Masinis Tewas Usai Lompat dari Kereta Cepat dengan Kecepatan 299 Km Per Jam

Masinis Tewas Usai Lompat dari Kereta Cepat dengan Kecepatan 299 Km Per Jam

Tim detikHealth - detikSulsel
Selasa, 31 Des 2024 22:00 WIB
Ilustrasi kereta cepat
Ilustrasi kereta cepat. Foto: (Getty Images/Serjio74)
Jakarta -

Informasi ini tidak untuk menginspirasi siapapun bunuh diri. Jika Anda memiliki pikiran untuk bunuh diri, segera mencari bantuan dengan menghubungi psikolog atau psikiater terdekat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tanda peringatan bunuh diri, segera hubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes Healing119.id.

Bruno Rejony, masinis kereta cepat (TGV) di Paris diduga hendak mengakhiri hidup dengan melompat keluar saat kereta melaju pada kecepatan 299 km per jam. Ia diduga melakukan aksi nekatnya karena mengalami berbagai masalah dalam kehidupan pribadinya.

Melansir detikHealth, insiden ini terjadi saat malam Natal pada Rabu (25/12/2024). Untungnya, 400 penumpang berhasil selamat karena sistem proteksi kereta cepat aktif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kereta itu secara otomatis berhenti saat tidak lagi menerima instruksi dari masinis. Hal ini membuat para staf menghubungi Rejony, namun tak direspons. Para staf mengira Rejony jatuh sakit.

"Kami benar-benar tidak dapat memahami apa yang telah terjadi," kata salah satu pekerja kepada media lokal, Le Parisien.

ADVERTISEMENT

Kemudian seorang inspektur tiket mencoba membuka pintu masinis setelah 15 menit tidak ada respons apapun saat mengetuk pintu ruangan masinis. Namun saat dibuka, ruangan tersebut sudah kosong.

"Tidak seorang pun membayangkan yang terburuk," ungkap pekerja itu.

Karena hal itu, layanan medis darurat langsung mencari jejak Rejony di rel selama 2 jam menggunakan pesawat nirawak. Akhirnya pesawat dengan inframerah menemukan jasad Rejoni setelah beberapa jam.

Dari hasil penyelidikan, pihak berwenang meyakini Rejony melompat dari kereta saat kereta bergerak pada pukul 9 malam. Hal ini dinilai sebagai tindakan bunuh diri.

Lebih lanjut, Menteri perhubungan Prancis Philippe Tabarot buka suara mengenai kejadian ini. Ia mengatakan Rejony sedang dalam masa sulit dan mengalami berbagai masalah dalam kehidupan sehari-harinya.

Di sisi lain, seorang masinis kereta cepat mengungkap pekerjaan sebagai masinis membuat orang kesepian. Ia mengatakan sebagai masinis harus memiliki mental yang kuat.

"Menjadi pengemudi TGV adalah karier yang sangat sepi. Anda tidak bertemu siapapun sepanjang minggu. Anda harus sangat kuat secara mental," jelas seorang masinis kepada Le Parisien.

Ciri-ciri Orang Hendak Bunuh Diri

Sementara itu, dikutip dari National Institute of Mental Health, ciri utama seseorang akan bunuh diri yakni mendadak menjauhi teman, berpamitan, memberikan barang-barang penting, atau membuat surat wasiat.

Pada kondisi itu, seorang sering mengambil risiko berbahaya seperti mengemudi dengan cepat. Mereka juga akan menunjukkan perubahan suasana hati yang ekstrem, atau bisa terlihat dari pola makan dan pola tidur.

Dalam jurnal NIMH, jika menemukan kasus semacam ini, kata pakar, disarankan untuk menanyakan perasaan orang tersebut. Hal itu bisa mencegah orang lain berbuat hal aneh seperti bunuh diri.

"Membicarakan pikiran bunuh diri dengan seseorang biasanya tidak membuat mereka lebih mungkin untuk mengakhiri hidup mereka. Anda dapat membantu seseorang yang merasa ingin bunuh diri dengan mendengarkan, tanpa menghakimi mereka. Anda dapat mendukung seseorang untuk memikirkan pilihan lain untuk mengatasi perasaan mereka," tulis pakar di jurnal NIMH.




(asm/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads