Menag Nasaruddin Umar Ungkap Kurikulum Cinta Upaya Menetralisir Fanatisme

Menag Nasaruddin Umar Ungkap Kurikulum Cinta Upaya Menetralisir Fanatisme

Sahrul Alim - detikSulsel
Sabtu, 11 Jan 2025 11:19 WIB
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar. Foto: (Sahrul Alim/detikSulsel)
Makassar -

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkap makna Kurikulum Cinta yang akan digagasnya untuk pendidikan di lingkup Kementerian Agama (Kemenag). Nasaruddin menyebut kurikulum ini sebagai upaya untuk menetralisir fanatisme terhadap agama.

"Kami mencanangkan untuk pelaksanaan Kurikulum Cinta. Apa itu Kurikulum Cinta? Kita akan menanamkan rasa cinta antar satu sama lain melalui kurikulum," ujar Nazaruddin kepada wartawan usai menghadiri acara Temu Tokoh Agama di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang, Makassar, Jumat (10/1/2025) malam.

Nasaruddin menjelaskan kurikulum ini akan menetralisir fanatisme dalam beragama sejak dini. Peserta didik diharapkan tidak menganggap agamanya paling benar dari agama lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kalau kurikulum mengajarkan hanya fanatik pada kebenaran agamanya masing-masing lantas seolah olah agama lainnya menjadi lawannya atau musuhnya, itu tidak boleh terjadi," ungkapnya.

Gagasan ini digaungkan Nasaruddin usai melihat ragamnya perbedaan dalam bernegara. Menurutnya, hal itu harus diramu dalam kebersamaan yang kuat.

ADVERTISEMENT

"Bagaimana supaya perbedaan ini diramu menjadi sesuatu kebersamaan yang sangat indah," jelasnya.

Dalam penerapannya nanti, lanjut Nasaruddin, guru yang mengajarkan agama di sekolah-sekolah menanamkan kesetaraan dalam beragama. Guru diminta menciptakan persamaan dan tidak mencela agama lain.

"Guru agama nanti pada saat mengajarkan agama jangan mencela agama orang lain, tapi ciptakan lah persamaan, jangan ciptakan perbedaan apalagi konflik sejak dini ditanamkan dalam diri anak didik. Ini yang saya maksudkan kurikulum cinta," terangnya.

"Bagaimana satu sama lain berbeda tetapi kita membangun Indonesia yang besar," tambah Nazaruddin.

Pada kesempatan itu, dia juga menyampaikan pentingnya menjaga kerukunan beragama. Dia berharap semua tokoh agama kompak mendukung program Presiden Prabowo Subianto.

"Pertemuan ini sangat penting untuk memacu umat beragama lebih kompak, bersatu untuk mendukung program pemerintahan pak Prabowo karena visi misi beliau sangat konkret dan sangat perspektif, sangat memberi dukungan terhadap harapan kita semua di masa depan," ujarnya.

Terbukti, lanjut dia, nama Indonesia di mata dunia internasional sekarang begitu menanjak. Kuncinya adalah kerukunan antar sesama umat beragama.

"Kita bangga dan begitu bersyukur yah, tapi nilai jual yang paling penting bagi kita itu adalah kerukunan. Tidak ada artinya prestasi ekonomi apapun kalau tidak ada kerukunan," katanya.

"Maka kerukunan adalah suatu hal yang sangat vital yang harus dirawat dalam bernegara. Makanya pada malam ini kita kumpulkan antar umat beragama," pungkasnya.




(asm/hsr)

Hide Ads