Kata Menaker hingga Pengusaha soal Usulan WFA Jelang Lebaran

Kata Menaker hingga Pengusaha soal Usulan WFA Jelang Lebaran

Tim detikFinance - detikSulsel
Minggu, 26 Jan 2025 11:00 WIB
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli. Foto: Kemnaker
Jakarta -

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengusulkan pemberlakuan work from anywhere (WFA) menjelang Lebaran Idul Fitri dan Hari Raya Nyepi 2025. Usulan tersebut kemudian ditanggapi oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli hingga kalangan pengusaha.

Diketahui, usulan WFA tersebut dimulai pada 24 hingga 27 Maret 2025. Yassierli mengaku usulan tersebut perlu didiskusikan dengan forum Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit Nasional yang terdiri dari unsur pemerintah, organisasi pengusaha, dan serikat pekerja/serikat buruh.

"Terkait hal-hal yang berkaitan dengan pekerja swasta akan kami bahas dulu di LKS Tripartit Nasional. Karena ini bagian dari dinamika ketenagakerjaan," ujar Yassierli dalam keterangan tertulis seperti dilansir dari detikFinance, Minggu (26/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata Pengusaha soal Usulan WFA

Usulan itu turut ditanggapi Ketua Apindo Bidang Ketenagakerjaan Bob Azam. Dia menilai kebijakan itu tidak bisa disamaratakan untuk semua karyawan sebab ada beberapa jenis pekerjaan yang tetap membutuhkan kehadiran fisik agar bisa menjalankan produksi.

"Mungkin harus dipikirkan untuk pabrik, services dan lain-lain yang butuh kehadiran fisik. Kita berharap logistik dan dunia usaha pada umumnya jangan sampai dirugikan dengan kebijakan ini atau menyebabkan ekonomi biaya tinggi," katanya saat dihubungi detikcom.

ADVERTISEMENT

Namun Bob menyebut kebijakan WFA mungkin saja dilakukan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kehadiran fisiknya tidak terlalu penting. Sementara itu, Ketua Bidang Ketenagakerjaan, Jamsos, dan K3 DPP APINDO DKI Jakarta, Nurjaman menyebut kebijakan WFA meminta pemerintah mengkaji ulang usulan tersebut.

Meski mengapresiasi Kemenhub yang mencanangkan WFH, Nurjaman meminta kalangan pengusaha diajak berbicara soal hal tersebut. Pasalnya Nurjaman menyebut beberapa sektor harus tetap berjalan melayani masyarakat.

"Tapi tidak mungkin tidak bisa disamaratakan untuk semua perusahaan, harus dikaji ulang, ajak dunia usaha untuk berbicara. Dan untuk sektor-sektortertentu itu tidak bisa dilakukan dengan hal tersebut, bahkan sektor tertentu harus tetap berjalan juga melayani masyarakat," tegasnya.

Usulan Menhub soal WFA

Dudy sebelumnya menyampaikan usulan tersebut dalam rapat kerja bersama dengan Komisi V DPR, Kamis 23 Januari 2025. Usulan tersebut disampaikan karena adanya momen dua hari besar yang berdekatan, yakni Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri.

Cuti bersama Hari Raya Nyepi jatuh pada 28 Maret 2025, sementara, cuti bersama Lebaran dimulai pada 30 Maret 2025. Melihat hal tersebut, Dudy menilai waktunya sangat berdekatan bagi stakeholders untuk dapat mengurai kepadatan lalu lintas.

"Kami melihat bahwa tanggal 28-30 Maret agak sedikit challenging mengingat punya 3 hari untuk mengurai para pemudik. Rasanya waktunya menantang, itu sebabnya, kami akan mengusulkan 24-27 Maret untuk diberlakukan work from anywhere atau WFA," kata Dudy, Kamis (23/1).




(asm/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads