Besok Puasa Ayyamul Bidh 13 Rajab, Yuk Amalkan!

Besok Puasa Ayyamul Bidh 13 Rajab, Yuk Amalkan!

Andi Sitti Nurfaisah - detikSulsel
Minggu, 12 Jan 2025 20:00 WIB
Ramadan lantern by the open window. Beautiful Greeting Card with copy space for Ramadan and Muslim Holidays. An illuminated Arabic lamp. Mixed media.
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/TanyaSid)
Makassar -

Tanggal 13 Januari 2025, besok, bertepatan dengan 13 Rajab 1446 H. Pada hari ini umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah Ayyamul Bidh.

Puasa Ayyamul Bidh sendiri merupakan puasa sunnah yang dikerjakan selama tiga hari pada pertengahan bulan Hijriah, yakni pada tanggal 13, 14, dan 15. Mengacu pada kalender Hijriah 2025 yang dirilis oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, bulan Januari ini bertepatan dengan bulan Rajab.

1 Rajab 1446 H sendiri jatuh pada 1 Januari. Maka, 13 Rajab jatuh pada Senin 13 Januari 2025, besok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah bagi umat Islam yang hendak mengamalkannya, yuk simak niat hingga keutamaannya di bawah ini.

Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh 13 Rajab

Berikut ini bacaan niat puasa Ayyamul Bidh sebagaimana dikutip dari buku 'Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa' oleh Nur Solikhin:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ayyaamil baidhi sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat puasa pada Hari-hari Putih, sunnah karena AllahTa'ala."

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Dilansir dari buku 'Koleksi Doa Dzikir Sepanjang Masa' karya Ustaz Ali Amrin al-Qurawy, puasa Ayyamul Bidh memiliki sejumlah keutamaan. Berikut ini keutamaannya:

1. Mengerjakan Sunah Rasulullah SAW

Rasulullah SAW sebagai panutan seluruh umat Islam tidak akan menyuruh dan menganjurkan pengikutnya untuk melakukan suatu hal yang tidak bermanfaat bagi orang yang melaksanakannya. Setiap sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah terdapat banyak berkah, kenikmatan, dan keutamaan di dalamnya, termasuk puasa tiga hari dalam sebulan.

Oleh karena itu, melaksanakan puasa 3 hari dalam sebulan merupakan salah satu hal yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk selalu diikuti dan agar menjadi orang yang beruntung karena selalu mengikuti jejak dan sunnahnya.

2. Pahalanya Setara dengan Berpuasa Setahun Penuh

Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim dijelaskan bahwa orang yang berpuasa tiga hari setiap bulan Hijriah setara dengan orang yang berpuasa sepanjang tahun. Berikut ini haditsnya:

Dari 'Abdullah bin 'Amr bin 'Ash bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun." (HR. Bukhari dan Muslim).

Selain itu dijelaskan pula bahwa Allah SWT akan memberikan ganjaran 10 kali lipat dari satu kebaikan yang dilakukan. Dengan demikian, jika seseorang berpuasa tiga kali dalam sebulan, ia akan mendapatkan pahala seolah-olah berpuasa selama 30 hari.

Kemudian, jika puasa ini dilakukan setiap bulan, maka hal ini setara dengan berpuasa sepanjang tahun. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadis riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah berikut ini:

من صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابِهِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا) الْيَوْمُ بِعَشْرَةِ أَيَّامٍ

Artinya: "Barangsiapa yang berpuasa setiap bulan sebanyak tiga hari, itulah shiyamud dahr (puasa sepanjang tahun)." Lalu Allah SWT membenarkan sabdanya dengan menurunkan ayat, "Barangsiapa yang mendatangkan satu kebaikan maka baginya ganjaran sepuluh kali lipatnya." Satu hari puasa, seperti tiga puluh hari. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

3. Memberi Waktu Istirahat pada Organ Tubuh

Jika direnungi lebih dalam, puasa sebenarnya jauh dari unsur penyiksaan pada tubuh karena tidak diberikannya asupan makanan dan minuman. Sebaliknya, dengan berpuasa justru memberikan kesempatan pada organ-organ dalam tubuh untuk beristirahat agar tidak cepat mengalami kerusakan.

Sebab, semakin sering organ tubuh digunakan, maka organ tersebut akan kewalahan dalam menerima asupan makanan. Oleh karena itu, anjuran Rasulullah SAW untuk berpuasa sebanyak tiga hari dalam sebulan sangat erat kaitannya dengan kepedulian beliau terhadap kesehatan.

Dengan demikian, berpuasa secara teratur akan memberikan manfaat pada tubuh seperti tubuh akan menjadi lebih segar dan bugar. Sehingga, tubuh tetap sehat ketika melaksanakan ibadah dan amalan lainnya.

Dzikir Bulan Rajab

Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan mulia dalam Islam. Untuk itu, umat muslim dianjurkan menghidupkan hari-hari bulan Rajab dengan berbagai amalan saleh.

Di samping berpuasa sunnah, umat Islam juga dapat memperbanyak lantunan dzikir. Mengutip buku berjudul Kalender Ibadah Sepanjang Tahun yang disusun Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, berikut ini sejumlah bacaan dzikir yang dapat diamalkan:

1. Dzikir Pagi dan Sore

Salah satu bacaan dzikir yang dianjurkan bagi umat Islam untuk diamalkan pada bulan Rajab adalah dzikir pagi dan sore. berikut ini bacaan dzikir pagi dan sore:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ

Latin: Rabbighfirlii warhamnii watub 'alayya.

Artinya: "Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, dan terimalah taubatku."

Dzikir ini dibaca sebanyak 70 kali.

2. Doa Istighfar Bulan Rajab #1

Sebagian ulama berpendapat bahwa umat Islam disunnahkan untuk membaca dan memperbanyak istighfar pada bulan ini. Berikut bacaan istighfarnya:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ وَأَعُوْذُبِكَ مِن شَرِّمَا صَنَعْتُ وَأَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Latin: Allaahumma anta rabbi, laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana 'abduka wa ana 'alaa 'ahdika wawa'dika mastatha'tu, wa a'uudzubika min syarri maa shana'tu wa abu-u laka binikmatika 'alayya wa abuu-u bidzambii faghfirlii fa-innahuu laa yanghfirudz dzunuba illaa anta.

Artinya: "Ya Allah, Engkau-lah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu dan aku dalam genggaman- Mu. Aku dalam perjanjian-Mu (beriman dan taat) kepada-Mu sekadar kemampuan yang ada padaku. Aku berlindung kepada-Mu daripada kejahatan yang aku lakukan. Aku mengakui atas nikmat yang Engkau berikan kepadaku dan mengakui dosaku. Karena itu, aku memohon ampunan-Mu, dan sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa seseorang, kecuali Engkau, ya Allah."

3. Dzikir Istighfar Bulan Rajab #2

Berikut ini bunyi lafal doa istighfar Rajab lainnya yang dikutip dari Majmu' Syarif, Kitab Kumpulan Doa & Amalan Harian:

اسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمِ ٣

الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ مِنْ جَمِيعِ الْمَعَاصِيْ وَالذُّنُوْبِ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ مِنْ جَمِيعِ مَا كَرِهَ اللَّهُ قَوْلًا وَفِعْلًا وَسَمْعًا وَبَصَرًا وَحَاضِرًا. اللَّهُمَّ إِنِّي اسْتَغْفِرُكَ لِمَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَفْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.

أَللَّهُمَّ إِنَّيْ اَسْتَغْفِرُكَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ تُبْتُ إِلَيْكَ مِنْهُ ثُمَّ عُدْتُ فِيْهِ وَاسْتَغْفِرُكَ بِمَا أَرَدْتُ بِهِ وَجْهَكَ الْكَرِيمَ فَخَالَطْتُهُ بِمَا لَيْسَ لَكَ بِهِ رِضَى وَاسْتَغْفِرُكَ بِمَا وَعَدْتُكَ بِهِ نَفْسِي ثُمَّ أَخْلَفْتُكَ وَاسْتَغْفِرُكَ بِمَا دَعَا لِيْ إِلَيْهِ الْهَوَى مِنْ قَبْلِ الرُّخَصِ مِمَّا اشْتَبَهَ عَلَيَّ وَهُوَ عِنْدَكَ مَحْظُورٌ ، وَاسْتَغْفِرُكَ مِنَ النِّعَمِ الَّتِي أَنْعَمْتَ بِهَا عَلَيَّ فَصَرَفْتُهَا وَتَقَوَّيْتُ بِهَا عَلَى الْمَعَاصِي ،

وَاسْتَغْفِرُكَ مِنَ الذُّنُوْبِ الَّتِي لَا يَغْفِرُهَا غَيْرُكَ وَلَا يَطَّلِعُ عَلَيْهَا أَحَدٌ سِوَاكَ وَلَا يَسَعُهَا إِلَّا رَحْمَتُكَ وَحِلْمُكَ وَلَا يُنْجِيْ مِنْهَا إِلَّا عِفْوُكَ ، وَاسْتَغْفِرُكَ مِنْ كُلِّ يَمِيْنٍ حَلَفْتُ بِهَا فَحَنَثْتُ فِيهَا وَأَنَا عِنْدَكَ مَأْخُوْذُ بِهَا ، وَاسْتَغْفِرُكَ يَا لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ. وَاسْتَغْفِرُكَ يَا لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةَ مِنْ كُلِّ سَيِّئَةٍ عَمِلْتُهَا فِي بَيَاضِ النَّهَارِ وَسَوَادِ اللَّيْلِ فِي مَلَةٍ وَخَلَةٍ وَسِرٍ وَعَلَانِيَةٍ وَأَنْتَ إِلَيَّ نَاظِرٌ إِذَا ارْتَكَبْتُهَا تَرَى مَا آتَيْتُهُ مِنَ الْعِصْيَانِ بِهِ عَمْدًا أَوْ خَطَأً أَوْ نِسْيَانًا يَا حَلِيمُ يَا كَرِيمُ ، وَاسْتَغْفِرُكَ يَا لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ . رَبِّ اغْفِرْلِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ

وَأَسْتَغْفِرُكَ مِنْ كُلِّ فَرِيْضَةٍ وَجَبَتْ عَلَيَّ فِي أَنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ فَتَرَكتُهَا عَمْدًا أَوْ خَطَأً أَوْ نِسْيَانًا أَوْ تَهَاوُنَا وَأَنَا مَسْئُوْلٌ بِهَا ، وَمِنْ كُلَّ سُنَّةٍ مِنْ سُنَنِ سَيِّدِ الْمُرْسَلِينَ وَخَاتَمِ النَّبِيِّينَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ فَتَرَكتُهَا غَفْلَةً أَوْ سَهْوًا أَوْ جَهْلًا أَوْتَهَاوُنَا قَلَّتْ أَوْ كثُرَتْ وَأَنَا عَائِدٌ بِهَا وَاسْتَغْفِرُكَ يَا لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ وَحْدَكَ لَا شَرِيكَ لَكَ ، سُبْحَانَكَ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَكَ الْمُلْكُ وَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ وَأَنْتَ حَسْبُنَا وَنِعْمَ الْوَكِيلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Latin: Astaghfirulloohal azhiim (3X).

Alladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaaih, min jamii'il ma`aashii, wadz dzunuubi, wa atuubu ilaih, min jamii'i maa karihallaahu qaulan wa fi'lan, wa sam'an, wa basharan, wa hadhiran, allaahumma innii astaghfiruka limaa qaddamtu, wa maa akhkhartu wa maa asraftu, wa maa asrartu, wa maa a`lantu, wa maa anta a`lamu bihii minnii, antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru, wa anta `alaa kulli sya'in qadiir.

allaahumma innii astaghfiruka min kulli dzambin tubtu ilaika minhu, tsumma 'udtu fiihi. wa astaghfiruka bimaa `aradtu bihii wajhakal kariima fa khalathtuhuu bimaa `alaihi sa'alaka bihii ridhan. wa astaghfiruka bi maa wa adtuka bihii nafsii tsumma akhlaftuka. wa astaghfiruka bi maa da'aanii ilaihil hawaa min qablir-rukhashi min mastabaaha `alayya, wa huwa `indaka mahdhuurun. wa astaghfiruka minan ni'amil latii an`amta bihaa `alayya fa sharaftuhaa wa taqawwaitu bihaa`alal ma'aashii.

wa astaghfiruka minadz dzunuubil latii laa yaghfiruhaa ghairuka wa yaththali'u 'alaihaa ahadun siwaak, wa laa yasa uhaa illaa rahmatuka wa hilmuka wa laa yunjii minhaa illa 'afwuka. wa astaghfiruka min kulli yamiinin halaftu bihaa fahanatstu fiihaa wa ana `indaka ma'khuudzu bihaa. wa astaghfiruka yaa laa ilaahaa illaa anta subhaanaka innii kuntu minazhzhaalimiin. wa astaghfiruka yaa laa ilaaha illaa anta, `aalimul ghaibi wasy syahaadati min kulli sayyi'atin `amiltuhaa fii bayadhin nahaari wasawaadil laili fii mala'in wa khala'in wa sirrin wa 'alaniyyatin, wa anta ilayya nazhiirun idzartakabtuhaa taraa maa ataituhuu minal `ishyaani bihii amdan aw khatha'an aw nisyaanan yaa haliimu yaa kariim, wa astaghfiruka yaa laa ilaaha illaa anta subhanaaka innii kuntu minazh zhaalimiin rabbighfir lii warhamnii wa tub 'alayya wa anta khairur raahimiin.

wa astaghfiruka min kulli fariidhatin wajabat alayya fii aanal'il laili wa athraafan nahaari fa taraktuhaa `amdan aw khatha'an aw nis yaanan aw tahaawunan wa ana mas'ulun bihaa wa min kulli sunnatin min sunani sayyidil mursaliina wakhaatamin nabiyyiina Muhammadin shallallaahu 'alaihi wasallam fataraktuhaa ghaflatan aw sahwan aw jahlan aw tahsawunan qallat aw katsurat wa ana 'aa'idun bihaa. wa astaghfiruka yaa laa ilaaha illaa anta wahdaka laa syariika laka, subhaanaka rabbal `aalamiin. lakal mulku wa lakal hamdu wa lakasy-syukru wa anta hasbunaa wa ni mal wakiil, ni mal maulaa wa ni man nashiir wa laa haula wa laa quwwata illaa billahil `aliyyil `azhiim. wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa aalhi washahbihii wa sallama tasliiman katsiran wal hamdu lillaahi rabbil `aalamin.

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung 3x.

Yang Tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi berdiri sendiri. Aku bertobat kepada-Nya dari segala maksiat dan dosa. Aku bertobat kepada-Nya dari segala yang Allah benci, baik berupa perkataan, perbuatan, pendengaran, penglihatan, maupun perasaan. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampun terhadap apa-apa (dosa-dosa) yang telah lalu maupun yang kemudian, baik (dosa yang aku perbuat) keterlaluan, (dosa) yang aku sembunyikan, (dosa yang aku perbuat) secara terang-terangan, maupun apa-apa (dosa-dosa) yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkau-lah Yang Maha Pemula, Engkau-lah Yang Maha Akhir, dan hanya Engkau- lah Yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu.

Ya Allah sesungguhnya aku memohon ampun kepada-Mu dari setiap dosa, aku bertobat kepada-Mu dari dosa yang aku lakukan lagi. Aku memohon ampun kepada-Mu terhadap apa-apa yang aku maksudkan untuk berbakti kepada-Mu, Yang Maha Mulia, namun tercemari oleh apa-apa yang tidak Engkau ridhai. Aku memohon ampun kepada-Mu atas apa-apa yang telah aku janjikan kepada-Mu kemudian aku khilaf kepada-Mu. Aku memohon ampun kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau serukan kepadaku, namun aku menyepelekannya. Aku mohon ampun kepada-Mu dari segala nikmat yang Engkau limpahkan kepadaku namun aku menyalahgunakannya di jalan maksiat.

Aku memohon ampun kepada-Mu dari segala dosa yang tidak ada yang dapat mengampuninya selain-Mu, dan janganlah memperlihatkannya kepada seorang pun selain-Mu, dan tidak ada yang dapat melapangkannya kecuali rahmat-Mu dan kesantunan-Mu, serta tidak ada yang dapat selamat darinya kecuali ampunan-Mu. Salawat dan salam semoga terlimpah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. juga keluarganya, para sahabatnya, dengan keselamatan yang banyak. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.

4. Dzikir Tanggal 1-10 Bulan Rajab

سُبْحَانَ اللَّهِ الْحَيُّ الْقَيُّومُ

Latin: Subhaanallaahil hayyul qayyuum.

Artinya: "Maha Suci Allah yang hidup kekal dan terus-menerus mengurus makhluk-Nya."

Bacaan tersebut sebaiknya dibaca sebanyak 100 kali.

5. Dzikir Tanggal 11-20 Bulan Rajab

سُبْحَانَ اللَّهِ الْأَحَدُ الصَّمَدُ

Latin: Subhaanallaahil ahadush shamad.

Artinya: "Maha Suci Allah yang Maha Esa, dan semua tergantung kepada-Nya."

Lafaz tersebut dianjurkan dibaca sebanyak 100 kali.

6. Dzikir Tanggal 21-30 Bulan Rajab

سُبْحَانَ اللهِ الرَّؤُوْفِ

Latin: Subhaanallaahir ra-uuf.

Artinya: "Maha suci Allah Yang Maha Belas Kasihan."

Bacaan tersebut sebaiknya dibaca sebanyak 100 kali.

Setelah itu, dapat melanjutkan membaca surat Al-Ikhlas berikut ini sebanyak 11 kali:

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ۝١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ۝٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ۝٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌࣖ ۝٤

Artinya: "Katakanlah, 'Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan, tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia." (QS. Al-Ikhlas [112]: 1-4)

Nah, itulah ulasan mengenai 'Besok Puasa Ayyamul Bidh 13 Rajab'. Selamat berpuasa ya, detikers!




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads