Ada berbagai peringatan momen penting setiap harinya di berbagai belahan dunia. Lantas tanggal 13 Februari 2025 ditandai sebagai peringatan apa saja?
Di Tanah Air, 13 Februari ditandai sebagai Hari Persatuan Farmasi Indonesia. Sementara di skala internasional terdapat peringatan Hari Radio Sedunia.
Penasaran dengan latar belakang dari kedua hari peringatan tersebut? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari Persatuan Farmasi Indonesia
Hari Persatuan Farmasi Indonesia diperingati pada tanggal 13 Februari setiap tahunnya. Hari ini merupakan peringatan terbentuknya Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).
Dinukil dari laman resmi PAFI, organisasi ini telah ada sejak diproklamasikannya Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. PAFI telah berjuang bersama semua golongan masyarakat untuk melenyapkan penjajahan.
PAFI juga menjadi salah satu potensi pembangunan sesuai fungsinya sebagai ahli farmasi. Di samping itu, organisasi ini tetap ikut serta mempertinggi taraf kesejahteraan umum, khususnya di bidang kesehatan masyarakat dan farmasi.
Pada tanggal 13 Februari 1946, organisasi ini pun dibentuk secara resmi dengan nama 'Persatuan Ahli Farmasi Indonesia'. PAFI kemudian menjadi organisasi yang bersifat kekaryaan dan pengabdian masyarakat.
Mengutip laman Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint Carolus, PAFI dibentuk oleh Bapak Zainal Abidin yang saat ini mewadahi profesi Asisten Apoteker (AA) di Indonesia. Adapun peringatannya menandakan perjuangan bangsa untuk memperbaiki dan menambah sumber daya manusia dari segi kualitas dan kuantitas di bidang farmasi.
Hari Radio Sedunia
Tanggal 13 Februari juga diperingati sebagai Hari Radio Sedunia. Hari peringatan ini pertama kali diumumkan oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNESCO).
Mengutip laman resmi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Hari Radio ini dinyatakan oleh UNESCO pertama kali pada tahun 2011. Kemudian diadopsi oleh Majelis Umum PBB dengan menerbitkan Resolusi bernomor A/RES/67/124 A-B yang menetapkan tanggal 13 Februari sebagai peringatan Hari Radio Sedunia secara internasional.
Latar belakang dari hari peringatan ini, yaitu mengingat radio sebagai media yang kuat untuk merayakan kemanusiaan dalam segala keragamannya. Radio merupakan platform untuk wacana demokratis.
Di tingkat global, radio tetap menjadi media yang paling banyak dikonsumsi. Kemampuan unik untuk menjangkau khalayak terluas ini menandakan radio dapat membentuk pengalaman keberagaman masyarakat.
Selain itu, radio menjadi media yang berbiaya rendah, secara khusus cocok untuk menjangkau masyarakat terpencil dan orang-orang yang rentan. Radio juga memainkan peran penting dalam komunikasi darurat dan bantuan bencana.
Menyadur laman UNESCO, pada peringatan Hari Radio Sedunia 2025 UNESCO mengusung tema "Radio and Climate Change" yang artinya "Radio dan Perubahan Iklim". Tema tersebut diusung oleh UNESCO lantaran tahun 2025 menandai tahun yang penting bagi perubahan iklim.
Hal ini juga sesuai dengan Perjanjian Paris, yakni jika manusia ingin membatasi pemanasan global hingga 1,5 °C, emisi gas rumah kaca harus mencapai puncaknya paling lambat tahun itu, sebelum mulai turun. Lantas apa hubungannya dengan radio?
Tema tersebut sebagai bentuk dukungan stasiun radio dalam liputan jurnalistik mengenai isu ini. UNESCO telah melakukan survei mencakup jurnalis tentang ancaman yang mereka hadapi saat meliput isu lingkungan. Hasilnya lebih dari 70% jurnalis yang disurvei mengatakan bahwa mereka telah diserang, diancam, atau ditekan.
Oleh karena itu, tema tersebut dinilai patut dibahas, bahwa pentingnya keselamatan bagi jurnalis yang memberi tahu publik tentang perubahan iklim. Termasuk tantangan yang mereka hadapi.
Nah, itulah dua perayaan penting yang diperingati pada tanggal 13 Februari 2025. Semoga bermanfaat!
(alk/hsr)