Niat Puasa Rajab Hari ke-2 Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahannya

Niat Puasa Rajab Hari ke-2 Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahannya

Fatmawati Hamzading - detikSulsel
Rabu, 01 Jan 2025 23:00 WIB
Ilustrasi amalan di bulan Rajab.
Foto: Istimewa/ Unsplash.com
Makassar -

Berpuasa di bulan Rajab merupakan salah satu amalan yang dianjurkan bagi umat Islam. Puasa yang dilakukan di hari-hari Rajab ini dapat diyakini dapat menghapus dosa seseorang.

Dikutip dari buku Kalender Sepanjang Tahun karya Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, disebutkan bahwa seseorang yang mengamalkan ibadah puasa Rajab di hari ke-1, ke-2, dan seterusnya akan mendapatkan keridhaan dan kemuliaan dari Allah SWT. Hal tersebut diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas, ia menyampaikan:

"Puasa di awal bulan Rajab dapat menghapus dosa (kafarat) selama 3 tahun, di hari kedua menjadi kafarat selama 2 tahun, di hari ketiga menjadi kafarat selama 1 tahun, kemudian di setiap hari sesudah itu menjadi kafarat selama 1 bulan." (HR. Abu Muhammad al-Khalali).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan kalender Hijriah Hari ini, Kamis 2 Januari 2025 telah memasuki hari ke-2 Rajab.


Bagi detikers yang akan melaksanakan puasa Rajab hari ke-2 ini, simak bacaan niatnya berikut ini!

ADVERTISEMENT

Bacaan Niat Puasa Rajab di Hari ke-2

Mengutip Buku Pintar Agama Islam untuk Pelajar oleh Muhammad Syukron Maksum, bacaan niat puasa Rajab adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرٍ رَجَتْ سُنَّةَ اللَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma syahri rajab sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat puasa bulan Rajab, sunnah karena Allah ta'ala."

Doa Berbuka Puasa

Setelah berpuasa seharian, umat muslim dianjurkan membaca doa sebelum berbuka. Dikutip dari buku Doa Zikir Sepanjang Tahun oleh H Hamdan Hamedan MA:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي.

Arab Latin: Allaahumma innii as-aluka bi-rahmatikal latii wasi'at kulla syai- in an taghfira lii.

Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu agar Engkau mengampuniku." (HR. Ibnu Majah no. 1.753)

Adapun tata cara puasa Rajab, sama saja dengan puasa pada sunnah pada umumnya. Yakni berpuasa menahan lapar, haus, dan hawa nafsu yang dapat membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Selanjutnya, begitu masuk waktu maghrib, dianjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa.

Jadwal Puasa Rajab 2025

Jika merujuk konversi kalender Hijriah ke Masehi yang disusun Kementerian Agama RI, tanggal 1 Rajab 1446 H bertepatan dengan 1 Januari 2025. Sehingga puasa Rajab dapat dilakukan mulai 1 Januari 2025 ini. Berikut rincian jadwal puasa bulan Rajab tahun 2025:

  • 1 Rajab 1446 H (Rabu, 1 Januari 2025)
  • 2 Rajab 1446 H (Kamis, 2 Januari 2025)
  • 3 Rajab 1446 H (Jumat, 3 Januari 2025)

Selain itu umat Islam juga dapat melakukan puasa sunnah di waktu utama lainnya di bulan Rajab. Seperti setiap hari Senin-Kamis, saat Ayyamul Bidh atau pertengahan bulan Rajab, dan puasa Dawud (sehari puasa dan sehari tidak).

Amalan Bulan Rajab Lainnya

Kembali mengutip buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun yang ditulis oleh Ustaz Abdul Faqih Ahmad Wahib, terdapat sejumlah amalan atau ibadah yang dapat dilakukan umat Islam selama bulan Rajab. Berikut di antaranya:

1. Membaca Dzikir di Tanggal 1-30 Rajab

a. Berikut bacaan dzikir untuk tanggal 1-10 Rajab yang dianjurkan:

سُبْحَانَ اللَّهِ الْحَيُّ الْقَيُّمِ.

Arab Latin: Subhaanallaahil hayyul qayyuum.

Artinya: "Maha Suci Allah yang hidup kekal dan terus-menerus mengurus makhluk-Nya."

Cara mengamalkan dzikir 1-10 Rajab yakni dibaca sebanyak 100 kali.

b. Berikut bacaan dzikir untuk tanggal 11-20 Rajab yang dianjurkan:

Bacaan berikut dibaca sebanyak 100 kali:

سُبْحَانَ اللَّهِ الْأَحَدُ الصَّمَدِ.

Arab Latin: Subhaanallaahil ahadush shamad.

Artinya: "Maha Suci Allah yang Maha Esa, dan semua tergantung kepada-Nya"

c. Bacaan doa yang biasa dibacakan pada tanggal 21-30 di bulan Rajab adalah sebagai berikut:

  • Membaca doa di bawah ini 100 kali:

سُبْحَانَ اللهِ الرَّؤُوْفِ.

Arab Latin: Subhaanallaahir ra-uuf.

Artinya: "Maha suci Allah Yang Maha Belas Kasihan."

  • Membaca surat Al-Ikhlash sebanyak II kali:

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدُ اللهُ الصَّمَدُ : لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Arab Latin: Qul huwallaahu ahad. allaahush shamad. lam yalid walam yuulad, walam yakun lahuu kufuwan ahad.

Artinya: "Katakanlah, 'Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan, tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia." (QS. Al-Ikhlas [112]: 1-4).

2. Dzikir Pagi dan Sore

Selain dzikir di atas, terdapat bacaan dzikir yang juga dianjurkan untuk diamalkan pada pagi dan sore hari di bulan Rajab. Anjuran ini sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Asakir dari Abi Umamah bahwa Wahab bin Munabbih menuturkan:

"Aku membaca dalam kitab Allah yang diturunkan sebelum Al-Qur'an bertuliskan bahwa barang siapa beristighfar di bulan Rajab di pagi dan sore hari dengan mengangkat kedua tangannya seraya berkata, 'Rabbighfirlii warhamnii watub 'alayya' 70 kali, maka kulitnya tidak akan disentuh oleh api neraka."

Merujuk pada dalil di atas, maka bacaan dzikir pagi dan sore pada bulan Rajab yakni:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ.

Arab Latin: Rabbighfirlii warhamnii watub 'alayya.

Artinya: "Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, dan terimalah taubatku."

Adapun cara mengamalkannya yakni dengan membacanya sebanyak 70 kali.

3. Sholat Sunnah

Amalan lain yang juga dianjurkan di awal bulan Rajab adalah melaksanakan sholat sunnah. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:

"Barang siapa shalat sunnah di malam bulan Rajab sesudah shalat Maghrib, setiap rakaat setelah Al-Fatihah membaca surat Al-Ikhlas, maka ia dan keluarga serta orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya akan dipelihara dari malapetaka dunia dan siksa akhirat."

4. Memperbanyak Shalawat

Diriwayatkan dengan beberapa sanad dari Rasulullah SAW, sesungguhnya beliau bersabda:

"Barang siapa berpuasa pada hari Kamis pertama pada bulan Rajab, kemudian pada malam Jum'at antara shalat Isya' dan sepertiga malam yang terakhir melakukan shalat sunah Mutlak dua belas rakaat (satu salam setiap dua rakaat) dan pada tiap-tiap rakaat membaca surat Al-Faatihah satu kali, membaca surat Al-Qadar tiga kali, lalu membaca surat Al-Ikhlas sebanyak dua belas kali. Kemudian, setelah selesai shalat membaca shalawat kepadaku sebanyak tujuh puluh kali:

اللَّهُمَّ صَلَّى عَلَى النَّبِيِّ الْأُتِيَ وَعَلَى آلِهِ.

Kemudian, sujud sambil membaca:

سُبُوْحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ.

Kemudian bangun dari sujud dan membaca:

رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَتَجَاوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيُّ الأَعْظَمُ.

Lalu sujud lagi sambil membaca:

سُبُّوْحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ

Setelah itu memohon kepada Allah SWT agar hajat dikabulkan, maka insya Allah akan dikabulkan oleh- Nya."

5. Memperbanyak Istighfar

Sebagian ulama mengatakan bahwa membaca atau memperbanyak istighfar disunnahkan pada bulan Rajab. Berikut istighfar yang populer dibaca:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ وَأَعُوْذُبِكَ مِن شَرِّمَا صَنَعْتُ وَأَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ.

Arab Latin: Allaahumma anta rabbi, laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana 'abduka wa ana 'alaa 'ahdika wawa'dika mastatha'tu, wa a'uudzubika min syarri maa shana'tu wa abu-u laka binikmatika 'alayya wa abuu-u bidzambii faghfirlii fa-innahuu laa yanghfirudz dzunuba illaa anta.

Artinya: "Ya Allah, Engkau-lah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Engkau yang menciptakannku. Aku adalah hamba-Mu dan aku dalam genggaman- Mu. Aku dalam perjanjian-Mu (beriman dan taat) kepada-Mu sekadar kemampuan yang ada padaku. Aku berlindung kepada-Mu daripada kejahatan yang aku lakukan. Aku mengakui atas nikmat yang Engkau berikan kepadaku dan mengakui dosaku. Karena itu, aku memohon ampunan-Mu, dan sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa seseorang, kecuali Engkau, ya Allah."

6. Membaca Surah Yasin Setelah Subuh

Kesunnahan lainnya yang dianjurkan pada bulan Rajab adalah membaca surat Yasin setelah melaksanakan shalat Subuh. Anjuran ini sebagaimana riwayat dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ قَرَأَ بَعْدَ صَلَاةِ الْفَجْرِ فِي شَهْرِ رَجَبَ يس مَرَّةً وَاحِدَةً غَفَرَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ ذُنُوْبَ خَمْسِينَ سَنَةً وَدَفَعَ عَنْهُ عَذَابَ الْقَبْرِ.

Arab Latin: Man qara-a ba'da ṣalātil-fajri fī syahri Rajab Yāsīn marratan wāḥidatan ghafara Allāhu Ta'ālā lahu ẓunūba khamsīna sanatan wa dafa'a 'anhu 'adzābal-qabri.

Artinya: "Barang siapa membaca surah Yasin setelah shalat Subuh di bulan Rajab satu kali, maka Allah akan mengampuni baginya dosa-dosa sebanyak 50 tahun dan menghapuskan baginya siksa kubur."

7. Berdoa di Bulan Rajab

Memperbanyak memanjatkan doa juga menjadi sebuah kesunnahan di bulan Rajab. Amalan ini dapat dilakukan begitu memasuki bulan Rajab. Ibadah ini diyakini sudah lumrah dilakukan oleh para ulama salaf terdahulu, merujuk sebuah hadits yang menerangkan mengenai doa ini.

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا دَخَلَ رَجَبُ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Arab Latin: Anna an-nabiyya ṣallallāhu 'alayhi wa sallama kāna idhā dakhala Rajabu qāla: Allāhumma bārik lanā fī Rajaba wa Sya'bāna wa ballighnā Ramaḍāna.

Artinya: "Sesungguhnya, Nabi SAW apabila memasuki bulan Rajab, beliau berdoa, 'Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan." (HR Bukhari)

8. Memperbanyak Bacaan Tasbih

Membaca tasbih sangat dianjurkan pada bulan ini. Bahkan, apabila seseorang tidak mampu berpuasa, hendaknya membaca tasbih 100 kali setiap hari agar memperoleh pahala puasa di dalamnya.

Bacaan tasbih yang dimaksud adalah sebagai berikut:

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنْبَغِي التَّسْبِيحُ إِلَّا لَهُ، سُبْحَانَ الْأَعَزَّ الأَكْرَمِ، سُبْحَانَ مَنْ لَبِسَ الْعِزَّ وَهُوَ لَهُ أَهْلُ.

Arab Latin: Subhaana man laa yanbaghit tasbiihu illaa lahuu, subhaanal a'azzal akraam, subhaana man labisal 'izza wahuwa lahu ahlun.

Artinya": Maha Suci Dzat yang hanya kepada-Nya tasbih dipanjatkan. Maha Suci Dzat Yang Perkasa lagi Mulia. Maha Suci Dzat yang menyandang keperkasaan, dan hanya Dia-lah yang memang pantas menyandangnya."

Itulah ulasan terkait niat puasa Rajab hari ke-2 lengkap dengan Arab-Latinnya. Semoga bermanfaat, detikers!




(edr/edr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads