Niat menjadi salah satu rukun dalam menjalankan setiap ibadah, termasuk puasa di bulan Rajab. Bagi umat muslim yang ingin mengamalkan puasa Rajab, ada baiknya mengetahui bacaan niat dan waktu yang tepat untuk melafalkannya.
Dilansir dari laman resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI), bulan Rajab termasuk salah satu bulan haram yang dimuliakan dalam Islam selain Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Sementara anjuran berpuasa pada bulan haram ini diriwayatkan dari Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad:
صُمْ مِنَ الْحُرُمِ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Berpuasalah pada bulan-bulan haram."
Lantas, bagaimana lafaz niat puasa Rajab yang benar? Berikut bacaan niatnya dan waktu yang tepat untuk melafalkannya.
Yuk, simak informasi selengkapnya!
Lafaz Niat Puasa Rajab
Menukil dari 'Buku Pintar Agama Islam untuk Pelajar' karya Muhammad Syukron Maksum, lafaz niat puasa Rajab adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرٍ رَجَتْ سُنَّةَ اللَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma syahri rajab sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa bulan Rajab, sunnah karena Allah ta'ala."
Waktu Baca Niat Puasa Rajab
Dalam buku 'Rahasia Puasa Sunah' yang ditulis Ahmad Syahirul Alim disebutkan, puasa sunnah berbeda dengan puasa wajib pada bulan Ramadhan. Perbedaan itu terletak pada waktu membaca niat puasa.
Puasa fardhu atau wajib, niatnya harus dilakukan sebelum terbit fajar. Sedangkan puasa sunnah termasuk puasa Rajab, niatnya bisa dilaksanakan pada siang hari dengan catatan dalam kondisi tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan dan minum.
Hal ini merujuk pada sebuah riwayat dari Aisyah Radhiyallahi 'anha:
عن عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ قَالَتْ : دَخَلَ عَلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ هَلْ عِنْدَكُمْ شَيْءٌ فَقُلْنَا لَا قَالَ فَإِنِّي إِذَنْ صَائِمٌ ثُمَّ أَتَانَا يَوْمًا آخَرَ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ اهْدِيَ لَنَا حَيْسٌ فَقَالَ أَرِينِيهِ فَلَقَدْ أَصْبَحْتُ صَائِمًا فَأَكَلَ
Artinya: "Dari Aisyah Ummul Mukminin, ia berkata; Pada suatu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemui dan bertanya, 'Apakah kamu mempunyai makanan?' kami menjawab, 'Tidak.' Beliau bersabda: 'Kalau begitu, saya akan berpuasa.' Kemudian beliau datang lagi pada hari yang lain dan kami berkata, 'Wahai Rasulullah, kita telah diberi hadiah berupa Hais (makanan yang terbuat dari kura, samin dan keju).' Maka beliau pun bersabda: 'Bawalah kemari, sungguhnya dari tadi pagi tadi aku berpuasa.' (HR. Muslim)
Dengan begitu, puasa Rajab dimulai dengan membaca niat pada malam hari sebelum puasa atau bisa pada pagi hari selama tidak makan dan minum.
Kapan Puasa Rajab?
Umat muslim dapat melaksanakan puasa Rajab sejak memasuki awal bulan Rajab. Berdasarkan kalender Hijriah yang disusun oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, 1 Rajab 1446 H jatuh pada Rabu, 1 Januari 2025.
Dengan demikian, puasa Rajab sudah dapat dikerjakan mulai Rabu 1 Januari 2025 atau bertepatan dengan awal tahun baru Masehi.
Puasa Rajab Berapa Hari?
Dalam buku 'Kalender Ibadah Sepanjang Tahun' karya Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, puasa pada bulan Rajab sama dengan puasa sunnah di bulan lainnya. Namun sebagian ulama menganjurkan keutamaan puasa Rajab dilaksanakan pada tanggal 1, 2, dan 3 Rajab.
Hal itu diterangkan dalam sebuah riwayat yang diceritakan oleh Ibnu Abbas. Dia menyampaikan:
"Puasa di awal bulan Rajab dapat menghapus dosa (kafarat) selama 3 tahun, di hari kedua menjadi kafarat selama 2 tahun, di hari ketiga menjadi kafarat selama 1 tahun, kemudian di setiap hari sesudah itu menjadi kafarat selama 1 bulan." (HR. Abu Muhammad al-Khalali)
Dengan demikian, puasa Rajab diutamakan dilaksanakan selama 3 hari di awal bulan Rajab. Jika dikonversi ke dalam penanggalan masehi, berikut jadwal melaksanakan puasa Rajab:
- Puasa 1 Rajab: Rabu, 1 Januari 2025
- Puasa 2 Rajab: Kamis, 2 Januari 2025
- Puasa 3 Rajab: Jumat, 3 Januari 2025
Demikianlah ulasan terkait niat puasa Rajab dan waktu yang tepat untuk melafalkannya. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(sar/alk)