Cerita Medinah Idap PATM yang Bikin Orang di Dekatnya Tiba-tiba Alergi

Cerita Medinah Idap PATM yang Bikin Orang di Dekatnya Tiba-tiba Alergi

Tim detikHealth - detikSulsel
Rabu, 25 Des 2024 19:30 WIB
Woman with hands in latex glove holding protective medical white mask.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Natasa Ivancev
Jakarta -

Wanita bernama Medinah (23) menceritakan kondisi aneh pada tubuhnya yang mengidap People Allergic To Me (PATM). Setiap orang yang berada di dekatnya kerap tiba-tiba alergi seperti batuk dan bersin.

PATM atau 'orang alergi pada diri saya' ini merupakan sebuah penyakit langka. Wanita asal Inggris ini menyebut kondisi ini belum diakui secara medis sebagai kondisi kesehatan, namun sudah ada beberapa laporan mengenai kejadian ini.

"Sayalah alerginya," kata Medinah seperti dilansir dari deikHealth yang mengutip Sky News.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Medinah mengungkap telah menghabiskan waktu setahun untuk mencari tahu gejala-gejala PATM secara daring dan akhirnya menemukan kelompok dukungan terkait PATM. Ia mengaku sempat khawatir karena mengira dirinya sudah tidak waras.

"Saya pikir, ya, saya mulai gila sekarang. Namun, setelah setahun dan reaksi terus-menerus dari orang-orang, saya baru menyadari bahwa ini tidak mungkin ada dalam pikiran saya, saya tidak mungkin gila, saya melihatnya secara langsung," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Kondisi PATM membuat banyak pengidapnya memilih mengisolasi diri agar orang di sekitarnya tidak mengalami alergi. Di samping itu, beberapa pengidap PATM bahkan memiliki kecenderungan bunuh diri, kehilangan teman bicara, berhenti bekerja, hingga menghabiskan banyak uang untuk berobat.

Kendati demikian, peneliti di Jepang menerbitkan studi kohort pertama terkait PATM tahun lalu. Para peneliti menduga ada kemungkinan penyebab fisik.

Penelitian dilakukan dengan melibatkan 24 orang pengidap PATM dengan membandingkan gas kulit yang dikeluarkan masing-masing orang. Profesor Yoshika Sekine dari Universitas Tokai menemukan kelompok PATM memiliki 'pola gas kulit karakteristik yang sangat spesifik'.

"Kita harus mempertimbangkan dengan saksama kemungkinan bahwa zat kimia yang dikeluarkan oleh kelompok PATM dapat menyebabkan intoleransi kimia pada orang-orang di sekitar mereka," ujar tim peneliti.

Salah satu yang ditemukan adalah zat toluena yang biasa digunakan dalam pembuatan bahan peledak, cat, dan plastik serta sebagai pelarut beberapa jenis cat dan lem. Orang-orang pengidap PATM mengeluarkan zat toluena 39 kali lebih banyak daripada kelompok kontrol.

Bukan hanya itu, para peneliti juga menemukan zat kimia lain seperti sulfur dan heksanol. Zat kimia yang dikeluarkan tubuh para pengidap PATM menjadi faktor utama yang membuat orang di sekitarnya alergi.




(asm/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads