Heboh di media sosial sekuriti berinisial RM di Rumah Sakit Umum Aloei Saboe Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, diduga melakukan pungutan liar (pungli) usai memberikan karcis bekas ke pengunjung. Pihak rumah sakit membantah ada pungli terkait parkir.
Kepala Bidang Administrasi Umum dan Kepegawaian RSUD Aloei Saboe Mohammad Taufik Dungga membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan peristiwa itu terjadi pada Jumat (31/1) sekitar 05.30 Wita.
"Kalau itu saya tidak mengelak dan itu benar karcis bekas, itu sekuriti tidak tahu. Dan di situ sekuriti sempat kasih pulang uangnya," ujar Taufik kepada detikcom, Minggu (2/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan pihak rumah sakit memang menyediakan lahan parkir bagi setiap pengunjung. Selanjutnya, pengunjung dikenakan tarif Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
"Ini sudah sesuai regulasi yang ada ini retribusi. Semua pengendara yang masuk maupun keluar sudah disediakan itu ada parkiran khusus sudah dijaga keamanannya oleh petugas dan kalau masuk atau pulang harus pakai karcisnya," terangnya.
Taufik pun membantah isu yang berkembang bahwa sekuriti dalam video tersebut melakukan pungli. Dia menegaskan sekuriti memang bertugas menjaga dan memastikan keamanan di area rumah sakit.
"Kami sebagai pihak rumah sakit Aloei Saboe membantah hal ini tidak ada pungli. Kan mereka tugasnya untuk mengawasi seluruh keamanan di rumah sakit termasuk parkir," imbuhnya.
Di sisi lain, sekuriti dalam video tersebut diberikan sanksi lisan atas kelalaiannya memberikan karcis bekas. Sekuriti tersebut juga tidak lagi ditempatkan di loket pembayaran karcis.
"Hari ini sudah diberikan sanksi, saya tegur langsung perintahkan untuk tidak lagi menjaga parkir di sana," bebernya.
Sementara dalam video beredar, terlihat RM mengenakan topi dan baju berwarna kuning dengan lambang sekuriti di dalam pos jaga rumah sakit. Perekam video lalu menyampaikan bahwa karcis yang diberikan adalah bekas.
"Yang ente kasi karcis puntung (bekas) ini pungli. Ini kasus sudah berulang kali di sini kita dapat," kata perekam video.
(hsr/sar)