.webp)
Kecelakaan pesawat Jeju Air di Korea Selatan (Korsel) meninggalkan kisah pilu, tak terkecuali untuk seekor anjing. Seekor anjing bernama Pudding masih terus menunggu majikannya yang tak kunjung pulang karena menjadi korban dalam insiden tersebut.
Dilansir detikTravel yang mengutip CNN Indonesia, Sabtu (4/1/2025), kisah pilu ini terjadi di Yeonggwang, Korsel. Kelompok hak asasi hewan di Korsel bernama Care menyelamatkan Pudding yang diketahui milik korban tewas dalam kecelakaan Jeju Air.
Care menyelamatkan Pudding usai mendapat informasi dari warga setempat pada Selasa (31/12). Saat tiba di tempat Pudding berada, mereka mendapati anjing itu sedang 'duduk terdiam di luar balai desa, seolah menunggu keluarganya'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka sepakat Care akan mengambil alih hak asuh Pudding untuk sementara waktu usai mendapat persetujuan dari keluarga pemilik sampai menemukan wali yang cocok. Saat ini Pudding sudah mendapatkan perawatan kesehatan di rumah sakit hewan.
"Saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan kesehatan karena muntahannya mengandung makanan berbahaya seperti bawang dan tulang ayam," kata Care, dikutip dari Channel News Asia (CNA).
Menurut media Korsel, pemilik Pudding merupakan lansia 79 tahun yang menjadi korban tewas dalam insiden Jeju Air. Ia berada dalam pesawat bersama istri (68), anak (46), dan cucu-cucunya.
Media korsel juga mengatakan Pudding sering menunggu di dekat rumah dan mendatangi kendaraan yang memasuki desa. Hal itu dilakukan Pudding untuk menemukan pemiliknya yang tak kunjung datang.
Pemilik Pudding tewas dalam kecelakaan Jeju Air pada pekan lalu. Insiden itu menewaskan 179 orang dari 181 orang penumpang yang ada di dalam pesawat tersebut.
Kecelakaan Jeju Air merupakan bencana penerbangan terburuk yang pernah terjadi di Korea Selatan. Hanya 2 orang yang selamat dari insiden itu.
(asm/hmw)
