Imlek Hari Raya Agama Apa? Ini Jawaban serta Makna Perayaannya

Imlek Hari Raya Agama Apa? Ini Jawaban serta Makna Perayaannya

Fatmawati Hamzading - detikSulsel
Sabtu, 25 Jan 2025 21:30 WIB
Ilustrasi Ucapan Selamat Imlek 2025.
Foto: Istimewa/ Unsplash.com
Makassar -

Imlek merupakan sebuah perayaan yang identik dengan masyarakat China. Selain, sebagai perayaan tahun baru, Imlek juga lekat dengan hari raya keagamaan.

Lantas Imlek hari raya agama apa?

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), imlek artinya penanggalan China berdasarkan peredaran bulan. Imlek juga didefinisikan sebagai perayaan Tahun Baru China yang jatuh pada tanggal satu, bulan pertama di awal tahun, berkaitan erat dengan pesta menyambut musim semi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merujuk pada pemaknaan tersebut, Imlek menjadi sebuah rujukan waktu. Selain itu, Imlek juga merupakan tradisi bagi masyarakat China.

Di sisi lain, ternyata Imlek juga menjadi sebuah hari besar keagamaan. Untuk mengetahui Imlek hari besar bagi agama apa, yuk simak informasi selengkapnya di bawah ini.

ADVERTISEMENT

Imlek Hari Raya Agama Apa?

Mengutip Jurnal Universitas Islam Jakarta yang berjudul "Perayaan tahun Baru Imlek dalam Masyarakat Tionghoa di Indonesia" oleh M Ikhsan Tanggok, Imlek merupakan salah satu perayaan dalam agama Konghucu. Pelaksanaan Tahun Baru Imlek masuk sebagai bagian dari ritual peribadatan agama Konghucu.

Umat Konghucu menganggapnya sebagi perayaan agama, karena di dalamnya berisi tentang nilai-nilai agama. Selain itu juga kerena Imlek dinilai ada kaitannya dengan sejarah Konghucu.

Perayaan Hari Raya Imlek Umat Konghucu

Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan hari yang sangat penting bagi umat Konghucu. Dilansir dari laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), rangkaian aktivitas persembahyangan yang dilakukan umat Konghucu, yaitu sebagai berikut:

Hari Persaudaraan

Seminggu sebelum Tahun Baru, umat Khonghucu diwajibkan untuk melakukan kegiatan sosial dengan cara berdana, yaitu memberikan berbagai kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, dan barang lainnya kepada mereka yang kurang mampu. Kegiatan ini dikenal dengan nama Hari Persaudaraan dan selalu jatuh pada tanggal 24 bulan ke-12 menurut kalender Kongzi Li.

Sembahyang Leluhur

Pada hari terakhir sebelum Tahun Baru, setiap keluarga mengadakan sembahyang sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur mereka. Sembahyang ini dilakukan di rumah masing-masing untuk menutup tahun lama. Waktu pelaksanaannya adalah pada periode Weishi, antara pukul 13.00 hingga 15.00.

Sembahyang Syukur Malam Penutupan Tahun (Malam Menjelang Yuandan)

Sembahyang ini dilaksanakan oleh keluarga pada malam hari saat Zhishi (antara pukul 23.00 hingga 01.00). Biasanya dilakukan dengan dianxiang (tiam hio, dalam dialek Hokkian), kecuali jika ada nazar yang mengharuskan sembahyang dilakukan dengan altar lengkap.

Sembahyang Besar Kepada Tian Yang Maha Esa

Pada malam tanggal 8 menjelang tanggal 9 Zheng Yue, umat melakukan sembahyang besar kepada Tian Yang Maha Esa pada waktu Zhisi (pukul 23.00 hingga 01.00).

Upacara ini dilakukan dengan menghadap pintu keluar atau di tanah lapang, dengan altar berupa meja tinggi. Pimpinan upacara adalah rohaniwan tertinggi atau kepala keluarga jika dilakukan di rumah.

Sebelum pelaksanaan upacara, umat diwajibkan menjalani pantangan dan bersuci diri (chizai) dari hari kedua Tahun Baru hingga upacara selesai.

Upacara ini ditutup dengan ritual San Gui Jiu Kou, yaitu tiga kali berlutut dan sembilan kali menundukkan kepala.

Sembahyang Syukur Shangyuan/Yuanxiao

Pada tanggal 15 Zheng Yue, antara waktu Chenshi dan Zhishi (pukul 15.00 hingga 01.00), dilaksanakan sembahyang syukur untuk memohon berkah tahun yang baru.

Upacara ini dapat dilakukan dengan dianxiang atau dalam bentuk upacara besar, biasanya diwarnai dengan acara syukuran. Sembahyang ini bisa diadakan di rumah atau di kelenteng, dan melambangkan datangnya berkah untuk kehidupan tahun yang akan datang.

Ini juga menjadi penutup dari rangkaian perayaan Tahun Baru yang dimulai pada tanggal 1 Zheng Yue, sekaligus menandakan awal persiapan untuk menjalani tahun baru dengan harapan agar hidup menjadi lebih baik daripada tahun sebelumnya.

Jadwal Libur Imlek 2025

Pemerintah Indonesia menetapkan perayaan Imlek sebagai salah satu hari libur nasional di Indonesia. Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 1017, 2, dan 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025.

Merujuk pada lampiran SKB 3 Menteri tersebut libur nasional Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili jatuh pada tanggal 29 Januari 2025.

Selain itu, pemerintah juga menetapkan cuti bersama dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek tahun ini. Nah, berikut ini daftar hari libur Tahun Baru China 2025:

  • Selasa, 28 Januari 2025: Cuti bersama Imlek 2576 Kongzili
  • Rabu, 29 Januari 2025: Hari libur nasional Imlek 2576 Kongzili.

Meskipun hari libur dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek hanya dua hari, tetapi masyarakat Indonesia akan menikmati libur panjang pada periode tersebut. Sebab hari libur Imlek berdekatan dengan libur akhir pekan dan libur nasional Isra Miraj 2025.

Berikut ini rincian jadwal libur panjangnya:

  • Sabtu, 25 Januari 2025: Libur akhir pekan
  • Minggu, 26 Januari 2024: Libur akhir pekan
  • Senin, 27 Januari 2025: Libur Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
  • Selasa, 28 Januari 2025: Cuti bersama Imlek 2576 Kongzili
  • Rabu, 29 Januari 2025: Hari libur nasional Imlek 2576 Kongzili.

Perayaan Imlek Bagi Masyarakat China secara Umum

Mengutip Jurnal Universitas Islam Andasari yang berjudul "Ritual dalam Agama Konghucu, Taoisme, dan Budha", masyarakat China secara umum merayakan Tahun Baru Imlek sebagai sebuah tradisi leluhur setiap tahunnya. Masyarakat China pun merayakan Imlek dengan cara mereka sendiri dengan mengikuti tradisi yang berlaku.

Adapun tradisi-tradisi yang ada dalam perayaan Imlek dipandang sebagai tradisi leluhur mereka yang selalu dilestarikan secara turun-temurun. Salah satu tradisi yang paling terkenal adalah mendekorasi rumah dengan kertas berwarna merah.

Menempelkan kertas merah di pintu dipercaya dapat melindungi keluarga dari malapetaka dan roh halus yang hendak mengganggu. Warna merah juga dianggap dapat mendatangkan rezeki yang berlimpah. Oleh karena itu, angpao yang digunakan untuk memberikan hadiah sengaja menggunakan warna merah. Uang di dalam angpao dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan.

Tak hanya itu, tradisi lainnya adalah menyalakan petasan saat malam tahun baru. Petasan yang disiapkan juga sengaja dipilih yang berwarna merah. Tradisi menyalakan petasan ini dapat membantu mendoakan kebahagiaan untuk keluarga.

Nah, itulah jawaban imlek hari raya agama apa, beserta penjelasan lengkap tentang tradisinya. Semoga bermanfaat, detikers!




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads