1 Pekerja Perusahaan Nikel di Morowali Tewas Tertimpa Gulungan Baja

Sulawesi Tengah

1 Pekerja Perusahaan Nikel di Morowali Tewas Tertimpa Gulungan Baja

Hafis Hamdan - detikSulsel
Kamis, 06 Feb 2025 14:19 WIB
pekerja tergeletak
Foto: Edi Wahyono
Morowali -

Seorang karyawan perusahaan nikel di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), bernama Eko Julisnain tewas usai tertimpa gulungan baja saat melakukan pengelasan. Tim Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Binwasnaker) Sulteng tengah melakukan investigasi kasus ini.

"Seorang pekerja menjadi korban akibat tertimpa gulungan baja saat sedang melakukan pengelasan," ujar pihak perusahaan, Dedy Kurniawan kepada wartawan, Kamis (6/2/2025).

Peristiwa tersebut terjadi di lokasi perusahaan di Morowali pada Rabu (5/2) sekitar pukul 20.45 Wita. Kejadian berawal saat korban dan rekannya mendapat tugas untuk memisahkan dan mengangkat gulungan baja berukuran 94x4 millimeter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu terdapat 4 buah gulungan baja yang harus dipisahkan. Gulungan nomor 4 telah selesai dikerjakan oleh pekerja lainnya dan sisanya dikerjakan oleh korban bersama rekannya.

"(Namun saat itu) rekan korban ini menyampaikan kepada korban, kalau dia mau salat malam. Meski hanya sendirian, korban tetap melanjutkan pekerjaan mengangkat gulungan yang dipindahkan pada posisi gulungan yang ke-4," katanya.

ADVERTISEMENT

Setelah gulungan baja berikutnya berdiri, korban mencoba untuk memotong plat dengan cara dilas. Namun gulungan baja tiba-tiba jatuh dan menimpa korban.

"Pada saat posisi gulungan ke-3 berdiri di posisi gulungan ke-4 dengan posisinya agak tegak lurus, korban mencoba memotong plat yang terjepit dengan posisi membelakangi gulungan nomor 3. Saat sisa baja putus dengan las, gulungan jatuh dan menimpa korban," jelasnya.

Dedy menyebut saat ini tim Binwasnaker Sulteng bekerja sama dengan tim safety perusahaan masih melakukan investigasi penyebab pasti kecelakaan kerja tersebut. Sementara jenazah korban telah dibawa ke rumah duka.

"Kami sepenuhnya menyerahkan ke tim Binwasnaker, supaya kita bisa ketahui dengan pasti apa penyebabnya," katanya.

Dia menambahkan pihak perusahaan akan bertanggung jawab atas kasus itu. Manajemen perusahaan disebut akan memberikan sepenuhnya hak-hak korban.

"Manajemen perusahaan juga memastikan, korban dan keluarga korban akan menerima hak-haknya sebagai pekerja," imbuhnya.




(hsr/sar)

Hide Ads