaban atas peristiwa G30S/PKI. Hal ini kemudian menyebabkan terjadinya demonstrasi besar-besaran yang menuntut pertanggungjawaban Soekarno di hadapan MPRS.

Menanggapi hal ini, Pimpinan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) maupun tokoh-tokoh masyarakat juga ikut berupaya untuk mencari jalan keluar atas situasi tersebut. Namun upaya-upaya tersebut ternyata tidak berhasil.

Setelah gagalnya berbagai upaya yang dilakukan, pimpinan MPRS mengingatkan Soekarno agar memperhatikan dengan sungguh-sungguh kelengkapan laporan pertanggungjawaban sebab-sebab terjadinya peristiwa G30S/PKI. Akhirnya, untuk memenuhi desakan dari MPRS, presiden Soekarno menyampaikan surat perlengkapan pidato pertanggungjawabannya yang berjudul "Nawaksara" kepada pimpinan MPRS pada 10 Januari 1967.

Namun ketika menerima surat tersebut, MPRS berpendapat bahwa masih ada keraguan terhadap presiden Soekarno mengenai keharusannya memberikan pertanggungjawaban kepada MPRS sebagaimana amanat ketetapan MPRS No. V/MPRS/1966. Oleh karena itu, MPRS berpendapat bahwa presiden Soekarno telah lalai dalam memenuhi ketentuan-ketentuan konstitusional berdasarkan UUD 1945, Pasal 1 ayat (2), Pasal 4, serta Pasal 9 (mengenai sumpah jabatan Presiden Republik Indonesia).

Berdasarkan hal ini, Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR) meminta kepada MPRS untuk mengadakan sidang istimewa. Sidang tersebut paling lambat dilaksanakan pada bulan Maret.

Menindaklanjuti resolusi DPR-GR, pimpinan MPRS memutuskan untuk menyelenggarakan persidangan istimewa MPRS pada tanggal 7-11 Maret 1967. Pada sidang tersebut, MPRS mencabut kekuasaan Presiden Soekarno dan memberhentikannya dari jabatannya melalui TAP MPRS No. XXXIII/MPRS/1967.

Isi keputusan TAP MPRS No. XXXIII/MPRS/1967 tersebut adalah:

  • Ketetapan mencabut kekuasaan pemerintahan negara dari Presiden Soekarno;
  • Menarik kembali mandat MPRS dari Presiden Soekarno dengan segala kekuasaannya sesuai UUD 1945;
  • Mengangkat pengemban Tap Nomor IX/MPRS/1966 tentang Supersemar itu sebagai pejabat Presiden hingga terpilihnya Presiden menurut hasil pemilihan umum.

Hari Doa Sedunia

Hari Doa Sedunia dirayakan setiap hari Jumat pertama bulan Maret, yang tahun ini jatuh pada tanggal 7 Maret 2025. Peringatan ini bertujuan untuk mendorong para wanita yang beragama Kristen agar terlibat dalam doa pribadi dan memimpin doa bersama di dalam lembaga dan asosiasi misi mereka.

Melansir laman National Today, peringatan ini didasarkan ketika wanita Kristen di Amerika Serikat (AS) dan Kanada mulai terlibat dalam kegiatan kooperatif pada abad ke-19. Hal ini mereka lakukan untuk mendukung keterlibatan wanita dalam misi di seluruh dunia.

Pada tahun 1887, wanita Presbiterian menyerukan hari doa untuk misi di dalam negeri. Kemudian di tahun 1891 Baptis memulai hari doa untuk misi di luar negeri.

Tepat pada tahun 1897, para wanita dari enam denominasi akhirnya memulai hari doa bersama untuk misi di dalam negeri. Mereka secara bergantian turut berpartisipasi dalam menyelenggarakan kebaktian bersama.

Beberapa tahun berselang, tepatnya di tahun 1912, akhirnya Dewan Wanita Misi Luar Negeri memutuskan bahwa harus ada hari doa bersama yang dirayakan di berbagai belahan dunia.

Hari Alexander Graham Bell di Kanada

Di Kanada, tanggal 7 Maret diperingati sebagai Hari Alexander Graham Bell. Peringatan ini diakui dalam undang-undang resmi legislatif di Nova Scotia, Kanada.

Alexander Graham Bell adalah seorang ilmuwan terkenal dan penemu telepon. Bell lahir pada tanggal 3 Maret 1847.

Ibu dan istri Alexander Graham Bell merupakan penyandang tuna rungu. Ibunya, Eliza Grace Symonds, dan istrinya, Mabel Gardiner Hubbar telah kehilangan pendengaran mereka akibat penyakit yang diderita sejak masa kecil.

Melihat hal tersebut, Bell kemudian bertekad untuk membantu orang tuna rungu melalui penemuannya, yakni sebuah telepon. Saat Bell sedang mengembangkan sistem telegraf (alat komunikasi jarak jauh yang mengirim pesan berupa kode), ia mendapat ide untuk mencoba mengirimkan suara melalui telegraf, sesuatu yang belum pernah dicoba orang sebelumnya.

Ide inilah yang kemudian melahirkan penemuan telepon. Pada tanggal 7 Maret, Bell kemudian mendapatkan hak paten untuk "mentransmisikan suara vokal atau suara lainnya melalui telegraf."

Tanggal tersebut kemudian dijadikan sebagai peringatan Hari Alexander Graham Bell yang dirayakan hingga saat ini.

Selain telepon, Bell juga dianggap sebagai penemu detektor logam dan pengembang Hydrodome, sebuah perahu yang memecahkan kecepatan laut dunia pada tahun 1919.

Hari Pendidikan Pidato dan Debat Nasional di Amerika Serikat

Selain Kanada, terdapat momen penting yang juga dirayakan pada tanggal 7 Maret di Amerika Serikat (AS). Peringatan tersebut adalah Hari Pendidikan Pidato dan Debat Nasional.

Sama seperti Hari Doa Sedunia, Hari Pendidikan Pidato dan Debat Nasional juga dirayakan setiap hari Jumat pertama bulan Maret, yang tahun ini jatuh pada tanggal 7 Maret 2025. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan siswa agar lebih baik ketika berbicara di depan umum dan berdebat.

Berbicara di depan umum dan debat sangat mendukung pertumbuhan intelektual sekaligus kepribadian anak-anak. Selain itu, kegiatan ini juga dapat mengasah keterampilan interpersonal dan intrapersonal mereka.

Dengan mengembangkan keterampilan pidato dan debat sejak dini juga dapat memberikan banyak manfaat bagi pelajar, baik di perguruan tinggi maupun dunia kerja di masa depan.

Untuk itu, National Speech and Debate Association (NSDA) kemudian menciptakan Hari Pendidikan Pidato dan Debat Nasional. NSDA merupakan organisasi antar-sekolah terbesar di AS yang melayani siswa sekolah menengah pertama dan atas, serta perguruan tinggi.

Nah, demikianlah ulasan sejarah dari sejumlah momen penting yang diperingati pada 7 Maret. Semoga menambah wawasan, detikers!




(edr/hsr)

Hide Ads