Banjir masih merendam dan melumpuhkan akses jalur darat di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Situasi ini mengakibatkan warga terpaksa menempuh perjalanan via laut menggunakan perahu untuk ke Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Situasi ini dialami salah satu anggota keluarga dari warga Maros bernama Azizah. Dia menceritakan bahwa keluarganya awalnya hendak ke Dermaga Paotere Makassar untuk menuju ke Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan pada Rabu (12/2) pagi.
"Mereka mau ke Kalimantan hadiri acara di Kalimantan di Tanah Bumbu. Tetapi kan banjir baru macet di Maros, jadi mereka melalui jalur laut dari dermaga Sabang ke Pelabuhan Paotere Makassar," ujar Azizah kepada wartawan, Rabu (12/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Azizah menuturkan, keluarganya menggunakan 2 unit kapal menuju Kalimantan. Kapal itu merupakan milik keluarganya sendiri.
"Kapal keluarga yang dipakai tadi. Ada dua kapal yang digunakan," tuturnya.
Setelah tiba di Pelabuhan Paotere, keluarganya menuju Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar untuk naik kapal ke Kalimantan Selatan. Azizah mengaku hal ini baru terjadi lantaran keluarganya biasanya hanya menggunakan akses darat ketika ke Makassar.
"Tadi itu tiket lautnya sekitar jam 1 siang. Yang berangkat itu 40 orang sekeluarga ke Kalimantan," ungkap Azizah.
Sebelumnya diberitakan, Jalan Trans Sulawesi di Kabupaten Maros masih macet parah hingga sore ini. Polisi kesulitan melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) lantaran jalur alternatif Maros-Makassar juga terputus imbas banjir.
"Belum ada (rekayasa lalin)," kata Kasubsi Penmas Polres Maros Ipda A. Marwan P. Afriadi kepada detikSulsel, Rabu (12/2).
Marwan mengatakan sejumlah jalur alternatif di Moncongloe dan Pattene juga tidak bisa dilalui kendaraan. Jalur tersebut masih terendam banjir sejak kemarin.
"Jalan alternatif tertutup banjir, belum bisa dilalui," ujarnya.
(sar/asm)